Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

londo.046Avatar border
TS
londo.046
Apa Susahnya Tanggung Jawab?


Tanggung jawab dapat diartikan sebagai keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dan sebagainya). Tanggung jawab muncul sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok. Misalnya, kita menabrak pejalan kaki saat kita berkendara. Orang yang bertanggung jawab, akan berhenti, menolong dan siap menerima resiko atas apa yang dia lakukan.

Misal si pejalan kaki cidera, ya siap menanggung semua biaya pengobatannya. Misal si pejalan kaki tidak terima, kemudian melapor pada Polisi, ya siap juga untuk berhadapan dengan hukum yang berlaku. Bertanggung jawab memang tidak enak. Namanya keluar duit untuk pengobatan apalagi disidik polisi (untuk contoh di atas) memangnya enak? Tidak. Makanya itu hanya mereka yang sudah jadi manusia lah, yang berani bertanggung jawab.



Yang belum jadi manusia, biasanya kalau salah akan segera cuci tangan dan lari dari tanggung jawab. Sebagai contoh, kita ambil dari hoax terbesar abad ini. Apakah sudah keluar penyataan, "Ya, saya yang sebar berita hoax itu, saya bertanggung jawab" Kalau ada tolong kirimkan kepada saya. Yang berseliweran kan, "Pak Gagah ditipu sama si nenek. Itu karena kami terlalu baik, sehingga kami percaya, kami minta maaf."

Ini contoh dari orang yang tak tahu malu dan tak bisa bertanggung jawab! Urusan kamu baik dan kamu ditipu itu beda dengan kegiatan mu menyebarkan berita bohong! Kalau misal saya bisiki kamu, "Bapak mu mati karena dihajar orang sebab maling." Kamu akan sebarkan dulu tanpa mengecek, Bapak mu beneran mati, beneran mencuri, atau beneran dihajar tidak? Konyol kan? Kebodohan mu yang bisa ditipu, tidak serta merta menghilangkan Tanggung Jawab mu.

Kalau setiap kebodohan, hilang dari tanggung jawab, lalu gimana kalau ini dipakai oleh koruptor? "Saya cuma disuruh sama Pak Ketua buat ambil uang Pak, saya ga tau kalau itu uang rakyat, ini karena saya terlalu baik, dan nurut sama Pak Ketua, asaya mohon maaf." Konyol kan? Sangat konyol. dan lebih konyol lagi pernyataan tersebut keluar dari lulusan S-3, mantan ketua pemuda sebuah ormas besar di negeri ini, PNS pula! Bayangkan kalau mental PNS sampah kayak gini. Ambil tanggung jawab atas kelakuannya saja tak bisa.



Kalau untuk bertanggung jawab saja sulit, lalu apa gunanya hidup? Harusnya kalau memang manusia, akui saja. "Saya menyebar berita bohong, saya salah dan saya bertanggung jawab penuh untuk itu." Apa susahnya sih ngomong dan membuat pernyataan seperti ini? Takut electoral turun? Resiko lah. Siapa suruh jadi bodoh? Kan sudah hukum alam, "kau buat kesalahan, kau tanggung akibatnya."

Well, kita bisa banyak belajar dari apa yang terjadi beberapa hari ke belakang. Saya sendiri mengamati pada titik tanggung jawab. Ternyata orang yang matang soal ilmu pengetahuan, ilmu agama, belum tentu bisa jujur, belum tentu bisa bertanggung jawab. Mereka lebih takut terlihat jelek di depan manusia, dari pada jujur pada dirinya sendiri. Saya ingatkan pada diri saya sendiri dan yang mau membaca tulisan ini, yuk belajar bertanggung jawab. Meminta maaf tanpa tanggung jawab itu sama dengan omong kosong. Salam Damai.


Ciao.

Sumber Referensi : sini, Pemikiran Pribadi
Sumber Gambar : sini, sini
2
9K
118
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.