Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

naniharyono2018Avatar border
TS
naniharyono2018
Ratna Sarumpaet, Operasi Plastik atau Operasi Intelijen?
Ratna Sarumpaet, Operasi Plastik atau Operasi Intelijen?
 Kamis, 4 Oktober 2018 03:06 


Foto: Ratna Sarumpaet, Operasi Plastik atau Operasi Intelijen?

Oleh: Fajar Shadiq, jurnalis Kiblat.net
 
Manusia tak pernah berbohong begitu besar kecuali setelah berburu, selama masa perang atau sebelum masa pemilu (Otto von Bismarck).

Dunia ini adalah panggung sandiwara. Istilah itu mungkin dikenal publik Indonesia lewat suara emas Nike Ardilla atau Ahmad Albar dari grup musik Godbless. Namun, sejatinya istilah itu lebih dahulu dikenalkan oleh sosiolog Kanada, Erving Goffman.

Goffman mengemukakan teori tentang dramaturgi. Menurutnya, manusia menyajikan sandiwara kehidupannya masing-masing. Bukan sebuah kebetulan jika kali ini, masyarakat di Tanah Air sedang sibuk menerka-nerka.
Sandiwara macam apa yang tengah dimainkan oleh Ratna Sarumpaet?

Lakon ini bermula dari informasi yang beredar di media sosial. Sejumlah tokoh oposisi seperti Dahnil Anzar Simanjuntak, Fachri Hamzah, Fadli Zon, Rachel Maryam dan barisan utama pendukung Prabowo Subianto pada 1 Oktober 2018 mengaku menerima foto Ratna dalam keadan lebam. Ratna Sarumpaet berkisah dirinya dikeroyok sejumlah orang.

Cerita pengeroyokan itu disertai dengan kronologis tanggal dan tempat kejadian. Menurut laporan Ratna, pengeroyokan itu terjadi di kisaran wilayah Cimahi, Bandung pada tanggal 21 September 2018. Bahkan, Ratna melengkapi drama pengeroyokan itu dengan narasi yang amat detail dan memukau. Ada unsur orang asing, sopir taksi hingga pengobatan di klinik.


Calon presiden Prabowo Subianto saat menjenguk Ratna Sarumpaet.

Tak menunggu waktu lama, tanggal 2 Oktober 2018, Capres Prabowo Subianto memutuskan untuk menjenguk Ratna Sarumpaet. Ia bahkan mengundang wartawan hadir dalam konferensi pers. Intinya, ia hendak menyampaikan rasa prihatin dan kecewa atas dugaan penganiayaan itu. Prabowo bahkan berniat akan mendatangi Kapolri Tito Karnavian untuk membicarakan kasus ini.

Hingga pada babak ini, Ratna Sarumpaet tampak melakukan lakonnya dengan apik. Kubu Prabowo memanfaatkan isu penganiayaan ini untuk dieksploitasi di media sosial. Ramai-ramai publik diajak untuk menyerang pemerintah. Pasalnya, Ratna Sarumpaet dianggap satu barisan. Sejak lama ia dikenal sebagai aktivis oposan. Ia pernah terlibat dalam demonstrasi anti pemerintah. Sesekali, juga terlihat pernah bersama barisan habaib dalam aksi 212.

Hingga pada babak ini pula, para pengamat intelijen manapun bisa terkecoh. Menurut teori guru besar ilmu intelijen, Sherman Kent, dalam membaca intelijen sebagai sebuah kegiatan ada yang disebut Positif Clandestine Intelligence (PCI). Intelijen Indonesia menyebutnya dengan istilah girah. Singkatan dari kegiatan rahasia. Aktivitas PCI ini ada banyak macamnya: dari mulai sabotase, subversi, provokasi, propaganda hingga kegiatan teror.

Jika kembali kepada ingatan masa lalu. Tak perlu jauh-jauh, kita tarik hingga April 2017 saja misalnya. Memori kita akan mengingat lagi serangan teror terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan. Publik terpantik, jangan-jangan ini Novel Jilid II? Jika kita tarik lagi pada kejadian Juli 2018, jejak digital akan banyak bercerita pada kita soal terbakarnya mobil aktivis #2019GantiPresiden, Neno Warisman. Meski, Neno secara terbuka mengatakan kejadian itu belum tentu ada kaitannya dengan isu politik. Tapi publik punya persepsi masing-masing.

Serangan teror, tindakan sabotase, maupun propaganda palsu seperti munculnya situs skandalsandiaga.com tentu tak bisa dilepaskan dari kegiatan intelijen. Yang sulit bagi masyarakat awam adalah menerka siapa pelakunya. Apakah itu kerjaan intelijen asing, intelijen negara atau agen bayaran? Namun demikian, dari sejumlah kasus tersebut, ada satu benang merah yang bisa kita tarik. Pekerjaan Novel, Neno, Sandiaga dan Ratna mengusik status quo.

Kembali ke kasus Ratna, ada hal yang tak kalah menarik untuk diamati. Dalam babak selanjutnya, muncul aktor lain yang kali ini berperan sebagai pahlawan tepat waktu. Tak lain dan tak bukan adalah Polisi Republik Indonesia (Polri). Kali ini, polisi seolah ingin menghapus persepsi masyarakat bahwa polisi Indonesia sama dengan adegan polisi India di film Bollywood. Polisi yang baru datang setelah kejadiannya selesai. Kali ini, polisi bertindak cepat. Hanya dalam semalam, keluarlah laporan penyidikan Polda Metro Jaya.


Laporan penyelidikan Polda Metro Jaya terkait viralnya berita pengeroyokan Ratna Sarumpaet.

Pada tanggal 3 Oktober 2018, di grup-grup WA berseliweran file pdf berjudul “Laporan Hasil Penyidikan Viralnya Berita Pengeroyokan Ratna Sarumpaet”. Isinya, sungguh mencengangkan. Dalam semalam, Polisi telah berhasil mewawancarai sejumlah saksi di bandara Husein Satranegara, di RS Khusus Bedah Bina Estetika Jakarta dan melakukan pengecekan di 23 RS di wilayah Bandung. Polisi juga telah mengantongi rekaman CCTV, hasil penjejakan melalui sinyal handphone dan bukti perpindahan uang di rekening putra Ratna Sarumpaet.

Jika boleh berandai-andai. Seandainya performa seperti ini ditunjukkan pula pada penyelidikan kasus Novel Baswedan, berapapun nilai anggaran yang diminta Polri ke DPR, patutlah diloloskan. Uniknya lagi, cepatnya pemrosesan itu bukan terbatas pada pencarian alat buktinya saja. Tapi juga kerangka hukum dan analisis yuridis yang telah dilakukan oleh Polda Metro Jaya.
https://www.kiblat.net/2018/10/04/ra...asi-intelijen/

Politikus PAN Ungkap 5 Kejanggalan Drama Ratna Sarumpaet
Tim, CNN Indonesia | Kamis, 04/10/2018 19:33 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Ma'mun Murod masih merasakan kejanggalan dari drama yang dilakoni oleh Ratna Sarumpaet. Dia menduga ada teori konspirasi di balik skandal kebohongan Ratna.

Setidaknya ada lima poin dalam skandal tersebut yang menurut Ma'mun memberinya ruang untuk ragu, mulai dari operasi plastik hingga kemungkinan konspirasi untuk menjatuhkan koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Pertama-tama, Ma'mun menyoroti operasi sedot lemak yang dilakukan oleh Ratna.

Dia meyakini bahwa operasi itu menjadi hak Ratna, namun ia mempertanyakan apakah itu perlu untuk perempuan seusianya. "Ratna ini umurnya sudah 70 tahun, masa masih sedot lemak, saya yakin tidak akan tambah cantik," ujar Ma'mun dalam diskusi di bilangan Kramat, Jakarta Pusat, Kamis (4/10).

Poin berikutnya yang terasa janggal bagi Ma'mun adalah pihak rumah sakit yang tidak mencegah Ratna pulang dengan wajah yang tampak seperti lebam itu guna mencegah implikasi buruk bagi pasien.

Penanganan kepolisian yang cepat dalam skandal ini masuk dalam kecurigaan Ma'mun selanjutnya.

Ia merasa polisi mengusut skandal ini sangat cepat jika dibandingkan kasus-kasus lain yang hingga sekarang belum tuntas di tangan kepolisian. "Kaya Novel Baswedan, kasus persekusi yang dilakukan kepada beberapa orang, Neno warisman, Fahri Hamzah, Tengku Zulkarnaen, itu kan dilaporkan juga tapi responsnya tidak ada sampai sekarang," tuturnya.
Lihat juga: Prabowo Minta Maaf Ikut Sebar Kebohongan Ratna Sarumpaet. Ma'mun pun bingung ketika Ratna belum melaporkan kasusnya kepada polisi, namun aparat tak lama kemudian mengantongi data-data terkait.

Poin keempat yang membikin Ma'mun ragu ialah lamanya jeda antara tanggal operasi hingga Ratna mengklaim dirinya dianiaya sekelompok orang ke muka publik, termasuk kubu Prabowo.

Padahal menurutnya dalam rentang waktu selama itu dia bisa berkata jujur kepada anaknya yang pertama kali mendengar kebohongan itu.

Pada akhirnya, yang membuat Ma'mun kian ragu adalah rekam jejak Ratna yang dahulu pernah mendukung Joko Widodo sewaktu Pilkada DKI Jakarta 2012 silam.

Ia tidak menampik bahwa pilihan politik orang dapat berubah seiring waktu berjalan. Namun Ma'mun yakin apa yang tak terbayangkan oleh orang awam dapat terjadi dalam skena politik, seperti halnya teori konspirasi.

"Iya, misalnya kok kemudian sekarang berubah, ini kan juga jadi persoalan," tukas pria yang juga maju sebagai caleg DPR RI ini.
Lihat juga: Tim Prabowo Ungkit Jokowi Kecolongan Kasus Arcandra Tahar

Terlepas dari skandal kebohongan Ratna, kata Ma'mun, Prabowo sendiri sudah meminta maaf kepada publik karena sebelumnya turut ikut menyebar kebohongan Ratna ke masyarakat.

"Saya di sini, atas nama pribadi dan sebagai pimpinan daripada tim kami, saya minta maaf kepada publik bahwa saya telah ikut menyuarakan sesuatu yang belum diyakini kebenarannya," ujar Prabowo dalam jumpa pers di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (3/10) malam.

Cawapres untuk Prabowo, Sandiaga Uno pun ikut menyesal termakan hoaks yang dibuat Ratna. Begitu pula dengan elite kubu oposisi yang sebelumnya berada satu tim pemenangan dengan Ratna
https://www.cnnindonesia.com/nasiona...atna-sarumpaet

Hanura heran Prabowo mantan jenderal tapi kena dikibuli Ratna Sarumpaet
Kamis, 4 Oktober 2018 10:50


Prabowo hadiri Hari Nasional Republik Tiongkok. ©2018 Merdeka.com/Genan

Merdeka.com - Ketua DPP Partai Hanura, Inas Nasrullah Zubir heran calon presiden (capres) sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tertipu dengan cerita penganiayaan terhadap aktivis Ratna Sarumpaet. Padahal, kata dia, Prabowo sebagai mantan Danjen Kopassus pasti memiliki intelijen untuk menkroscek cerita Ratna.

"Mantan Jenderal, pastinya punya intelijen yang mumpuni dong. Seharusnya bisa mencari informasi yang akurat dan bukan hanya dari bacotnya Fadli Zon," kata Inas saat dihubungi merdeka.com, Kamis (4/10).

Inas menilai tak layak seorang capres tertipu cerita Ratna dan menyebarkan berita bohong ke masyarakat.
"Apa kata dunia? Masak capres yang sudah berpengalaman nyapres berkali-kali kok bisa dikibulin emak-emak rempong sih?," ujarnya.

Diketahui, aktivis Ratna Sarumpaet mengakui dirinya membuat kebohongan soal penganiayaan oleh orang tak dikenal di Bandung. Dia meminta maaf kepada Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto telah menemui dan membelanya. Setelah menyadari kebohongan soal penganiayaan itu salah, Ratna menyesal.

Ratna mengungkapkan, wajah lebamnya itu bukan karena dianiaya, tetapi akibat operasi sedot lemak yang dilakukan di bagian pipi kiri. Operasi itu dilakukan di RS Bina Estetika Jakarta tanggal 21 September lalu.

"Saya memohon maaf kepada Pak Prabowo Subianto yang kemarin tulus membela kebohongan yang saya buat," kata Ratna di rumahnya, kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (3/10).
https://www.merdeka.com/politik/hanu...sarumpaet.html

Prabowo Minta Maaf Ikut Sebar Sesuatu yang Belum Jelas: Saya Grusa-grusu
Kamis, 4 Oktober 2018 07:56

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, meminta maaf karena merasa telah ikut menyuarakan sesuatu yang belum dipastikan kebenarannya.

Permintaan maaf ini disampaikannya terkait pengakuan Ratna Sarumpaet yang mengaku berbohong telah mengalami penganiayaan pada 21 September 2018.

"Saya atas nama pribadi dan pimpinan tim kami ini, kami minta maaf kepada publik bahwa saya telah ikut menyuarakan sesuatu yang belum diyakini kebenarannnya," kata Prabowo dalam konferensi pers di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta, Rabu (3/10/2018) malam.

Sebelumnya, setelah mendengar penjelasan Ratna, Prabowo menggelar jumpa pers pada Selasa (2/10/2018) malam dan mengecam dugaan penganiayaan terhadap anggota badan pemenangan Prabowo-Sandiaga itu.

Prabowo mengatakan, ia memercayai apa yang disampaikan kepadanya.

Ia mengaku terusik dan khawatir saat melihat kondisi Ratna.

"Mengaku pada kami dianiaya dan kami lihat sendiri bekas dan sebagainya. Akibat itu yang kami merasa sangat terusik, khawatir, karena itu kami sampaikan pada jumpa pers tadi malam," ujar Ketua Umum Partai Gerindra ini.

Menurut Prabowo, setelah memberikan keterangan malam tadi, timnya mendapatkan laporan dan cerita dengan versi berbeda. Kemudian, Ratna menelepon tim pemenangan Prabowo-Sandiaga dan menyampaikan permintaan maaf.

"Ibu Ratna Sarumpaet telepon tim kami minta maaf dan tulis surat kepada saya, minta maaf. Beliau mengaku bahwa Beliau berbohong," kata dia.

Di akhir pernyataannya, Prabowo mengungkapkan, bahwa yang dilakukannya dengan memberikan pernyataan tadi malam tidak salah, tetapi terlalu terburu-buru.

"Saya tidak merasa berbuat salah, tapi saya akui saya grusa-grusu (bahasa jawa: terburu-buru). Tim saya ini baru, baru belajar. Tapi tidak ada alasan kalau kita salah, kita akui salah," ujar Prabowo.


Pengakuan Ratna Sarumpaet sebelumnya, pada Rabu sore, Ratna Sarumpaet mengakui bahwa dia tidak pernah dianiaya atau dikeroyok di kawasan Bandara Husein Sastranegara, Bandung pada 21 September 2018.

Ia membantah kabar serta pernyataan sejumlah tokoh yang menyebut Ratna dianiaya hingga wajahnya lebam.

"Jadi tidak ada penganiayaan, itu hanya cerita khayal entah diberikan oleh setan mana ke saya, dan berkembang seperti itu," ujar Ratna di kediamannya di kawasan Kampung Melayu Kecil V, Jakarta Selatan, Rabu (3/9/2018).

Ratna mengatakan, pada 21 September dia mendatangi salah satu rumah sakit bedah di Jakarta Pusat untuk operasi sedot lemak.

Atas perbuatannya, Ratna meminta maaf kepada Prabowo dan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais yang juga telah membelanya dalam hal ini.

Ratna yang merupakan anggota Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo-Sandiaga Uno itu turut meminta maaf kepada tim pemenangan. Ia mengaku telah melukai hati tim dengan membuat kebohongan
http://jateng.tribunnews.com/2018/10...ya-grusa-grusu

-----------------------------------

Yaa sudah ... kalau merasa salah, yaa minta maaf ke publik. Terus mohon ampun kepada Allah. Itu SOP untuk berbuat kesalahan dalam agama Islam (karena Ratna atau Prabowo adalah muslim). Bila hukum negara harus ditegakkan, yaa silahkan saja, anggap saja bagi yang menjalaninya hal itu bagian daripada takdir hidupnya, di penjara sekali pun. 

Kesadaran bahwa sesorang itu berbuat salah ketika dia masih hidup di dunia, lalu minta maaf kepada orang yang disakitinya, dan memohon ampunan Allah ... adalah jalan kesadaran terbaik yang diberikan Allah untuk si hamba pembuat dosa dan kesalahan itu. 

Yang berbahaya itu, bila ada orang yang suka berbuat kebohongan dan dosa, tapi merasa aman-aman saja, merasa dirinya suci bersih. Orang yang demikian ini kalau saat ini kelihatannya terlihat aman-aman saja, sebenarnya hal itu hanya proses penundaan siksaan semata. Sebab orang ybs tak sadar kalau dirinya sedang di istidjraj. Wallahu a'lam.

emoticon-Takut
Diubah oleh naniharyono2018 04-10-2018 23:43
0
3.6K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.3KThread41.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.