Indonesia adalah negeri yang menjadi bagian dari ring of fire. Disini banyak terdapat gunung-gunung berapi maupun yang mantan gunung api. Mereka berdiri kokoh dan menjulang tinggi ke langit. Ketinggiannya pun bervariasi dari yang hanya 700 meter sampai 4000 meter. Dari beberapa gunung tersebut, pasti ada orang yang pernah melakukan pendakian ke sana. Banyak tulisan memuat bahwa orang yang pertama kali mendaki gunung-gunung tersebut merupakan orang-orang Eropa. Tetapi disini ada kejanggalan.

Sudah bukan rahasia umum di negeri kita tercinta ini banyak sekali suku yang mendiami lereng-lereng gunung. Suku-suku tersebut adalah orang yang biasa beraktifitas di sekitar gunung tersebut. Sebagai contoh adalah suku Tengger yang berada di kaki gunung Semeru. Logikanya seorang lokal pasti tahu wilayahnya sendiri daripada orang luar yang berkunjung kesana. Dari logika ini diketahui bahwa yang pertama menginjakkan kaki di puncak semeru pastilah orang dari suku Tengger tersebut. Karena mereka adalah warga di sekitar sana.

Saat datangnya Belanda ke Indonesia, orang-orang Eropa lainnya juga berdatangan untuk mengeksplorasi wilayah Indonesia lebih jauh, termasuk gunung-gunungnya. Dengan peralatan pendakian ala Eropa mereka melakukan penelusuran ke gunung-gunung Indonesia. Tentu disana mereka bertemu suku asli yang berdiam di kaki gunung. Suku di kaki Gunung Indonesia terutama di Jawa pada saat itu orang-orangnya menyambut para pendaki luar ini dengan tangan terbuka. Para pendaki pasti berbincang dengan suku asli tersebut dan meminta mengantarkan mereka ke puncak gunung karena mereka sendiri tidak tau medan. Mereka tidak hanya menghire orang asli sebagai guide, tetapi juga ada yang dihire sebagai porter untuk membawa barang-barang. Tetapi sampai saat ini jasa guide dan porter pada waktu itu tidak pernah muncul ke permukaan.

Pada waktu perjalanan ke puncak, para pendaki luar ini pasti menulis tentang apa yang dilihatnya. Namun, kebanyakan hanya menulis tentang alam yang ada di sekitar sana dibanding tentang siapa yang mengantar mereka kesana. Sesampainya di puncak, pendaki luar ini mengeluarkan kamera mereka lalu disuruhlah para orang lokal yang berperan sebagai guide/porter mereka untuk memotretnya. Dan jadilah kisah seorang pendaki pertama di salah satu gunung Indonesia. Pada potret itu sengaja tidak ditampakkan para guide/porter yang bersama mendaki dengan mereka.

Bisa disimpulkan bahwa orang pertama yang mendaki gunung Indonesia bukanlah orang Eropa. Mereka hanya menjadi orang pertama yang "mendokumentasikan" diri di puncak gunung Indonesia.