HITAM PUTIH JAKARTA: THE RAGE, REALITA JALANAN KITA JAKARTA

Beranda

...

The Lounge
HITAM PUTIH JAKARTA: THE RAGE, REALITA JALANAN KITA JAKARTA

nyunwie

02-10-2018 06:10

HITAM PUTIH JAKARTA: THE RAGE, REALITA JALANAN KITA JAKARTA

Quote:

HITAM PUTIH JAKARTA: THE RAGE, REALITA JALANAN KOTA JAKARTA

kembali lagi bersama Hitam Putih Jakarta, melihat sisi lain ibu kota dari perspektif yang berbeda, bersama TS ganteng idaman para Janda emoticon-Cool

(di sambit sendal sama Bini), sebelumnya saya sudah membahas sedikit tentang kesenjangan sosial yang sudah menjadi cover nyata di Ibu Kota Negeri kita tercinta, dan dalam kesempatan kali ini saya akan sedikit membahas tentang realita yang ada di Jalanan kota Jakarta.
Membahas Ibu Kota rasanya juga tidak afdol jika tidak membahas jalanannya, bukan soal kemacetan, bukan soal moda transportasi masal, it’s about the rage, suatu realita nyata Jalanan ibu kota, berangkat dari judul the rage, mungkin ini semua bersumber dari kemarahan dan keresahan pribadi saya, sekali lagi ini semua realita yang saya tangkap secara pribadi.

Quote:

1. Macet tidak berlaku untuk mereka yang mempunyai uang berlimpah.

ini sudah menjadi rahasia umum, di Jalanan kita sering melihat satu mobil dengan pengawalan ekstra yang terkadang memaksa membuka kemacetan padahal di dalam mobil itu bukan berisikan pejabat atau seseorang yang sedang dalam kondisi gawat darurat, hanya jumlah uang mereka saja yang “GASWAT !!!”

Quote:

2. Banyak “stuntman” di Jalanan Jakarta.

tentu bukan stuntman sungguhan seperti stuntman pengganti bapak Jokowi saat pembukaan asian games kemarin, stuntman yang saya maksud disini adalah mereka (pengendara kendaraan bermotor) yang melakukan hal-hal yang berbahaya di Jalan raya kota Jakarta, mulai dari menyalip secara tidak wajar, melawan arah arus jalan, naik ke trotoar, sampai yang sedang viral belakangan ini pengendara motor mengangkat motornya melewati separator busway layaknya adegan yang diperankan stuntman, dan di Jakarta hal itu rasanya sudah menjadi penyakit yang seperti tidak ada obatnya.

Quote:

3. Jalanan kota Jakarta bisa membuat seseorang kehilangan akal sehat.

karena banyaknya adegan berbahaya yang dilakukan oleh pengemudi-pengemudi di jalanan kota Jakarta, sering kali timbul kekesalan dari orang yang melihat aksi tersebut dan menegur si “stuntman” tersebut, alih-alih meminta maaf, si “stuntman” malah marah-marah karena tidak terima dirinya ditegur, dan secara ilmu psikologi, orang yang tidak terima mendapat teguran atas kesalahan yang dilakukannya ialah orang yang sudah atau sedang kehilangan akal sehatnya. Pffffttt

Quote:

4. DITILANG ! “FIX YANG SALAH POLISI YANG NILANG"

salah satu tugas seorang polisi lalu lintas adalah menindak segala bentuk pelanggaran lalu lintas yang ada di jalan raya, sudah selayaknya kita menerima ditilang JIKA MEMANG KITA MELAKUKAN PELANGGARAN LALU LINTAS, ya walaupun terkadang memang ada oknum polantas yang sengaja mencari keuntungan dari pelanggar lalu lintas, tapi sebagai warga negara yang baik sudah sepantasnya kita menghargai tugas dari polantas.
Terima jika kita salah, laporkan pada propam jika terdapat penyimpangan dalam proses penilangan.
dan satu lagi (titipan temen, ahahha) “kalau ditilang jangan nyumpahin polisinya, kasian, cuma ngejalanin tugas”

Quote:

5. Raja jalanan bukan emak-emak tapi “THE GREEN SQUAD”

HITAM PUTIH JAKARTA: THE RAGE, REALITA JALANAN KITA JAKARTA

ada beberapa yang mengatakan raja jalanan itu emak-emak, NO NO !! emak-emak itu ratu jalanan, dan rajanya adalah mereka “The green squad” a.k.a ojek online, jumlahnya yang banyak dengan segala kesamaan penderitaan yang membuat mereka memiliki tingkat solidaritas yang kuat membuat “the green squad” menjadi penguasa di Jalanan kota Jakarta.

sedikit curhat, satu tahun yang lalu saat sedang berkendara mengendarai mobil tidak sengaja saya menabrak salah satu oknum driver ojek online yang melawan arah, baca sekali lagi, YANG MELAWAN ARAH, walaupun dia yang karena (sekali lagi) MELAWAN ARAH, namun karena saya pribadi juga tidak tega melihat kondisi jatuhnya saya berinisiatif untuk menolong, namun belum sempat saya menolong saat saya baru saja keluar dari mobil tiba-tiba si oknum ojol ini memaki-maki saya dengan sagal kata-kata kasar yang keluar dari mulutnya dan entah bagaimana tidak lama kemudian rekan-rekan ojol lainya berdatangan yang jumlahnya saya perkirakan lebih dari 50 orang, yang membuat jalanan di sekitar TKP menjadi tersendat, saya sempat mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari rekan-rekanya sesama ojol dan fakta kejadian entah mengapa jadi berubah dan memaksa saya untuk menyelesaikan permasalahan itu di polsek terdekat, untung saja ada beberapa orang heroik yang luar biasa (dan saya selalu berterima kasih pada mereka) yang masih berani mengungkapkan kebenaran tanpa memandang jumlah lawan, sehingga pak kapolsek saat itu bisa menilai siapa yang salah dan siapa yang benar, thanks for the justice !!

by the way saya tidak dendam apalagi benci dengan ojol, no ! jangan sampai tulisan ini menggiring opini kalian tentang ojol menjadi negatif, jangan ! biar bagaimana mereka rata-rata baik hanya ada oknum-oknum tertentu yang saya yakin jumlahnya hanya sedikit, yang salah memanfaatkan sebuah komunitas menjadi sebuah senjata dan saat itu benar terjadi sungguh itu menjadi sebuah hal yang berbahaya, sedikit saran untuk para ojol, “jangan salah gunakan komunitas kalian yang sangat besar itu, you’re good and be good, salam satu aspal”.

Quote:

6. Hukum rimba berlaku

Di jalanan Jakarta banyak tindakan premanisme, RIGHT ?
Di jalanan Jakarta banyak pungutan liar, RIGHT?
Di jalanan Jakarta banyak parkir-parkir liar, TRUE !!
Di jalanan Jakarta banyak tindakan kriminal, harus diakui!
Di jalanan Jakarta banyak anak-anak yang semestinya tidak berada di sana, yang seharusnya mereka mendapat perlindungan dari orang tua mereka, ingin rasanya mengingkari, tapi kenyataan-nya itu semua benar adanya.
sulitnya mendapatkan pekerjaan yang layak terkadang menimbulkan rasa frustasi yang pada akhirnya memaksa beberapa orang untuk mengais rezeki di jalanan, belum lagi alasan-alasan lain yang berangkat juga dari rasa putus asa, dan saat itu semua berkumpul menjadi satu, siapa yang paling kuat dialah yang akan berdiri tegak mengais rezeki di jalanan kota Jakarta.

Quote:

7. Medan pertempuran

karena kehidupan jalanan kota Jakarta masih menganut siapa yang kuat dia yang akan menang, tidak jarang jalanan berubah menjadi arena pertempuran, dan ini faktanya, hampir semua tawuran yang ada di Jakarta berawal dari perebutan lahan, sisanya hanya untuk menampakan eksistensi kelompoknya sebagai penguasa di Jalanan, dan sisa kecilnya hanya settingan untuk pengalihan issue, FAKTA !!!
Pelajar, ormas, geng motor, warga atau apapun itu yang terlibat tawuran mereka hanya ingin menunjukan kelompoknya lebih kuat dan lebih berkuasa, WHAT THE HELL !!
Itulah juga bukti jalanan bisa menghilangkan akal sehat seseorang, karena tidak mungkin mereka yang masih memiliki akal sehat rela membahayakan dirinya hanya untuk membela kepentingan yang saya rasa pribadi tidak penting

“tawuran kok cuma mau nunjukin siapa paling betawi dan siapa yang paling pancasila, pfftt ”

Dan itulah sedikit, hanya sedikit, realita kondisi jalanan kota Jakarta, permasalahan di jalanan bukan melulu tentang macet, moda transportasi dan parkir liar, pada kenyataanya banyaknya orang yang menyandarkan nasibnya di jalanan adalah sebuah pekerjaan rumah bukan hanya untuk pemerintah kota Jakarta, tapi untuk kita semua sebagai warganya.

orang pintar mencari solusi bukan masalah, tapi bagaimana kita bisa mencari solusi jika masalah sebenarnya kita tidak pernah mengetahuinya.

Dan jika kalian bertanya apa solusi yang saya tawarkan, saya akan bicara TIDAK ADA, karena saya tidak menawarkan solusi, saya hanya mengajak semua melihat lebih luas, lebih kedalam, unsur sebab dan akibat berpengaruh besar, jika hanya membenahi hilir tanpa membenahi hulu rasanya seperti melakukan hal yang sia-sia.

sekian thread saya kali ini, saya membuat ini benar-benar tidak bertujuan untuk menyinggung siapapun, hanya ingin mengajak siapapun yang mungkin belum pernah melihat sisi lain dari kota Jakarta yang kebetulan saya pernah bersinggungan langsung dengan hal-hal yang saya tuliskan, mohon maaf jika ada salah-salah kata dalam penulisan, karena saya hanyalah manusia biasa yang tidak pernah makan bangku sekolah (it’s seriously), terimakasih atas segala keluangan waktu membaca thread saya, dan sampai bertemu di thread saya selanjutnya emoticon-Smilie