wa2n43Avatar border
TS
wa2n43
Perhatian! Harga Minyak Bisa Sentuh US$ 100/Barel


Perhatian! Harga Minyak Bisa Sentuh US$ 100/Barel
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
MARKET 01 October 2018 21:25

Perhatian! Harga Minyak Bisa Sentuh US$ 100/Barel
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Saudi Arabia, yang merupakan raja minyak dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (Organization of Petroleum Exporting Countries/OPEC), tak bisa mencegah akan ada kejutan pasokan di pasar energi, menurut analis kepada CNBC International hari Senin (1/10/2018), saat pedagang minyak sudah mempersiapkan kemungkinan harga minyak ke level US$100 (Rp 1.490.265) sebelum akhir tahun.

"Tidak ada yang mau kekurangan, sepenuhnya menyadari bahwa semakin banyak barel [minyak] Iran yang siap disingkirkan dari pasar," kata Stephen Brennock, Analis Minyak di PVM Oil Associates, dalam catatan penelitian yang dipublikasikan hari Senin.

Akhir bulan lalu, Presiden AS Donald Trump mendesak para produsen OPEC untuk meningkatkan produksi untuk mencegah kenaikan harga menjelang pemilu paruh waktu di awal November.


Desakan pemerintah Trump terhadap Timur Tengah, yang didominasi kartel, untuk mulai memompa lebih banyak minyak muncul seraya Gedung Putih bersiap menerapkan sanksi yang menargetkan minyak mentah Iran dalam hitungan lima pekan. Lebih lanjut, Washington juga meminta para pembeli minyak Iran untuk memangkas impor menjadi nol guna memaksa Tehran menegosiasikan kesepakatan nuklir baru.

China Patuh
China awalnya menolak permintaan AS untuk memangkas arus petrodolar ke Republik Islam Iran. Namun, di tengah tekanan dari pemerintah Trump, raksasa Asia itu kini kabarnya mengambil langkah untuk menurutinya.

Sinopec Corp, kilang minyak negara terkemuka China, terlihat mengurangi separuh muatan minyak mentah Iran di bulan September. Hal tersebut dilaporkan oleh Reuters pada hari Jumat (28/9/2018) dengan mengutip berbagai sumber.

Prospek pengurangan dari Sinopec akan membentuk hantaman signifikan terhadap Iran. Sebab, Iran sebagai produsen terbesar ketiga di OPEC menganggap China sebagai klien minyak terkemuka, di saat produser Eropa dan pembeli global lainnya secara dramatis mengurangi pembelian minyak mentah Iran demi menghindari sanksi AS.

China secara konsisten membela perdagangan energinya dengan Tehran, yang nilainya mencapai sekitar $1,5 miliar per bulan. Ia menyebut perdagangan itu transparan dan sah.

"Dengan latar belakang berkurangnya pasokan minyak Iran, fokusnya akan beralih ke level global yang lebih lunak dan secara lebih akurat, kapasitas cadangan Saudi," kata Brennock.

Produsen OPEC dan non-OPEC awalnya enggan segera merespon tekanan yang meningkat dari pemerintah Trump. Namun, Arab Saudi sekarang diharapkan menaruh tambahan 550.000 barel per hari ke pasar (barrel per day/bpd) selama beberapa bulan ke depan.

Negara kerajaan itu sebelumnya mengklaim memiliki sekitar 1,5 juta bpd yang tersedia untuk ditambahkan ke pasar jika diminta.

Namun, Riyadh dianggap tidak mampu sepenuhnya mengimbangi gangguan pasokan global selama beberapa bulan mendatang. Dan "ini pada dasarnya membuat satu-satunya produsen swing di dunia tidak berdaya untuk mencegah kejutan pasokan dan lonjakan harga berikutnya di kuartal terakhir tahun ini," kata Brennock.

Harga $100/barel
"Kita bergeser ke sebuah dunia di mana Anda memiliki persediaan yang lebih sedikit, cadangan kapasitas yang lebih rendah dan kurangnya perlindungan terhadap pembeli," kata John Driscoll, Kepala Strategis di JTD Energy Services, kepada CNBC International hari Senin.

"Jadi, $100 per barel sudah menjadi semakin mungkin, entah kita sampai ke situ atau tidak, akan sedikit terlalu awal untuk mengatakannya," tambahnya.

Patokan minyak internasional brent crude diperdagangkan sekitar $83,01 di hari Senin, naik sekitar 0,34%. Sementara minyak AS West Texas Intermediate (WTI) dijual sekitar $73,42, naik lebih dari 0,2%.

Sanksi AS terhadap Teheran sangat diprediksi memberi dampak langsung terhadap ekspor minyak Iran. Meski begitu, estimasi tentang jumlah pasti minyak negara yang akan menghilang sejak tanggal 4 November amat beragam.

Beberapa analis pasar energi memprediksi sekitar 500.000 bpd minyak akan lenyap ketika sanksi AS terhadap Iran mulai dijatuhkan. Sementara beberapa memperingatkan sebanyak 2 juta bpd minyak tidak akan bisa diakses dalam beberapa bulan mendatang. (hps)

https://www.cnbcindonesia.com/market/20181001211313-17-35598/perhatian-harga-minyak-bisa-sentuh-us--100-barel

Tambah pusing nih SMI ...
Mo pemilu harga minyak baik ...

Polling
Poll ini sudah ditutup. - 8 suara
Apakah harga minyak akan menyentuh US $ 100
Ya
100%
Tidak
0%
-1
1.1K
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.