Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

naniharyono2018Avatar border
TS
naniharyono2018
MPR Kupas Habis Buku Sejarah Kelam G30S/PKI dalam Kisah Fiksi ...
MPR Kupas Habis Buku Sejarah Kelam G 30 S Dalam Kisah Fiksi
Kamis, 27 September 2018 – 07:58 WIB

MPR Kupas Habis Buku Sejarah Kelam G30S/PKI dalam Kisah Fiksi ...

jpnn.com, JAKARTA - Gerakan 30 September 1965 Partai Komunis Indonesia atau G 30 S/PKI adalah sejarah kelam bangsa Indonesia.


Peristiwa aksi penculikan disertai pembunuhan 6 Jenderal TNI AD ditambah 1 perwira menengah TNI terjadi. Selanjutnya, PKI dibubarkan dan ditetapkan sebagai organisasi terlarang dan munculnya era orde baru.


Banyak sekali penelitian, berbagai kajian sejarah dan penerbitan buku-buku, jurnal-jurnal serta cerita-cerita yang berusaha mengungkap kebenaran peristiwa dalam sejarah kelam bangsa tersebut yang hingga kini masih diselubungi misteri besar terutama soal kudeta.


Tema G 30 S/PKI adalah tema cerita yang tidak akan pernah berhenti dikisahkan karena pasti akan bertemu dengan berbagai versi yang berbeda.


Salah satunya munculnya buku berjudul ‘September’ , mengambil tema sentral seputar G 30 S/PKI hasil karya Noorca M. Massardi. Buku ini menjadi obyek pembahasan dalam acara diskusi bertajuk ‘Bicara Buku Bersama Wakil Rakyat’, di Ruang Presentasi Perpustakaan MPR RI, Gedung Nusantara V, Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Rabu (26/9/2018).


Acara dihadiri anggota MPR RI Fraksi Partai Golkar Popong Otje Djundjunan (Ceu Popong), Sekretaris Jenderal MPR RI Ma’ruf Cahyono, Kepala Biro Humas Setjen MPR RI Siti Fauziah serta ratusan orang peserta diskusi.


Dalam kesempatan tersebut Noorca menjelaskan bahwa buku tersebut ingin menggambarkan peristiwa G 30 S/PKI dengan cara di luar pakem, bukan buku sejarah tapi diramu dalam dunia fiksi. Nama-nama karakter-karakter di dalamnya merupakan anagram tokoh-tokoh asli yang terlibat dalam peristiwa 65 tersebut. Namun dikatakan Noorca penulisan buku tersebut melalui proses penelitian, dan kajian yang sangat lama dan panjang.


Ceu Popong dalam kesempatan tersebut melihat bahwa sejarah negeri ini termasuk peristiwa kelam G 30 S/PKI harus terus diketahui, dibaca oleh masyarakat Indonesia terutama generasi muda, namun dengan penelitian yang benar dengan bahasa yang tepat dan mampu dipahami.


Dalam kesempatan yang sama Ma’ruf Cahyono mengatakan bahwa ruang diskusi ‘Bicara Buku Bersama Wakil Rakyat’ di MPR RI adalah salah satu upaya dan metode Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang merupakan tugas MPR sesuai dengan amanah UU. Buku adalah sarana pengetahuan yang di dalamnya mampu meningkatkan kualitas manusia Indonesia sesuai dengan cita-cita bangsa.

“Adapun buku ‘September’ yang dibahas tersebut saya melihat buku yang bagus dengan penulisan yang sangat baik. Saya harap bisa menambah pengetahuan kita dan menjadi inspirasi kita,” katanya. 

https://www.jpnn.com/news/mpr-kupas-habis-buku-sejarah-kelam-g-30-s-dalam-kisah-fiksi

MPR Kupas Habis Buku Sejarah Kelam G30S/PKI dalam Kisah Fiksi ...

MPR Kupas Habis Buku Sejarah Kelam G30S/PKI dalam Kisah Fiksi ...
SOURCE: 

  • https://www.researchgate.net/publica...s_of_1965-1966
  • [url=https://www.S E N S O R/book/show/12800227-pembantaian-pki-di-jawa-dan-bali-1965-1966][font=Roboto, Arial, Helvetica, sans-serif][size=2]https://www.S E N S O R/book/show/12800227-pembantaian-pki-di-jawa-dan-bali-1965-1966[/size][/font][/url]

[url=https://www.S E N S O R/book/show/12800227-pembantaian-pki-di-jawa-dan-bali-1965-1966][/url]
Sejarahrawan : 
PKI melakukan Pemberontakan sebanyak 5 Kali terhadap NKRI
02/10/2012 AT 12:04 

MPR Kupas Habis Buku Sejarah Kelam G30S/PKI dalam Kisah Fiksi ...

CIBUBUR, WARTARASIL – ada banyak sisi sejarah yang tersembunyi, terutama sejarah yang terjadi pada tahun 1965. Dalam dialog Halaqoh Kebangsaan yang di adakan di Kantor MUI dengan tema “Mengungkap Fakta dan Peristiwa Kelam 1965 (G30S-PKI) “, hadir beberapa tokoh masyarakat diantaranya adalah Fahmi Idris (Tokoh Politik), Alfian Tandjung (Pengamat Pergerakan Komunis), Taufiq Islamil (budayawan), Hary Tjan Silalahi dan Ahmad Manysur Suryanegara (sejarawan).

Dalam dialog menurut Ahmad Mansyur Suryanegara (sejarawan) mengungkapkan  bahwa sedikitnya PKI telah melakukan 5 kali pemberontakan terhadap NKRI. Pertama, dilakukan oleh kelompok Sosialis Soetan Sjahrir yang melakukan Kudeta Tak Berdarah pada tanggal 16 oktober 1945. Yang kemudian membatalkan seluruh keputusan komite Nasional Indonesia Pusat- KNIP, 22 Agustus 1945. Dan menggeser dan menggantikan pimpinan nasioanl yang pernah bekerja sama dengan pemerintah balatentara Jepang, kecuali Presiden dan Wakil Presiden.

Kedua, PKI di bawah mohammad Joesoep dengan menggunakan Laskas Pesindo (Pemuda Sosialis Indonesia) melancarkan kudeta di Cirebon, 12 februari 1946 denga pertimbangan Rusia di bawah Stalin sebagai kelompok sekutu dalam perang dunia II. Setelah perang dunia II berakhir, Belanda merasa berhak menerima kembali daerah jajahannya. PKI sebagai anggota Komintern berpihak kepada Sekutu, bersikap tidak membenarkan Proklamasi 17 Agustus 1945, Indonesia merdeka tanpa Belanda.

Ketiga, kelompok Komunis Nasional di bawah pimpinan DatukTan Malaka, melancarkan kudeta terhadap pemerintah yang di pimpin oleh Soetan Sjahrir, 3 Juli 1946. Menuntut testamen politik bahwa presiden dan wakil presiden pernah berjanji akan meyerahkan kepemimpinan nasional kepada Tan Malaka.

Keempat, PKI dibawah kepemimpinan Amir Sjarifoeddin dan moeso, didukung oleh Pesindo dan Front Demokrasi Rakyat – FDR, Melancarkan Kudeta PKI di Madiun, 19 September 1948 berupaya menumbangkan Kabinet Hatta. Dengan adanya kudeta PKI di madiun, Presiden Soekarno menyatakan PKI sebagai Teroris.

Setelah perang Dunia II berakhir dan melahirkan Perang Dingin antara blok barat dan timur atau blok Demokrasi dan Komunis. Perang Kemerdekaan Indonesia 1945-1950 M, melahirkan perjuangan membebaskan irian Barat dan Konfrontasi Indonesia – Malaysia. Kelanjutan dari konsep demokrasi Terpimpin, menjadikan PKI yang pada awalnya di cap sebagai teroris oleh Presiden Soekarno pada saat terjadinya kudeta PKI di madiun, mendapat kesempatan menduduki Lembaga-lembaga Tinggi Negara dan Front Nasional yang pernah didirikan pada masa kudeta PKI di Madiun.

Dan pada kondisi inilah, PKI kembali melancarkan Kudetanya yang kesekian kali yang dikenal dengan nama G 30 S/PKI di Jakarta. Dampaknya, partai politik dinilai tidak mampu menciptakan kkesatuan Bangsa. 
http://www.radiosilaturahim.com/wart...terhadap-nkri/

---------------------------------

Heran juga gua ... ada jutaan korban nyawa akibat perang saudara di tahun tahun 1965 itu dan tahun-tahun sesudahnya.
Kok yaa tega-teganya  dituliskan sebagai kisah fiksi?


Itu nyata. Darah yang mengalir waktu ibarat sungai, dan warnanya merah.
Jadi itu bukan fiksi! Tapi nyata ... bagian dari sejarah kita yang berdarah-darah. 


Aneh juga MPR sebagai lembaga Wakil Rakyat kok memfasiliktasi acara-acara yang tak bermanfaat seperti itu? 
Acara yang terkesan ingin menghapus sejarah negeri ini. 
THINK!

emoticon-No Hope
Diubah oleh naniharyono2018 27-09-2018 02:22
-1
2.5K
17
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.