Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dragonfly1212Avatar border
TS
dragonfly1212
Lulus Kuliah 3.5 Tahun? Kenapa Enggak?
Apa kabar mahasiswa??


Sudah sekian lama gak main di dunia perkaskusan. Sudah lama sekali berniat untuk nulis tentang ini, tepatnya setelah graduation Februari 2018 lalu. Yap, kali ini akan gue bahas tentang PLUS MINUS LULUS 3.5 tahun, especially dari kampus kebanggaan Salah Satu Universitas Terbaik Di Indonesia. Sebuah refleksi diri yang coba gue tulis. Semoga bermanfaat bagi kamu-kamu yang masih duduk di tingkat awal perkuliahan.



Pertama, menurut gue gak ada yang salah untuk berniat lulus kuliah 3.5 tahun, asal BERALASAN.

Masa kuliah, menurut gue adalah masa masa untuk.....
*melakukan segala hal yang bisa dilakukan,
*memikirkan segala hal yang bisa dipikiran,
* mencoba segala hal yang bisa dicoba,
* belajar segala hal yang bisa dipelajari,
*merasakan segala hal yang bisa kita rasakan.

Konkretnya, ada banyak hal yang bisa temen-temen rasakan semasa masa kuliah. Apa saja itu? Let's check it out!!
1.  Kesempatan berorganisasi : Sebagai mahasiswa perlu lah minimal sekali masuk ke dalam satu organisasi kelembagaan. Ini bebas, mau gabung di tingkat departemen, fakultas, atau tingkat kampus. Intinya sama, belajar teamwork, problem solving, communication skill, public speaking, leadership, mental, dan ketahanan diri (tahan banting brooo emoticon-Big Grin),dan sedikit tambahan kecakapan-kecakapan khusus tiap bidangnya. Menurut gue, gak afdol kalau selama jadi mahasiswa gak makan bangku kelembagaan emoticon-Stick Out Tongue. Aktif dalam organisasi nanti bisa dinikmati, bisa dirasakan manfaatnya pas temen-temen udah tingkat akhir, bagaimana menghadapi badai skripsi, tugas akhir, seminar, dan sidang yang akan cukup menguras mental, tenaga, menejemen waktu, dan kecakapan lainnya. Initinya bahwa keorganisasian akan membentuk KARAKTER PRIBADI. Tapi, gue ingetin jangan terlalu terjebak dengan kelembagaan, dengan seolah-olah harus naik level tiap tahunnya. Cukup coba tahun pertama dan kedua, then capai yang lainnya.

2. Kesempatan berprestasi : Jangan merasa PUAS kalau kuliah kok kerjaannya cuma muter-muter kampus kosan emoticon-Stick Out Tongue. Cobalah untuk mengukir prestasi. Mencoba untuk ikut kompetisi-kompetisi, apapun itu sesuai bakat dan minat. Gak ada kata SESAL, GAGAL kalau mau mencoba. Coba ikut lomba PKM, esai, call for paper, mapres,OSN, ONMIPA, robotic, OIM, dsb. Sekali lagi, coba saja yang temen-temen BISA. Mudah kan? Kalau sudah mampu mengukir prestasi, jangan cukup puas sampai disini. Coba ke target selanjutnya. What’s it?

3.  Kesempatan JALAN-JALAN
Yap, kesempatan ini gak boleh dilewatin. Satu prinsip mahasiswa, jalan-jalan apalagi yang bisa gratis emoticon-Big Grin. Kesempatan ini bisa temen-temen dapet dengan berbagai cara. Misalnya, ikut international conference, student exchange, K2N, ikut ekspedisi2, atau pun ikut sebagai relawan di lembaga pengelola zakat. So, jangan sampai berniat lulus, kalau belum pernah menjelajah indonesia, apalagi dunia. Targetin aja, mau kemana. Bismillah, insyaAllah Allah memberi jalan. Langkap awal, wajib bikin PASPOR. Untuk jalan-jalan yang berbayar, boleh saja bikin geng traveler bareng sahabat,plan untuk travelling pas liburan. INDONESIA ITU CANTIK, DUNIA LEBIH CANTIK (Oke sip). Jalan2 udah, so what's the next?

4. Kesempatan social action
Kehidupan mahasiswa juga tidak terlepas dari aksi sosial. Ini akan melatih jiwa sosial temen2. Bolehlah lebarkan sayap untuk kenal dengan lembaga-lebaga sosial seperti dompet dluafa, rumah zakat, dll. Jadilah relawan, dan ikut kegiatan2 sosial yang diadakan BEM juga bisa jadi alternatif. Selain itu, punya kontak khusus ke panti asuhan atau panti jompo, agaknya perlu. Sambil silaturrahim, berbagi terhadap sesama. Dan langkah paling sederhana adalah ngajarin PR anak2 samping kosan, ngajak makan anak penjual asongan, ini perlu dicoba. Ini semata mata untuk semakin bersyukur bahwa Allah lah Dzat Yang Maha Kaya. Berpetualang kemana selanjutnya?

5. Kesempatan belajar AGAMA
Nah, sangat rugi kalau gak ngambil kesempatan ini. Di tengah rutinitas yang super duper sibuk, belajar ilmu agama juga harus menjadi prioritas. Ini bisa dilakukan dengan ikut kajian rutin di mushola2 fakultas, kampus, atau masjid di sekitar kosan. Poin penting, kenalah minimal satu ustadz yang dekat sebagai guru spiritual. Belajar tentang aqidah, fikih, muamalah, alquran hadist J. Goalnya, pasti bakal dapet karakter ruhiyah mahasiswa!. "Belajar agama adalah tentang mempersiapkan kehidupan setelah dunia, kehidupan setelah kematian, kehidupan akhirat, kehidupan yang hakiki". Masih  ada lagi?

6. Kempatan mencari uang +beasiswa
Menjadi mahasiswa juga tak ada salahnya untuk melatih jiwa mandiri. Salah satunya dengan mencari uang jajan tambahan. Bisa dengan mengajar, jualan, atau bisnis lainnya. Tapi, gue tekanin disini, jangan habiskan waktu kuliahmu untuk mencari uang. Itu bukan tujuan utama. Coba untuk mengumpulkan pundi-pundi uang dengan strategi passive income daripada active income, dengan pengorbanan minimal bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Satu lagi, temen2 harus berusaha dapet BEASISWA, apapun itu. Hal ini karena akan lebih memudahkan temen2 untuk aktif ( ya kan?). Apalagi?

7. Kesempatan akademis
Ini yang fardhu’ain. Belajar akademis kampus bukan berarti menguasai semua mata kuliah. Namun, lebih ke penguasaan kepada salah satu mata kuliah. Dan ini menjadi spesifikasi/keahlian kita. Tentang IPK juga silakan direncakan sendiri. Minimal angka 3.00 itu batas bawah aman. Target IPK itu tengantung rencana pasca kuliahmu. Selain itu, jangan lewatkan kesempatan untuk ikut seminar2 yang mendukung akademis, tentunya utamakan yang gratisan.

8. Kesempatan  menemukan jodoh (optional emoticon-Big Grin)
Ini nih yang sering kelupaan. Berbicara kuliah juga perlu memandang masa depan. Kesempatan menentukan kriteria, mencari, dan menemukan jodoh juga perlu dimasukkan dalam sederet plan masa studimu. Mencari dan menemukan menurut gue sah sah saja, tinggal masalah waktu menjemput dan memastikannya tergantung dari target nikahnya.

Nah, kalau semua kesempatan ini udah temen2 capai, boleh lah untuk merasa sedikit puas, dan boleh berfikir untuk LULUS. Eittttttttt, jangan senang dulu! Setelah pencapaian itu semua, silakan berfikir untuk rencana masa pasca kampusnya.

OK! Gue jelasin tipe tipe pasca kampus :
1. Langsung married (nikah), kalau ini mah asal ada calon langsung hajar. Paling persiapannya H- beberapa bulan sebelum eksekusi. Catatan : sudah punya kesiapan finansial, mental, spiritual, psikologis, biologis, dan sosial yang mumpuni.

2. Lanjut kuliah S2. Alasannya apa mau lanjut kuliah? Kalau memang mau di bidang riset atau dosen, silakan ambil jalur ini. Nah, kalau yang satu ini perlu persiapan minimal H-4bulan sebelum selebrasi wisuda. Tentukan dahulu mau kuliah di dalam atau luar negeri. Sedikit info kalau mau apply kuliah di luar negeri, minimal IPK 3 dan skor TOEFL minimal 550. Jadi saran gue persiapkan TOEFL sedini mungkin. Pahami secara detail jenis TOEFL dan kawan2nya (TOEIC, IELTS, dll). Selanjutnya, detailkan negara mana yang dituju, kampus mana, dan jurusan apa, baru liat detail prosedural seleksinya, dan waktunya. Tapi, yang utama dapet BEASISWA dulu emoticon-Stick Out Tongue.
Tidak jauh berbeda, pilihan kuliah di luar negeri juga perlu persiapan TOEFL minimal 500 dan belajar soal TPA.

3. Masuk dunia kerja. Dunia kerja secara umum ada 3 : PNS, wirausaha, dan karyawan. Gue bahas yang mau jadi karjawan saja. Masuk ke suatu perusahaan gak kayak masuk ke gerbang rumah orang, cuma pake permisi. Butuh perjuangan yang cukup panjang. Paling cepat dari proses rekruitmen sampai duduk manis dikantor 2-3 bulan. Dimulai dari cari info rekruitment, psikotest, TPA, english, wawancara HR, wawancara user, wawancara direksi, sampai medical checkup, baru final. Intinya, setiap perusahaan memiliki spesifikasi masing2. Cari tahu infonya.

Gimana, sudah menentukan? Sudah memastikan? Sudah meyakinkan rencana kemana pasca kampusnya? Sudah mempersiapkan jauh-jauh hari hal-hal pendukungnya? Kalau belum, pliisss kalau mau LULUS cepet mikir lagi deh!!!

Finally, itulah sedikit refleksi perjalanan hidup sang mahasiswa. Simpulnya, tidak ada kesalahan mau lulus cepet, asalkan sudah tercapai semua targetnya, sudah menyiapkan dan siap mengarungi bahtera pasca kampus. 

Jadi, plus atau minusnya LULUS 3.5 tahun, tergantung bagaimana kita mempersiapkan dan menyikapinya. Prinsip gue, bikin rencana yang matang untuk eksekusi yang gemilang.

“Lebih baik mengasah kapak seribu tahun untuk menebang pohon sehari”.
“Untuk dapat merasakan dalamnya sumur, tidak harus dengan langsung masuk kedalamnya”

“Tak selamanya kesalahan akan menjadi guru terbaik”



0
1.3K
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.2KThread83.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.