Ane yakin, agan-agan pasti pernah nonton film, entah itu bertema superhero, fantasi, action, dan sebagainya. Untuk ikut meramaikan hype perilisan film tersebut, seringkali sang publisher film, apalagi film superhero dan action, bakal membuat game yang emang khusus ngikutin film yang dirilis pada saat yang bersamaan (bahasa maduranya ya official game gitu lah). Umumnya, game-game adaptasi film dibuat dengan cerita yang mengikuti cerita di film yang dirilis saat itu juga dengan judul yang disamakan, jadi kita seolah-olah nonton filmnya lagi, tapi dalam bentuk game. Tapi ada juga game adaptasi film yang ceritanya berbeda dengan versi film, bisa saja prekuel dari filmnya atau kelanjutan cerita film tersebut.
Memang, kalau menurut ane sih, beberapa game adaptasi film itu kualitasnya ga jelek-jelek amat sih, hitung-hitung sebagai pemuas dahaga sehabis menonton filmnya di bioskop. Tapi, beberapa di antaranya juga punya kualitas yang sangat tidak sesuai harapan, bahkan berbanding terbalik dengan suksesnya film dari game yang bersangkutan. Kalau ane lihat sih, tidak banyak juga game adaptasi film yang bisa sesukses filmnya, sekalipun filmnya merupakan blockbuster yang banyak disukai penonton di seluruh dunia. Ya, FYI, untuk menyamai setting dalam filmnya yang rata-rata berdurasi "hanya" 2-3 jam tidaklah mudah, mengingat rata-rata game itu durasinya paling singkat bisa mencapai 6-8 jam.
Di bawah ini ane rangkum game-game adaptasi film yang menurut ane paling buruk. Apa saja itu? Cekidot!!!
Quote:
1. Transformers: Revenge of the Fallen
Kenapa ane bilang ini salah satu game adaptasi film terburuk? Ya bayangin aja, film Transformers itu seyogyanya cerita tentang robot-robot yang bisa berubah jadi kendaraan. Kemudian, adegan-adegan dalam film tersebut juga banyak ledakan, tipikal film Michael Bay. Tapi, apa yang didapat di game Transformers: Revenge of the Fallen yang dirilis bersamaan dengan filmnya tahun 2009 (ane main yang versi PSP)? Misi yang luar biasa sulit, kontrol karakter yang cukup merepotkan, di mana gerakan karakter sangat slow motion. Para robot transformers yang dimainkan hanya bisa berubah menjadi kendaraan ketika akan mengeluarkan jurus tertentu, bukan untuk bergerak bebas. Satu-satunya hal yang ane suka dari game ini hanyalah sistem pergantian faction Autobot dan Decepticon.
Quote:
2. Iron Man
Official game dari Iron Man ternyata tidak mampu mengikuti pamor kesuksesan filmnya yang dirilis pada tahun 2008. Grafis game ini, terutama versi PC-nya, bisa dibilang sangat mengecewakan. Bayangkan saja, untuk ukuran game yang dirilis tahun 2008 itu seharusnya grafisnya sudah cukup eye-catching. Tapi, untuk kasus Iron Man, grafis versi PC ternyata malah mengadopsi versi rilisan PS2! Majalah Official Nintendo Magazine menyebut grafis game Iron Man "seperti anak berusia 4 tahun yang sedang menyusun balok LEGO, kemudian bosan dan kemudian membuangnya".
Quote:
3. Catwoman
Kalau filmnya sih, bisa dibilang salah satu film superhero (atau antihero) terburuk yang sebaiknya tidak pernah dirilis sama sekali. Bisa dilihat dari desain karakter Catwoman-nya sendiri yang (ane rasa sih lebih mengedepankan sensualitas) sangat di luar pamornya yang sudah melekat di kepala sejak kemunculannya pertama kali di film Batman Returns (1992). Gamenya yang dirilis bersamaan dengan filmnya di tahun 2005 juga kecipratan hal serupa. Sedikitnya konten yang ditawarkan di dalam game ini membuat Catwoman sangatlah membosankan untuk dimainkan, terlihat dari sedikitnya level yang ada di dalam game ini serta permainannya yang linier. Selain itu, kameranya juga mempunyai angle yang sangat buruk, membuat game jadi makin susah dimainkan.
Quote:
4. Street Fighter: The Movie
Yang satu ini sih, bisa dibilang sebagai "game yang dirilis berdasarkan film adaptasi game". Filmnya berfokus pada Guile, yang diperankan oleh aktor kawakan Jean-Claude Van Damme, sedangkan Ryu dan Ken malah menjadi semacam karakter sampingan. Grafis dalam game ini mengadopsi grafis Mortal Kombat, yang terkenal dengan penggunaan foto orang asli untuk desain karakternya. Tapi, untuk game Street Fighter: The Movie, gerakannya bisa dibilang... agak kaku. Selain itu, game ini dicap gagal mempresentasikan isi dari filmnya dengan baik, sehingga game ini gagal menyamai seri Street Fighter lainnya yang cukup sukses.
Quote:
5. E.T. The Extra Terrestrial
E.T. merupakan film bertema sci-fi yang dirilis pada tahun 1980an, bercerita tentang seorang anak yang berteman dengan alien. Filmnya sukses besar saat itu. Untuk ikut meramaikan hype perilisan filmnya, Atari pun membuat game berjudul sama untuk konsol Atari 2600. Akan tetapi, apa yang terjadi? Kualitas gamenya yang luar biasa buruk, bahkan dicap sebagai biang kerok jatuhnya industri game di tahun 1983. Hal ini terlihat dari penjualan gamenya yang mengalami penurunan secara signifikan, serta game-game E.T. yang dikembalikan banyak sekali. Karena itu, Atari bahkan pernah sampai mengubur stok game E.T. yang tidak terjual di suatu tempat di New Mexico. 2 dari sekian banyak cartridge berhasil ditemukan beberapa tahun yang lalu.
Quote:
Sumber:
Tulisan: Pemikiran ane
Gambar: Om Google