Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ikardusAvatar border
TS
ikardus
Dilanda Krisis Ekonomi, Turki Cari Bantuan Dari Jerman
Menteri Keuangan Turki Berat Albayrak berkunjung ke Jerman untuk minta dukungan, sehari sebelum kedatangan ayah mantunya, Recep Tayyip Erdogan datang ke Berlin.



Jatuhnya nilai tukar mata uang Lira Turki masih mengguncang perekonomian negara itu. Setelah sempat bersitegang secara politik, Turki kini mencari dukungan Jerman, perekonomian terkuat di Eropa. Para pejabat tinggi keuangan Turki berdatangan ke Berlin.

Berat Albayrak tiba hari Jumat (21/9) di Berlin, sehari sebelum Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyambangi Kanselir Jerman Angela Merkel. Menteri Keuangan Turki itu membawa serta Menteri Ekonomi dan Menteri Energi sambil menyiapkan kedatangan ayah mantunya. Delegasi keuangan Turki dijadwalkan bertemu dengan Menteri Ekonomi Jerman Olaf Scholz dan Menteri Energi Peter Altmeier.

Turki mencari jalan keluar dari krisis

"Bantuan dari Berlin bagi Ankara sangat penting", kata Özgür Ünlühisarcikli, Koordinator Turki dari German Marshall Fund. "Turki akan perlu bantuan Jerman, misalnya kalau mereka ingin mendapat kredit dari Dana Moneter Internasional IMF." Sektor ekonomi di Turki butuh kepastian, lanjutnya. Itu sebabnya Ankara sangat berharap bahwa Jerman kali ini akan menegaskan dukungannya tanpa syarat.

Pemerintah Jerman sendiri sudah menyampaikan "harapan" mereka terhadap Ankara: "Kami ingin Turki menjadi negara demokrasi yang stabil. Hubungan ekonomi yang baik bisa mendukung itu", kata seorang jurubicara di Kementerian Ekonomi.

Melunaknya sikap Turki terhadap Jerman dan Uni Eropa adalah ketegangan baru dengan pemerintahan Donald Trump. Karena penahanan seorang warganya Andrew Brunson di Turki, yang dituduh terlibat terorisme, AS mengancam sanksi-sanksi berat. Dengan pangsa suara terbesar di IMF, AS juga bisa memblokir permohonan kredit dari Turki.

Setelah sempat bersitegang sekian lama, Turki kini mendekati Jerman lagi
Investor asing ingin jaminan keamanan

Perusahaan-perusahaan Jerman mengeluhkan, saat ini makin sulit menemukan tenaga kerja berkualitas yang mau dikirim ke Turki. Tenaga kerja Turki yang berkualitas sendiri sudah banyak meninggalkan negaranya karena situasi politik yang tidak pasti.

Sejak tahun 2017 Presiden Erdogan melakukan pembersihan politis, puluhan ribu orang dipecat dari jabatannya dan dijebloskan ke penjara, baik polisi, hakim, pengacara, guru, pengusaha dan pegawai negeri.

Diawali dengan kebijakan moneter Erdogan yang salah demi popularitas untuk pemilu, sampai mengangkat menantu menjadi Menkeu menyebabkan meruncingnya krisis ekonomi hingga ditambah sanksi dari Amerika, akhirnya investor asing makin ragu-ragu lagi melakukan investasi. Apalagi di bawah pemerintahan Erdogan, tidak ada lagi kepastian hukum. Setiap kegiatan bisa sewaktu-waktu dituduh sebagai "mendukung terorisme".

Kalangan pengamat menilai, Turki harus menjamin kepastian hukum dan melakukan reformasi struktural besar-besaran, jika ingin investor asing masuk lagi. Perusahaan-perusahaan swasta Turki terancam bangkrut karena menanggung utang yang sangat besar dalam bentuk dolar. Dan banyak warga Turki sendiri yang sekarang berusaha menyimpan mata uang asing daripada Lira Turki.

sumur https://www.dw.com/id/dilanda-krisis...man/a-45588174
0
1.7K
27
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.