dybala.maskAvatar border
TS
dybala.mask
Jelaskan Kronologi Impor Beras, Darmin: Kalau Tak Impor Repot [buras vs 3 menteri]
Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution buka suara soal polemik impor beras. Masalah impor beras ini memicu polemik antara Menteri Perdagangan yang memicu perselisihan antara Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas).

Menurut Darmin jika pemerintah tidak memutuskan impor beras bisa bikin repot. Darmin memastikan keputusan impor beras sudah dipertimbangkan dengan sangat matang.

Baca juga: Mendag Sebut Gudang Bulog Penuh Bukan Urusannya, Buwas: Matamu!

"Kalau tidak impor waktu itu repot kita," kata Darmin di kantornya, Kementerian Koordinator Perekonomian Jakarta Pusat, Rabu (19/9/2018).

"Jadi itu sudah dengan pertimbangan matang walaupun kementerian terkaitnya bilang oh 3 bulan produksinya 13,7 (juta ton proyeksinya). Ya kalau 13,7 ya beli dong ya kan. Kita minta hanya 2,2 (juta ton)," sambung Darmin.

Baca juga: Darmin: Kalau Tak Impor, Beras di Gudang Bulog Hanya 800.000 Ton

Dia juga menjelaskan kronologi impor beras. Di kuartal III-2017 harga beras mulai naik, sementara stok beras di gudang Bulog tinggal 978 ribu ton.

"Pertama, tahun 2017 itu di kuartal III harga mulai naik. Kita sebetulnya sudah intens rapat tapi waktu itu stok Bulog berada pada 978 ribu ton. banyak nggak itu? nggak. karena kita normalnya itu 2 juta ton, kalau 3 juta bagus," jelas Darmin.

Baca juga: Kapasitas Gudang Bulog 4 Juta Ton, Mendag: Sebagian Dikomersilkan

Saat itu belum langsung diputuskan impor karena masih terjadi perdebatan. Di sisi lain, stok beras Bulog terus berkurang karena digunakan untuk operasi pasar di tengah naiknya harga beras.

Dari cadangan Bulog sekitar 978 ribu ton, berkurang jadi 903 ribu ton.

Baca juga: Mendag Sebut Realisasi Impor Beras Sepenuhnya Diserahkan ke Bulog

"Waktu itu kita cek yang tadinya stok 978 ribu itu tinggal 903 ribu. Berarti dalam 10 hari berkurang 75 ribu ton. Kenapa? karena harus operasi pasar karena harga naik. Waktu itu harga Rp 11.300 ini beras medium. Padahal medium itu harganya Rp 9.450 (HET)," ujarnya.

Kemudian di 2018, pada Januari-Maret musim hujan sehingga mempengaruhi produksi beras dalam negeri. Akhir Maret 2018 diputuskan dalam rapat koordinasi perlu impor beras. Awal mula impor diputuskan 500 ribu ton.

Baca juga: Ditanya soal Umpatan 'Matamu' dari Buwas, Mendag Balik Badan

"Kita putuskan impor 500 ribu, karena apa? kalau dia makin turun digoreng sama pedagang, kita nggak kuat. Jangan mengira 903 ribu itu banyak. Konsumsi kita sebulan itu ada yang bilang 2,4 (juta ton) ada yang 2,3 juta ton. Artinya 903 itu lebih sedikit dari 10 hari," terang Darmin.

Singkat cerita, pemerintah akhirnya memberi izin Bulog mengimpor beras totalnya 2 juta ton sampai akhir 2018. Kebijakan ini diambil karena stok beras di Gudang Bulog baru bisa dibilang aman jika mencapai 2 juta ton.

Baca juga: Bulog Sudah Kontrak Impor Beras 1,8 Juta Ton, Buwas Minta Cukup

Menurut Darmin dari total 2 juta ton itu hanya 1,8 juta ton yang bisa terpenuhi.

"Minggu ketiga Agustus 2018, stok Bulog 2,2 juta ton, tapi itu sudah termasuk impor, tapi belum termasuk semuanya. Mungkin 1,4 juta ton dia sudah masuk," terang Darmin.

https://finance.detik.com/berita-eko...ak-impor-repot

buras pengen seperti kenaikan harga beras awal 2018. shame on you
Khusus beras lebih baik stok berlebih buat jaga2, jgn samakan dengan gula,garam,kedelei

Menteri Darmin Soal Impor Beras: Diputuskan Sama-sama Kok Sekarang Jadi Perdebatan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menko Perekonomian Darmin Nasution menilai penuhnya gudang-gudang Bulog saat ini karena telah terisi oleh beras impor sebanyak 1,4 juta ton.
"Kalau dibilang gudang penuh, iya. Karena impornya 1,4 juta ton. Pada akhir Agustus minggu ketiga, stok Bulog 2,2 juta ton, itu adalah 1,4 juta ton impor dan sisanya pengadaan dalam negeri," papar Darmin di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/9/2018).‎
Menurut Darmin, impor beras terakhir diputuskan pada Maret 2018 dan disetujui Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan, Menteri BUMN, dan Bulog saat rapat di kantor Kemenko Perekonomian.
"Jadi perdebatan yang terjadi antara rekan-rekan saya, itu malah yang jadi pertanyaan. Loh beras ini impor kok, impor yang mana yang dibicarakan. Enggak ada impor setelah putusan terakhir 28 Maret 2018 dan itu sudah dilaksanakan," papar Darmin.
Baca: Menteri Enggartiasto-Kepala Bulog Saling Tuding Soal Impor Beras, Darmin Ragukan Data Kementan

Mantan Gubernur Bank Indonesia itu pun menjelaskan, impor beras pada tahun ini diputuskan sebanyak 2 juta ton, yang disetujui melalui rapat sebanyak tiga kali.
Namun, dalam perjalannya, impor 200 ribu ton beras dari India gagal direalisasikan dan akhirnya total beras yang diimpor sebanyak 1,8 juta ton.
Rapat pertama pada Januari 2018 dan dua kali dilaksanakan pada Maret 2018. Dimana keputusannya, impor pertama sebanyak ‎sebanyak 500 ribu ton dan kedua 500 ribu ton, terakhir 1 juta ton.
"‎Beras impor yang sudah masuk 1,4 juta ton, tinggal 400 ribu ton yang belum masuk," papar Darmin.
"Jadi maksudnya saya, yang diributkan ada yang enggak setuju impor, enggak ada lagi keputusan impor setelah itu. Sedangkan yang dulu-dulu sudah jalan dan diputuskan bersama. Itu tidak ada yang tdak setuju, semua setuju karena semua sadar stok Bulog terlalu kecil," sambung Darmin.
http://www.tribunnews.com/bisnis/2018/09/20/menteri-darmin-soal-impor-beras-diputuskan-sama-sama-kok-sekarang-jadi-perdebatan
Diubah oleh dybala.mask 20-09-2018 12:26
0
1.8K
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.3KThread40.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.