Sumber: Youtube
Dengan estimasi biaya pembuatan film sebesar 150 juta dolar amerika, film tersebut berhasil meraih keuntungan kotor dari penayangannya di bioskop di seluruh dunia sekitar 319 juta dolar amerika.
Walaupun banyak menuai kritikan, nyatanya film live action Avatar: The Last Airbender ini memperoleh keberhasilan dari segi finansial.
Mungkin Netflix melihat peluang dari film besutan nickelodeon tersebut sehingga mereka berani mengambil resiko untuk menggarap kembali live-actionya setelah film tersebut tayang di bioskop pada tahun 2010 kemarin.
Berbeda dari pendahulunya yakni Paramount Pictures yang seolah ingin menunjukan keseluruhan serial animasi Avatar dari awal episode 1 hingga episode 20 pada serial animasinya, dengan total durasi cerita sekitar 8 jam, menjadi film pendek berdurasi 1 jam 40 menit.
Akibatnya alur cerita banyak mengalami alterasi guna memperpendek durasi film sekaligus mempermudah studio dalam membuat versi 3Dnya di bioskop. Alhasil alur cerita terkesan terburu-buru dan terlalu cepat.
Netflix mungkin sadar akan hal tersebut dan film live action yang akan ditayangkan di channel Netflix tersebut akan dipecah menjadi beberapa seri. Yang diharapkan dapat memberikan alur cerita yang lebih baik dan berbobot.
Quote:
“Kami berkomitmen untuk menghormati visi Bryan dan Mike untuk menceritakan kembali ini dan sangat senang untuk mendukung mereka dalam membuat seri acara live-action, membawa dunia epik unsur ajaib Aang untuk hidup bagi pemirsa global di Netflix," kata Wakil Presiden Jaringan Konten Anak dan Keluarga Netflix Melissa Cobb. (Republika.co.id)
Ya gan, mereka akan menghadirkan live-action Avatar: The Last Airbender sebagai serial TV. Diharapan serial TV ini dapat membawakan kembali dunia dan alur cerita dari
versi asli serial animasi tersebut secara lebih akurat.