Polres Tapsel mengamankan pelaku pembunuh nazir Masjid Raya Lama Al Hilal, Gunung Tua, Kabupaten Padanglawas Utara (Paluta). Foto/Zia Nasution

Apa yang dilakukan Khairul Anwar Simanjuntak (21), warga Hutapadang, Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru benar-benar kejahatan berat. Setelah mencuri kotak infak, tersangka membunuh nazir masjid lantaran kepergok sedang ngelem.

Korban bernama Adam Nur Harahap, seorang nazir di Masjid Raya Lama Al Hilal, Gunung Tua, Kabupaten Padanglawas Utara (Paluta), Sumatera Utara dihabisi pelaku karena tidak terima dimarahi.

Di hadapan petugas kepolisian, Simanjuntak mengaku saat melakukan aksinya, dia dalam tidak sadarkan diri. "Saat itu, saya tidak sadarkan diri," ujarnya di Mapolres Tapsel.

Pelaku juga mengakui, sebelum melakukan pembunuhan, dia juga mencuri kotak infak yang ada di masjid itu. Hasil dari pencurian itu, dia gunakan untuk membeli lem. Parahnya, dia memakai lem di lantai dua masjid itu.

Saat asik ngelem, korban tiba-tiba datang dan memergoki pelaku sudang menghirup lem. Spontan melihat aksi itu, korban marah dan mencekiknya. Tidak terima dengan aksi korban, tersangka melawan dan mendorong korban hingga terjatuh.

”Saat dia berdiri, saya langsung memukulkan kaca ke wajahnya sebanyak empat kali,” tuturnya.

Kasat Reskrim Polres Tapsel, AKP Ismawansa mengatakan, personel kepolisian menangkap pelaku di salah satu warnet di di Jalan Sutan Soripada, Kota Padangsidimpuan. Pelaku ditembak di bagian kakinya karena mencoba kabur dari kejaran petugas.

“Kami terpaksa melakukan tindakan terukur, karena pelaku mencoba melarikan diri,” ujarnya.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 365 ayat 3, subs 362 dan 351 ayat 3 JO 65 Subs 338 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun kurungan penjara.

(rhs)

Sumber

Komen

Putera daerah sumut memang bibit unggul dalam kriminalitas, tercermin dari statistik bareskrim