Putu Bumbung -Gan sista ada yang tahu makanan apa ini? Putu bumbung merupakan salah satu makanan tradisional yang sudah jarang ditemukan sekarang, dimana mamang yang jual selalu memanggul dagangan dengan ciri bunyi yang khas keluar dari uap air melalui lubang kecil yang menjadi tempat menaruh putu bumbung. Makanan ini terbuat dari tepung beras kemudian dicetak kedalam bambu dimana ada lubang ditengahnya dan tak lupa juga ditambah gula merah sebagai pemanis rasa.

Nah berhubung tema event kali ini makanan favorit, ane sudah pilih salah satu makanan favorit yang menjadi teman minum kopi yaitu putu bumbung. Gan sista sudah paham kan apa itu putu bumbung yang sudah ane jelasin tadi, kalau belum paham Gan sista bisa browsing di Google dengan keyword putu bumbung heheh bercanda-canda.

Makanan satu ini keberadaannya sudah sangat jarang ane temukan di kota kelahiran, beruntung sudah ada langganan dari dulu dimana ane masih beler ingusan sampai sekarang yang masih ingusan. Sebelum membahas makanan ini lebih mendetail sampai ke mamang yang jual, ane mau kenalin dulu nih kota kelahiran sekaligus kenangan.

Kota ini terletak di jalur pantai timur laut Jawa Tengah antara Kota Semarang dan Kota Surabaya, juga di kenal dengan berbagai macam rasa jenang serta terkenal dengan Wisata Religi Walisongo dan tidak lupa dengan Masjid Menara. Kota yang sebentar lagi ada event Relay Marathon, dimana lagi kalau bukan di Kota Kudus - Jawa Tengah.

Okay sekarang ane mau review makanan tradisional yang terbuat dari tepung beras yaitu putu bumbung, salah satu penjual yang masih setia menjual makanan ini bernama mamang Sapari. Lokasi berjualan mamang satu ini berada tidak jauh dari alun-alun Simpang 7 tepatnya di Gang 1 - Jl. Jenderal Ahmad Yani, seumpama nanti Gan sista mampir tinggal ambil jalur yang menuju ke Hypermart. Jangan langsung di gas nanti ada beberapa gang di sekitaran Simpang 7, Gan sista harus cermat menghitung gang takutnya nanti keliwat soalnya letak persis di pertigaan Gang 1.

Buat Gan sista nih yang mau pesen beli harap dateng setelah pukul 17.00, karena mamang Sapari menggelar lapak dagangan dari jam 17.00-20.00 namun harus bersabar antri soalnya penikmat serta peminat masih banyak tapi yang dagang bisa dihitung dengan jari. Berhubung kemarin pulang karena ada suatu hal keadaan yang tidak bisa ane jelasin dan inget ada event coc dimana tema review makanan favorit, ane sempetin mampir di lapak mamang Sapari berbincang-bincang sejenak mengenai putu bumbung. Beruntung mamang Sapari termasuk orang yang terbuka maksudnya bukan menutup-nutupi dalam hal mengenai putu bumbung, nah dibawah ini hasil dari berbincang dengan mamang Sapari.

Nah bagaimana Gan sista mudah bukan cara membuat makanan tradisional ini, kalau mau coba buat di rumah seumpama tidak menemukan cetakan bambu. Boleh di ganti dengan cetakan lain, ya walaupun beda bentuk namun rasa masih tetap sama. Ane ucapin matur suwun buat mamang Sapari yang sudah berkenan berbagi resep makanan tradisional.