Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Trump isyaratkan babak baru perang tarif dengan Tiongkok

Presiden AS Donald Trump saat di ruangan kerjanya di Gedung Putih, Washington, AS, (11/9/2018).
Babak baru perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok segera dimulai. Presiden AS, Donald Trump, dikabarkan telah menginstruksikan stafnya untuk menjalankan penerapan tarif impor senilai 200 miliar dolar AS atau setara Rp2.980 triliun terhadap berbagai produk impor dari Tiongkok.

Tarif tersebut di luar kebijakan kenaikan tarif 267 miliar dolar atas barang-barang Tiongkok yang ditetapkan sebelumnya. Namun, belum diketahui kapan aksi terbaru ini akan dijalankan.

"Presiden telah yakin bahwa dia dan pemerintahannya akan terus mengambil tindakan untuk mengatasi praktik perdagangan Tiongkok yang tidak adil," kata Lindsay Walters, juru bicara Gedung Putih, dilansir dari CNN, Sabtu (15/9/2018).

"Kami mendorong Tiongkok untuk mengatasi kekhawatiran lama AS," lanjut Walters.

Namun ketika dikonfirmasi, perwakilan dari Kementerian Perdagangan AS belum memberikan komentar tentang status rencana Trump tersebut.

Melalui akun Twitternya, Trump mengatakan dirinya merasa "di atas angin" dalam status perang dagang dengan Tiongkok. Ia merasa percaya diri bahwa saat ini posisi ekonomi AS lebih baik jika dibandingkan dengan negara tirai bambu tersebut.

"Kami tidak berada di bawah tekanan untuk membuat kesepakatan dengan Tiongkok, justru mereka (Tiongkok) yang berada di bawah tekanan untuk membuat kesepakatan dengan kami," cuit Trump.
The Wall Street Journal has it wrong, we are under no pressure to make a deal with China, they are under pressure to make a deal with us. Our markets are surging, theirs are collapsing. We will soon be taking in Billions in Tariffs & making products at home. If we meet, we meet?
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) September 13, 2018
Ancaman babak baru perang dagang itu datang ketika Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, tengah bekerja untuk memecahkan kebuntuan antara kedua negara-- dengan harapan mengakhiri perang dagang yang meningkat antara dua ekonomi terbesar di dunia ini.

Minggu ini, Mnuchin menyampaikan undangan ke Tiongkok untuk melanjutkan pembicaraan sebelum putaran tarif terbaru diberlakukan.

Penasehat ekonomi utama Trump, Larry Kudlow, mengatakan pada Rabu (12/9) dalam Fox Business bahwa pemerintah AS telah menerima informasi bahwa Tiongkok ingin segera menggelar pembicaraan dengan Gedung Putih. Inilah yang memicu undangan Mnuchin kepada Tiongkok.

Tiongkok menyambut baik tawaran itu. Mereka mengatakan bahwa kedua pemerintah sedang mendiskusikan detail untuk putaran negosiasi baru. Juru bicara Kementerian Tiongkok, Gao Feng, dalam Reuters, mengatakan bahwa eskalasi konflik perdagangan tidak menguntungkan kedua pihak.

Namun apa daya. Serangkaian negosiasi perdagangan bulan lalu, yang melibatkan pejabat tingkat bawah dari kedua negara, berakhir tanpa ada terobosan.

Upaya negosiasi sebelumnya yang dilancarkan oleh Mnuchin, Kudlow, dan pejabat ekonomi kelas atas lainnya runtuh ketika akhirnya Trump memutuskan untuk menambah tarif baru.
Korbankan konsumen AS
Babak baru kenaikan tarif AS terhadap barang-barang Tiongkok kemungkinan akan membuat konsumen lokal AS harus menanggung beban lebih berat untuk membayar barang atau jasa.

Warga AS dipastikan bakal membayar lebih mahal untuk menggunakan ribuan produk, termasuk mesin pencuci piring, alat kebugaran, hingga penyedap makanan.

Menurut Chief Executive Officer BHP Billiton Ltd. Andrew Mackenzie, ekonomi AS berisiko menjadi pihak paling merugi setelah membatasi hubungan dagang dengan sejumlah negara saingannya seperti Tiongkok dan Eropa yang kini justru menyambung hubungan dagang dengan satu sama lain.

"Saat ini sudah banyak negara yang ingin memperkuat hubungan dagang dengan negara lainnya, AS justru ingin membatasi hubungan tersebut. Tiongkok menjadi salah satu yang mendapat keuntungan karena semakin banyak pihak yang ingin bekerja sama," ungkap Mackanzie dikutip dari Bloomberg.

Mackanzie menilai pemerintah AS terlalu agresif tapi tidak menunjukkan hasil yang sepadan. Pasalnya, impor dari Tiongkok justru memperlihatkan peningkatan.

Tiongkok mencetak surplus perdagangan dengan AS pada Agustus 2018 lalu. Ekspor Tiongkok tetap melonjak meskipun Trump telah menaikkan tarif atas barang impor ke negaranya.

Surplus perdagangan Tiongkok dari AS meningkat 2,96 miliar dolar (Rp42,97 triliun) atau 10,53 persen menjadi 31,05 miliar dolar pada Agustus 2018 dari 28,09 miliar dolar pada Juli lalu.

Capaian ini merupakan rekor tertinggi surplus perdagangan Tiongkok dari AS pada tahun ini dan berpotensi memanaskan perang dagang antara kedua negara.

Sebelumnya, pemerintahan Trump telah memberlakukan tarif 25 persen pada barang-barang Tiongkok senilai 50 miliar dolar. Trump mengatakan bahwa tarif diperlukan untuk menghukum Beijing atas dugaan praktik perdagangan tidak adil dan pencurian kekayaan intelektual.

Hal itu kemudian dibalas oleh Presiden TIongkok Xi Jinping. Tiongkok berjanji untuk membalas lagi dengan tarif pada 60 miliar dolar lainnya dari ekspor AS--termasuk daging, kopi, furnitur, dan suku cadang mobil.

Tiongkok juga berkali-kali menegaskan tidak takut terhadap ancaman Trump dan bisa saja menerapkan kebijakan yang sama dengan Negeri Paman Sam. Adapun perang dagang antara kedua negara sudah berlangsung sejak paruh pertama 2018.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...engan-tiongkok

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Hukuman koruptor perlu diperberat agar tak bisa nyaleg

- Menjawab ramalan krisis ekonomi pada 2020

- Syarat lapor pajak buat caleg dinilai dorong akuntabilitas

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
819
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Beritagar.id
Beritagar.idKASKUS Official
13.4KThread733Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.