naniharyono2018Avatar border
TS
naniharyono2018
Pengusaha Sarankan Pemerintah Naikkan Harga BBM
Pengusaha Sarankan Pemerintah Naikkan Harga BBM

15/09/2018, 12:35 WIB


pemerintah disarankan naikkan harga BBM (Dok. JawaPos.com)

JawaPos.com - Defisit transaksi berjalan (current account deficit) Indonesia saat ini tengah menjadi perhatian lantaran hampir menyentuh tiga persen. Hal itu lantas turut menyita perhatian pelaku usaha.

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani menyarankan pemerintah agar segera menaikkan harga Bahan Bakar 
Minyak 
(BBM). Hal itu perlu dilakukan agar defisit transaksi berjalan tidak semakin memburuk.

"Menurut saya, pada ujungnya subsidi BBM itu harus dilepas. Ujungnya harus dilepas karena itu salah satu yang berkontribusi terbesar," ujarnya di Jakarta, Jumat (14/9) kemarin.


Rosan berpendapat, menaikkan harga BBM khususnya untuk solar dinilai mampu menekan biaya impor. Dia juga menyarankan kepada pemerintah agar berani mengambil keputusan yang tidak populer.

Oleh karena itu, para pengusaha menyarankan agar pemerintah benar-benar melakukan kajian yang mendalam agar dapat memperhatikan dampaknya lebih jauh.


"Ini yang harus disikapinya seperti apa, karena akan pengaruhi daya beli, tapi menurut saya tetap harus dilepas," tandasnya.

https://www.jawapos.com/ekonomi/energi/15/09/2018/pengusaha-sarankan-pemerintah-naikkan-harga-bbm


Quote:


Peningkatan Impor Migas Sebabkan Defisit Neraca Perdagangan
Tue, 03 Jul 2018 - 06:45 WIB



JAKARTA, suaramerdeka.com - Peningkatan nilai impor migas Indonesia berdampak pada defisit neraca perdagangan. Peningkatan nilai impor migas disebabkan oleh sedang tingginya harga minyak dunia. Sebagai negara importir migas, Indonesia tentu terkena dampak tingginya harga minyak dunia.

Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Novani Karina Saputri mengatakan, penyebab defisitnya neraca perdagangan Indonesia dikarenakan nilai impor lebih tinggi sebesar Rp 17,64 miliar dolar dibandingkan dengan nilai ekspor yang sebesar Rp 16,12 miliar. Impor migas bulan ini meningkat sebanyak 20,95 persen dibandingkan dengan bulan April dan meningkat 57,17 persen dibandingkan dengan bulan Mei tahun sebelumnya (2017).

"Trade balance" dan nilai tukar saling memengaruhi. Oleh karena itu pemerintah sebaiknya segera memperbaiki kondisi neraca perdagangan dengan meningkatkan ekspor terutama di sektor non migas yang pada bulan Mei 2018 berhasil mendominasi total ekspor sebesar 90,25 persen. Dengan nilai neraca perdagangan yang positif, dapat membantu menekan pelemahan rupiah yang tergerus akibat suku bunga The Fed," ungkapnya.

Seharusnya, lanjut Novani, masih terdapat potensi surplus untuk bulan-bulan berikutnya apabila terdapat penguatan pada ekspor non migas. Kalau neraca perdagangan kita terus dibiarkan mengalami deficit maka akan mendorong terjadinya defisit neraca berjalan sehingga akan berdampak pada pelemahan nilai tukar.

Neraca perdagangan merupakan salah satu alat ukur untuk melihat kecenderungan trend nilai tukar dan cadangan devisa suatu negara. Di bulan Mei 2018, data neraca perdagangan bulanan Indonesia menunjukkan adanya defisit sebesar $1,52 miliar. Salah satu penyebab terjadinya defisit untuk bulan Mei adalah jumlah surplus perdagangan neraca sektor non-migas yang tidak mampu menutup defisit neraca sektor migas.

"Terjadinya defisit ini bisa jadi dikarenakan oleh beberapa faktor, seperti meningkatnya jumlah permintaan barang konsumsi akibat lebaran dan libur panjang dan nilai impor sektor migas yang meningkat. Tetapi apabila kita lihat, efek permintaan barang konsumsi tidak akan berdampak berkepanjangan karena sudah terlepas dari bulan lebaran dan libur panjang. Faktor yang susah untuk diprediksi justru dari nilai impor migas yang sangat bergantung dengan kondisi global," jelasnya.
https://www.suaramerdeka.com/news/ba...ca-perdagangan

Rizal Ramli Sebut Jokowi Takut Kepada Surya Paloh dan Ratu Uang Sehingga Rupiah Melemah
Sabtu, 8 September 2018 14:17

TRIBUN-MEDAN.com-Melemahnya rupiah membuat banyak kritikan kepada Presiden Jokowi, salah satunya berasal dari mantan mentri yang pernah menjabat di Kabinet Presiden Jokowi, Dr Rizal Ramli.

Bahkan Dr Rizal Ramli, memberikan sindiran kepada Presiden Jokowi terkait terus melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hingga menyentuh angka Rp 15.000/dolar.


Rizal Ramli menyayangkan sikap Jokowi yang tidak tegas dalam menghadapi konflik kepentingan, terutama berhadapan dengan para politisi pendukungnya serta anggota kabinet.


"Tapi tidak berani jika menyentuh kepentingan vested-interest disekitarnya, spt Mentri Enggar, Mentri BUMN, Ratu Utang dll. Main quota impor + grogoti elektibilitas Jkw," ujar Rizal Ramli.

Bahkan saat dialog di Tv One kemarin, Rizal Ramli sempat menyebut nama Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di balik impor besar-besaran yang dilakukan oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Enggar adalah kader Partai Nasdem.

Pernyataan Rizal Ramli sampaikan saat dihubungi presenter TV One dalam acara Indonesia Busines Forum yang membahas anjloknya nilai tukar rupah terhadap dollar AS.

Menurut Rizal, Enggar melebihkan impor garam 1,5 juta ton, impor gula ditambahkan 2 juta ton, impor beras ditambah 1 juta ton. Hal itu membuat petani di dalam negeri menjerit, terutama petani garam.


Jadi biang keroknya sebetulnya saudara Enggar, cuman Presiden Jokowi gak berani negur karena takut Surya Paloh,” ucap Rizal Ramli.

“Saya katakan Pak Jokowi, panggil saya aja, biar saya yang tekan Surya Paloh, karena ini brengsek, impor naik tinggi sekali, petani itu dirugikan, petambak diugikan, akibatnya selektabilitas Pak Jokowi juga merosot digerogoti,” tambah Rizal.

Akibat impor yang besar ini, maka nilai rupiah terus merosot karena nilai impor jauh lebih besar dibandingkan nilai ekspor Indonesia.
http://medan.tribunnews.com/2018/09/...rupiah-melemah[/quote


Quote:


-----------------------------

Pertalite dan Premium sudah tak di subsidi lagi. Rakyat membeli BBM jenis itu sepenuhnya dengan menggunakan harga pasar biasa. Jadi kalau toh naik, itu akibat bahan bakunya atau biaya produksininya yang naik, bukan karena kedua jenis BBM itu selama ini disubsidi. 

Kalau alasan subsidi yang mau dipakai Pemerintah, lalu siapa yang diuntungkan bila harga BBM itu akan naik lagi? 

Yaa importirnyalah! 

Dan anda pasti mahfum, siapa yang paling diuntungkan dengan impor minyak itu bila harganya dinaikkan Pemerintah, bukan? 
THINK!

emoticon-No Hope
Diubah oleh naniharyono2018 15-09-2018 07:41
1
1.6K
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.5KThread40.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.