Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

jogjalurusAvatar border
TS
jogjalurus
Sikap Politik Partai Demokrat Dinilai Tak Menguntungkan Prabowo-Sandi
Sikap Politik Partai Demokrat Dinilai Tak Menguntungkan Prabowo-SandiPrabowo Subianto bersama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Sandiaga Uno saat pendaftaran capres-cawapres 2019 di Kantor KPU, Jumat (10/8/2018). (Foto: Instagram/Istimewa)


NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Sikap poliktik Partai Demokrat dalam menghadapi Pilpres 2019 dipertanyakan. Di sejumlah daerah, tak sedikit kader partai berlambang Mercy justru menyatakan dukungannya kepada pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Padahal, pada 10 Agustus 2018 lalu, partai secara resmi menyatakan dukungannya kepada Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

BACA JUGA:
Jokowi Diprediksi Bisa Terjegal oleh 2 Isu ini di Pilpres 2019

Isu 2019 Ganti Presiden dan TKA Sukses Gerus Elektabilitas Jokowi
Nelayan dan Petani Lobster Warnai Gerakan #2019GantiPresiden
Padati Monas, Ini Pesan Untuk Massa Relawan #2019GantiPresiden
Membungkam Demokrasi, Menggali Liang Lahat Kuburan Sendiri
Gerindra Yakin 2019 Pasti Ganti Presiden


“Sikap kader dan elite partai demokrat ini tentu sangat tidak menguntungkan bagi partai koalisi pengusung Prabowo-Sandiaga Uno, partai demokrat seolah sedang mempertontonkan buruknya manajemen partai secara internal,” kata Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago, Jakarta, Kamis (13/9/2018).

BACA JUGA:
Lagu #2019GantiPresiden Enak Didengar!
Rizal Ramli Sebut Penghadangan Deklarasi #2019GantiPresiden Kampanye Jokowi Paling Buruk
Soal Gerakan #2019GantiPresiden, Peluang Terbuka untuk Polisi Bersikap Adil dan Netral
Kampanye #2019GantiPresiden Lebih Populer Dibandingkan Pamor Jokowi
Pasca Pilkada Serentak 2018, Kampanye #2019GantiPresiden Kian Digandrungi
Gara-gara #2019GantiPresiden, Jokowi Terancam Tak Berlanjut Dua Periode


Pangi menuturkan buruknya manajemen Partai Demokrat membuat kader partai tidak disiplin dan loyal secara organisasi, sehingga tingkat kepatuhan dan ketaatan pada keputusan partai menjadi sangat rendah.
“Padahal kunci maju atau tidaknya sebuah partai sangat bergantung seberapa tinggi level kedisiplinan dan loyalitas kader partai tersebut,” ujarnya.
Perbedaan pandangan pada dasarnya adalah suatu hal yang lumrah dalam sebuah organisasi, namun Pangi menjelaskan, jika perbedaan ini sudah dikelola dalam mekanisme internal dan telah melahirkan sebuah keputusan (decision making), sudah seharusnya para kader partai satu suara dan solid memperjuangkan keputusan tersebut.

Baca juga: 

Dolar Tembus Rp 15.000 di Masa Jokowi, Janji Kampanye yang Tak Terpenuhi

Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Bakal Terus Merosot

Ekonom: Rupiah Akan Terus Melemah
Rakyat Makin Sengsara, Bangsa Tergadai

“Artinya, perbedaan itu boleh, debat antar kader silahkan, namun kalau partai sudah memutuskan, maka semua kader harus patuh dan tunduk dengan realitas dan kehendak partai, mengikut pada garis komando partai tersebut seperti keputusan Majelis Tinggi Partai Demokrat yang mengusung Prabowo-Sandi,” papar dia.

Baca juga: 
Tolak Jadi Timses Capres, Soekarwo Pilih Fokus Tambah Kursi Demokrat di Jatim

Pangi menambahkan, jika kader partai dibiarkan tidak disiplin secara organisasi, maka loyalitas kader juga akan cenderung menurun. Berujung pada rendahnya soliditas dan mesin partai karena setengah hati dalam berjuang.
“Dengan demikian, partai hanya akan melahirkan kader-kader pragmatis dan oportunis,” katanya.

Baca juga: 
OIAA Indonesia: Penolakan dan Intimidasi Terhadap Ustadz Somad Tidak Berdasar
Fahri Hamzah: Ustadz Abdul Somad adalah Jangkar NKRI
0
758
8
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.6KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.