Pengunjuk rasa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) membawa spanduk saat unjuk rasa memprotes nilai Rupiah di Gedung DPRD Sulawesi Tengah di Palu, Senin (10/9/2018).
Dengan percaya diri, Sandiaga Uno berjalan memasuki sebuah tempat penukaran uang (money changer) di pusat perbelanjaan kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (6/9/2018). Calon wakil presiden (cawapres) tersebut menukarkan simpanan dolar Amerika Serikat (AS) miliknya ke rupiah dengan total nilai 1.000 dolar.

Hari itu, Sandi hanya menukarkan sebagian kecil dari hartanya untuk dikonversi dalam mata uang garuda. Sandi ingin melakukan langkah konkret seorang warga negara yang ingin berkontribusi menjaga nilai kurs rupiah yang sempat tembus Rp15.000 per dolar pekan lalu.

Ia pun berharap langkahnya itu bisa diikuti oleh para pejabat dan tokoh politik lainnya. Ia yakin tindakan tersebut menjadi contoh bagi masyarakat dalam membantu negara menstabilkan nilai tukar rupiah yang belakangan tersungkur di hadapan dolar.

Sandi bukan satu-satunya tokoh publik yang memiliki harta dalam bentuk dolar.

Lokadata Beritagar.id menelusuri kompilasi data harta pejabat negara serta capres dan cawapres yang bersumber dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Survei data dilakukan terhadap 103 pejabat negara, termasuk Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan para capres-cawapres; Prabowo Subianto, Sandiaga, dan Ma'aruf Amin.

Di tingkat eksekutif; analisis data harta kekayaan dilakukan terhadap 34 menteri, tiga wakil menteri, empat pejabat setingkat menteri, satu kepala lembaga non struktural, dan enam pejabat tinggi (Presiden, Wakil Presiden, Kepala Staf Angkatan Udara, Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Direktur Jenderal Pajak).

Di tingkat yudikatif; analisis diterapkan pada enam hakim konstitusi, lima komisioner Komisi Yudisial, serta enam hakim Mahkamah Agung (ketua dan ketua kamar).

Sementara di level legislatif; analisis dikerjakan terhadap 13 pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Lantas terhadap 22 pimpinan lembaga negara lainnya seperti Komisioner KPK, Kepala BPK, Gubernur Bank Indonesia, Ketua OJK, Ketua LPS, Ketua PPATK, Kepala BKPM, Kepala BIN dan Kepala Bekraf.

Sebagai catatan, data harta yang ditampilkan tidak menunjukkan harta kekayaan yang sebenarnya saat ini (real time), tapi berdasarkan waktu penyampaian laporan pejabat yang bersangkutan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dalam penelusuran ditemukan sekitar 58,28 persen pejabat negara dan capres-cawapres yang memiliki harta kekayaan dalam bentuk dolar. Sementara sekitar 41,7 persen pejabat negara dan capres-cawapres tercatat tidak mempunyai harta berbentuk dolar, terutama mereka yang bekerja di lembaga yudikatif.

Selain itu, terdapat 0,02 persen pejabat negara dan capres-cawapres yang memiliki utang dalam bentuk dolar. Lebih lanjut, mereka yang memiliki dolar, ternyata mayoritas hartanya tidak lebih dari 50 ribu dolar.

Wakil Ketua DPR, Fadli Zon dan Ketua MPR, Zulkifli Hasan, tercatat mempunyai simpanan dolar masing-masing senilai 53,3 ribu dolar dan 50 ribu dolar dalam laporan tahun 2016.

Sementara Ketua DPR, Bambang Soesatyo; dan Wakil Ketua MPR/Ketua DPD, Oesman Sapta Odang, tercatat memiliki harta kekayaan berbentuk dolar masing-masing senilai 211 ribu dolar dan 376,5 ribu dolar.

Dalam LHKPN tertanggal 31 Desember 2014, Presiden Jokowi tercatat juga memiliki simpanan 30 ribu dolar. Sementara cawapresnya, Ma'aruf Amin, tidak diketahui. Pasalnya, sejak 2001, Ma'aruf bukan penyelenggara negara yang wajib menyerahkan laporan harta kekayaannya kepada KPK.

Temuan lainnya, dari 103 pejabat negara dan capres-cawapres, sebanyak enam orang tercatat memiliki simpanan dolar yang nilainya lebih dari 500 ribu dolar.

Kepemilikan dolar AS oleh pejabat negara dan capres-cawapres.
Dalam laporan LHKPN, Sandiaga tercatat memiliki kekayaan mencapai Rp3,86 triliun dan simpanan dolar hingga 10,34 juta dolar pada 2016. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menjadi yang terkaya dalam survei data yang diolah oleh Lokadata.

Saat ini Sandi masih memiliki 27,7 persen atau setara 754.115.429 lembar saham di PT Saratoga Investama Sedaya Tbk -- sebuah perusahaan investasi pemodal perusahaan-perusahaan tambang seperti Adaro dan Medco Power.

Posisi Sandi di peringkat satu diikuti oleh Kepala BKPM, Thomas Lembong. Lelaki kelahiran Jakarta itu tercatat memiliki simpanan dolar hingga 7,9 juta dolar pada 2016.

Dalam laporan tersebut tercatat, harta kekayaan Thomas lebih banyak tersimpan dalam bentuk dolar AS dibandingkan rupiah--yakni sebesar Rp802,6 juta. Nilai harta berdenominasi rupiah tersebut lebih kecil apabila dibandingkan dengan lima orang pejabat lainnya.

Sebelum masuk dalam jajaran menteri Kabinet Kerja Presiden Jokowi; Thomas merupakan seorang pebisnis, manajer investasi dan pendiri Quvat Investment--sebuah perusahaan investasi yang memiliki saham di jaringan bisnis bioskop Blitz Megaplex.

Belasan tahun sebelumnya, ia dikenal sebagai orang yang bertanggung jawab mengelola aset para obligor BLBI pada Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).

Posisi ketiga daftar pemilik harta dolar terbanyak ditempati oleh Prabowo, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra. Dalam laporan tahun 2014, Prabowo memiliki harta simpanan dolar senilai 7,5 juta dolar dan harta rupiah senilai Rp1,7 triliun.

Jauh sebelum mendirikan partai, Prabowo menekuni kariernya di bidang militer hingga kemudian pensiun dan meninggalkan Indonesia. Pada 1998, ia sempat tinggal di Yordania dan Jerman serta menekuni bisnis bersama sang adik, Hashim Djojohadikusumo--yang lebih dulu menjadi pengusaha. Selama tujuh tahun Prabowo menekuni bisnis dan kembali ke tanah air.

Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, tercatat sebagai pejabat negara dengan simpanan dolar terbanyak nomor empat. Dalam LHKPN yang ia sampaikan pada 2017, Enggar memiliki harta simpanan dolar mencapai 4,03 juta dolar dan harta berdenominasi rupiah senilai Rp416,9 miliar.

Lelaki kelahiran Cirebon 66 tahun silam itu merupakan seorang politikus yang merangkap sebagai pengusaha properti. Politikus Partai Nasdem tersebut tercatat pernah memegang jabatan sebagai Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI), periode 1992-1995.

Pada 2014, Wakil Presiden Jusuf Kalla, dilaporkan memiliki simpanan harta bernilai 1 juta dolar dan Rp465,5 miliar dalam bentuk rupiah. Nilai tersebut menjadikan Kalla sebagai pejabat negara dengan harta kekayaan dolar terbanyak nomor lima dalam penelusuran Lokadata.

Sejak usia muda, tokoh asal Bone, Sulawesi Selatan, tersebut telah membantu mengembangkan usaha ayahnya sebagai pimpinan NV Hadji Kalla di Makassar. Dia juga terkait dengan bisnis Astra Internasional yang mengimpor mobil-mobil Jepang ke Indonesia. Beberapa usaha yang dikembangkannya antara lain: Bumi Karsa, Kalla Inti Karsa, Bumi Sarana Utama, Bukaka dan lainnya.

Posisi ke-enam ditempati oleh Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar, yang tercatat memiliki kekayaan dolar mencapai 735 ribu dolar pada tahun pelaporan 2016. Lelaki berusia 47 tahun tersebut juga memiliki harta kekayaan dalam bentuk rupiah senilai Rp6,3 miliar.

Arcandra merupakan pejabat negara yang sempat tersandung kasus kewarganegaraan ganda pada 2016. Sebelum dipanggil oleh Presiden Jokowi sebagai Menteri ESDM, Arcandra merupakan seorang praktisi dan profesional tambang yang bermukim di AS. Ia memegang enam hak paten di bidang penyulingan minyak lepas pantai (offshore) yang diakui oleh industri migas internasional.

Pejabat negara dan capres-cawapres berharta dolar terbanyak


Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...olar-terbanyak

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Kenapa nama perkumpulan #2019PrabowoPresiden dilarang

- Daniel Zhang, penerus Jack Ma untuk masa depan Alibaba

- Sejarah singkat penanggalan Hijriyah