Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

exorioAvatar border
TS
exorio
Kesaktian Parfum Pheromone untuk menarik lawan jenis
Nyata atau cuma trik marketing aja?



Jadi gini gan, banyak di grup ane (dulunya) yang nanya-nanya dan konsultasi soal parfum pheromone. Claimnya parfum pheromone ini bisa bikin lawan jenis klepek-klepek karena menggunakan zat kimia penarik lawan jenis yang bernama "pheromone".

Pheromone ini sebenernya diproduksi secara alami dalam tubuh mahluk hidup (mamalia dan serangga) untuk keperluan reproduksi. Termasuk tubuh manusia.

Pheromone diklaim tidak berbau, namun tercium dan terdeteksi secara tidak sadar (bawah sadar). Klaim lainnya, dengan tingginya tingkat pheromone di tubuh kita, maka tingkat kesuksesan menarik lawan jenis juga meningkat drastis.

Pheromone ini benar-benar nyata, dan bukan marketing gimmick saja. Cuma "tingkat keampuhannya" yang sering diblow up habis-habisan oleh, khususnya para penjual produk parfum pheromone.



Pheromone



Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pheromone benar-benar nyata ada. Pheromone tergolong sebagai hormon (phero + hormone) yang diproduksi secara alami oleh mahluk hidup. Pheromone berfungsi untuk memicu reaksi sosial dari mahluk satu spesies yang ada dalam jangkauan aroma pheromone tersebut.

Dalam mahluk hidup yang lebih sederhana, misalnya serangga, seperti semut, media komunikasi paling utama dari semut adalah hormon yang mereka keluarkan agar semut lainnya mendapatkan pesan yang disampaikan oleh semut tersebut.

Dan pada semut, pheromone ini banyak jenisnya yang masing-masing mempunya fungsi sendiri-sendiri. Contohnya untuk mengkomunikasikan bahaya, atau memberitahu pasukan lainnya bila satu semut menemukan sumber makanan, begitu dan seterusnya.

Pheromone juga digunakan oleh ngengat (moth) untuk reproduksi. Ngengat betina cenderung akan memilih ngengat pejantan yang memproduksi pheromone terbanyak.



Pheromone di Manusia



Oke jelas ya mengenai pembeberan pheromone diatas. Sekarang gimana dengan manusia? Manusia adalah mahluk sosial yang kompleks. 

Manusia memang memproduksi pheromone, tapi tidak pernah ada research yang menyatakan/menemukan sex pheromone yang benar-benar spesifik dalam tubuh manusia. Dan meskipun ada, banyak faktor yang dapat menentukan sukses/gagalnya komunikasi dari satu manusia ke manusia yang lainnya.

Bisa jadi cara berbicara (tonality dan semacamnya), bisa jadi bahasa tubuh, bisa jadi penampilan, bisa jadi status dan sebagainya. Manusia jauh lebih kompleks daripada serangga.


Marketing Gimmick



Pola marketing seperti ini sebenarnya bukan hal baru. Coba agan liat odol/pasta gigi agan. Agan tau apa itu "zinc citrate"? Atau mungkin produk susu bayi dengan "omega 6" atau "folate acid" dan semacamnya.

Itu semua, setidaknya menurut ane cuma marketing gimmick.

Ane punya pandangan juga, misalnya suplemen. Dari research ane bertahun-tahun soal suplemen, ane punya kesimpulan bahwa selama diet/makanan rutin agan bervariasi, dari sayuran, daging, ikan, telur, kacang-kacangan, agan ga pernah bakal perluin suplemen vitamin atau semacamnya.

Kenapa? Karena kebutuhan tubuh akan vitamin tersebut sudah terpenuhi dari variasi makanan yang agan konsumsi.

Lain ceritanya kalo agan makan nasi polos tanpa lauk apa-apa yang berarti porsi terbesarnya cuma karbohidrat saja.


Parfum Pheromone



Ada banyak keanehan dari marketing campaign parfum-parfum pheromone yang ane temui sejauh ini.

Satu, beberapa mengklaim memakai pheromone "sintetis". Mungkin ini menyangkut masalah etika/moralitas. Masa iya produksi massal pake extract pheromone asli dari manusia? Sedangkan kalo memang sintetis, gimana cara membuatnya? Karena pheromone khusus sex pada manusia aja belum berhasil diisolasi, kandungan kimiawinya apa saja, dst.

Dua, beberapa mengklaim memakai pheromone dari binatang. Ini lebih ngaco lagi. Sama seperti sperma dan sel telur, sperma manusia ga akan bisa ngebuahin sel telur dari ayam. Dan mohon jangan dicobain ya gan emoticon-Leh Uga. Ini masalah kecocokan antar spesies.Dulu sempat heboh mengenai "homunculus" tapi jelas itu semua fake dari orang iseng aja.

Mungkin sekarang udah ada Liger, campuran antara singa dan macan (lion dan tiger) atau Zebroid, campuran zebra dan keledai. Tapi cuma sejauh itu perbedaan yang bisa menghasilkan keturunan. Dalam manusia ya jelas, cuma bisa antara misalnya caucasian dan asian. Agan mo cobain bikin keturunan sama gorila, kayaknya ga bakalan bisa.



Tiga, testimonial yang engga pernah jelas. "gunanya buat nambah pede", "Jangan mengharapkan hasil", "harus ada usaha dari penggunanya", "elo harus percaya dulu sama khasiatnya" atau yang paling kocak "si cewek harus suka dulu sama elo"emoticon-Leh Uga



Dumbo Effect - Placebo Effect



Berkaitan satu testimonial spesifik, "menambah pede". Logikanya kalo parfum (atau produk pheromone lainnya) itu bekerja, seharusnya dia bekerja secara eksternal, bukan internal ke diri sendiri.

Pernah nonton film kartun klasik Disney yang berjudul Dumbo? Dumbo adalah gajah sirkus yang bisa terbang. Dumbo sejak kecil mempunyai kuping yang sangat lebar yang jadi bahan cemoohan gajah-gajah lainnya di sirkus tersebut. Awalnya dia sangat sedih dan bertanya kenapa dia dilahirkan dengan kuping besar yang membuatnya jadi bahan olok-olokan.

Sampai satu hari Dumbo bertemu dengan tikus bernama Timmy (Timothy), yang memberikan Dumbo bulu ajaib yang bisa membuat Dumbo terbang. Alhasil Dumbo pun sungguh-sungguh terbang dengan kepakan dari kupingnya layaknya burung. Jadi Dumbo pun percaya bahwa bulu yang diberikan Timmy benar-benar mempunya kekuatan ajaib.

Ketika Dumbo kehilangan bulu tersebut, kemampuan terbangnya menghilang. Namun atas bujukan Timmy dan pengakuan dari Timmy bahwa dia berbohong mengenai keajaiban bulu tersebut, Dumbo pun bisa terbang dengan usahanya sendiri.

Di dunia kedokteran, ada juga efek yang mirip, yang diberi nama dengan placebo effect. Singkatnya pasien diberikan obat bohongan (biasanya cuma berupa permen) kemudian si pasien ternyata sembuh. Belakangan placebo effect ini sering dikaitkan dengan somatic disorder (ngerasa dirinya sakit padahal sehat-sehat aja).

Mungkin yang dokter bisa jelasin soal hal ini?

Jadi ya buat kesimpulan sendiri soal parfum pheromone ya gan. Discuss.

Spoiler for BONUS:
Diubah oleh exorio 21-09-2018 05:45
2
31.4K
85
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.