September 10 ditetapkan hari pencegahan bunuh diri se-dunia. Hal ini dilakukan sebagai komitmen untuk meningkatkan awareness terhadap tindakan bunuh diri. Karena setiap 40 detik, ada satu orang yang melakukan bunuh diri dan angka itu akan semakin meningkat (berdasarkan penelitian WHO)
Spoiler for every 40 seconds, someone comitted suicide:
Menurut ahli, bunuh diri terbagi menjadi 2 yaitu; committed suicide dan attempted suicide. Pada tahap attempted suicide, orang akan cenderung melukai diri, minum obat berlebih atau hal yang kemungkinan besar dapat membunuuh dirinya. Namun pada tahap ini, nyawa orang tersebut masih bisa diselamatkan. Sementara yang paling dikhawatirkan adalah committed suicide, pada tahap ini orang tersebut benar-benar mengakhiri hidupnya tanpa bisa diselamatkanAdapun committed & attempted suicide, pelakunya mengalami masalah kejiwaan yang serius.
Ada baiknya kita mengenali faktor penyebab bunuh diri, dan semoga kita bisa menjadi pencegah tindakan bunuh diri;
Spoiler for Faktor Pertama:
1. Depresi Berat: Orang yang mengalami depresi berat biasanya akan mengalami kemurungan, rasa kehilangan yang berat dan kehilangan minat dan motivasi hidup. Pada tahap ini orang akan cenderung berpikir dan kemungkinan melakukan bunuh diri. Hal ini terjadi karena orang depresi akan menjadi sangat tertutup sehingga pikiran tentang bunuh diri akan sulit disadari orang sekitarnya.
Spoiler for Faktor Kedua:
2. Bipolar Disorder: Gangguan bipolar memiliki resiko 20 kali lipat untuk melakukan bunuh diri jika dibandingkan dengan orang normal. Mood yang mudah berubah (dari senang dan bersemangat, mendadak berubah sedih dan tidak bersemangat) membuat penderita bipolar memiliki resiko bunuh diri yang cukup tinggi. Penderita bipolar dengan gejala kecemasan memiliki resiko bunuh diri yang lebih tinggi. Diperkirakan satu dari tida penderita bipolar akan melakukan setidaknya satu kali percobaan bunuh diri dalam hidupnya
Spoiler for Faktor Ketiga:
3. Penggunaan Obat: Kasus bunuh diri karena penggunaan obat menempati posisi kedua setelah bipolar. Kasus penyalahgunaan obat juga yang membuat vokalis favorit ts meninggal 2 minggu lalu (RIP Kyle). Penyalahgunaan atau kecanduan jika dicampur dengan kondisi mental yang kurang baik seperti kesedihan, maka akan meningkatkan resiko bunuh diri tersebut. Saat melakukan bunuh diri, biasanya orang tersebut orang berada dalam pengaruh obat yang bersifat sedatif-hipnotis (misalnya alkohol atau benzodiazepine).
Spoiler for Faktor Keempat:
4. Korban Bullying:
Anak-anak yang mengalami bullyingcenderung mempunyai resiko bunuh diri yang besar karena mental anak-anak belum kuat atau cenderung lemah ketika menghadapi tekanan, stres, dan ketidakmampuan untuk melawan. Untuk kasus bullying, peran orang tua sangat penting karena mereka dapat melakukan pendekatan emosional secara langsung dan dapat melihat perubahan emosi si anak sehingga dapat mencegah tindakan bunuh diri.
Setelah kita tahu apa saja faktor penyebab perilaku bunuh diri, maka sekarang kita juga perlu mengetahui apa saja gejala atau tanda-tanda seseorang yang berpotennsi melakukan bunuh diri;
Spoiler for Tanda-Tanda Bunuh Diri:
Ada beberapa tanda yang mungkin diperlihatkan atau ditunjukkan oleh seseorang yang memiliki kenginginan untuk bunuh diri, misalnya:
Sering membicarakan tentang kematian.
Mengutarakan keputusasaannya dalam menjalani hidup seperti berkata, “Buat apa saya hidup di dunia?”
Perilaku menyakiti diri sendiri.
Mengancam ingin bunuh diri seperti berkata, “Jika kau memilih dirinya, saya akan bunuh diri.”
Menyimpan obat-obatan yang bisa disalahgunakan.
Menjadi pemakai narkoba atau pemabuk.
Sering marah secara tiba-tiba.
Sembrono dan terlibat dalam aktivitas yang mempertaruhkan nyawa.
Menarik diri dari orang-orang di sekitarnya.
Sering terlihat merasa cemas.
Mulai membuat surat wasiat.
Berat badan berkurang karena perubahan selera makan.
Kehilangan minat pada banyak hal.
Mengalami kesulitan tidur dan kerap merasa gelisah.
Selain itu, apa yang bisa kita lakukan jika ada anggota keluarga, sahabat, teman atau siapapun yang kalian temui memiliki keinginan bunuh diri;
Spoiler for Tindakan Pencegahan:
Pertama, menurut TS, jadilah pendengar yang baik buat mereka. Karena yang mereka butuhkan adalah seorang teman yang mau mendengarkan apa yang mereka rasakan. Lebih baik lagi jika kita mampu memberi masukkan dan memberi setitik cahaya buat mereka sehingga mereka dapat merasa lebih tenang dan tidak berpikir untuk bunuh diri lagi.
Selain itu, ajak mereka melakukan kegiatan yang positif. Misal; mengajak berlibur ke tempat yang mereka sukai atau tempat yang bisa membuat mereka tenang dan melupakan pikiran tentang bunuh diri. Berkumpul dengan komunitas juga dapat dilakukan, karena di dalam komunitas mereka akan saling support satu sama lain.
Melakukan kunjungan ke Psikiater/Psikolog juga dapat dilakukan apabila diperlukam. Biasanya jika kita pergi ke psikiater, maka akan diberikan obat yang dapat menekan rasa ingin bunuh diri. Tetapi penggunaan obat tersebut wajib diawasi karena dapat menjadi pemicu bunuh diri apabila dikonsumsi secara berlebih/disalahgunakan.
Spoiler for Nomor Darurat Untuk Konseling:
Kabar baik datang dari Ibu Menkes, Nila Moeloek, beliau menyediakan layanan telepon darurat apabila melihat orang yang berpotensi untuk bunuh diri.
Jika membutuhkan bantuan untuk konsultasi, masyarakat bisa menghubungi layanan gawat darurat melalui sambungan telepon 119.