Anda bertemu seorang wanita cantik atau memiliki teman wanita yang menarik.

Bukannya Anda memperjelas ketertarikan Anda padanya, Anda hanya menunjukan rasa kasih Sayang dan kebaikan Anda, dengan memperlakukannya dengan sangat baik dan selalu ada untuknya. Anda tidak pernah menunjukan niat jelas Anda untuk PDKT kepadanya.

Setelah beberapa kali hangout dengan dia sebatas teman, Anda diam-diam ngarep, ngarep, jadi needy. Anda berharap rasa nyaman dengan dia berubah menjadi cinta romantis, dan Anda langsung melompat ke akhir film romantis Nicholas Sparks.



Kehidupan nyata itu bukan seperti film, dan harapan ngarep Anda akan membuat Anda merasa ditipu dan disesatkan.

Tentu saja, mudah untuk membicarakan hal-hal ini jika pilihan untuk masuk ke dalam friendzone atau tidak ini adalah mudah dan jelas untuk dipilih, tetapi kenyataannya adalah pilihan-pilihan tersebut hampir tidak mudah dibedakan. Jalan menuju Friendzone adalah bukit terjal nan licin yang sangat rahasia dan menipu, dan setiap langkah menuju sana sangat mengikuti akal sehat dan logika Anda. Saya menyebutnya <strong>Godaan Perangkap Friendzone</strong> atau biasanya disebut singkat Friendzone.



Saya punya kabar buruk untuk Anda. Bagian terburuk tentang Friendzone adalah Anda orang terakhir yang mengetahui bahwa Anda terjebak di dalamnya.

Situasi 1

“Wah, Aku sepertinya tertarik sama Mandy. Kami juga adalah teman yang sangat dekat dan punya banyak teman yang sama. Kalau Saya mengajak dia untuk kencan dan dia menolaknya, pasti akan sangat aneh dan seluruh teman-teman kami akan tahu tentang ini!”


Situasi 2

“Saya pikir dia pasti akan memperhatikan betapa baiknya Saya kepadanya dan betapa Saya peduli kepadanya. Saya adalah pria yang layak menjadi pacarnya.”

Situasi 3

“Kami sangat dekat sekarang, dia seharusnya tahu kalau Saya tertarik kepadanya. Kami sering ngobrol bareng dan dia memanggil Saya sebagai best friend. Itulah awal mula relationship. pasti dia sekarang sangat tertarik pada Saya. Ok, Saya teruskan!”
Situasi 4

Situasi 4

“Wow kenapa ini?? Aku sangat baik kepadanya tapi dia menghiraukanku untuk pria bodoh yang dia baru saja temui? Saya merasa seperti menyia-nyiakan waktu dan uang Saya untuk selama berbulan-bulan!”


---

Lihat seberapa cepatnya itu berubah? Apakah ini sering terjadi di dalam hidup Anda?

Setiap perubahan dari situasi 1 ke situasi selanjutnya sepertinya sangat masuk akal dan mengalir sesuai rencana matang nan logis. Anda mendekatkan diri kepada Mandy, semakin dekat dengannya, dan dia sekarang mengaku kalau dia senang menghabiskan waktu dengan Anda.

Dia bahkan menyebut Anda sebagai ‘Best Friend’ namun tidak Anda ketahui bahwa itu adalah caranya melabeli Anda dan menaruh Anda di dalam daftar pengecualian sebagai seseorang yang berpotensi menjadi kekasihnya. Anda bersikap kepadanya seperti teman, jadi dia juga bersikap demikian kepada Anda. Dan dia pun tidak memahami bahwa Anda memiliki motif yang lain.

Sangat mudah untuk menyalahkan wanita karena menempatkan banyak pria di dalam Friendzone, tetapi seperti yang Anda lihat di atas, dan mungkin dari pengalaman Anda sendiri, sebagian besar kesalahan terletak di pundak para pria.

Cara untuk menghindari Friendzone adalah sangat sederhana yaitu untuk tidak melakukan hal-hal yang diatas! Lakukan hal yang sebaliknya!

Pertama

Jika Anda menyukai seseorang, kejar dan dekati dia dan tunjukan niat Anda dengan jelas. Jangan berharap jika wanita adalah peramal dengan bola kristal yang bisa menebak isi hati Anda. Jika Anda bertindak seperti best friend, coba tebak? Dia akan berpikir Anda menginginkan persahabatan, biarpun (mungkin) dia menginginkan hubungan yang lain.

Mungkin Anda pikir hal ini lebih mudah diucapkan tapi sulit untuk dilakukan, namun apa yang Kami di Pria Idamankatakan adalah hal yang simple sesuai dengan analisa biaya-manfaat.

Ini adalah tindakan yang sangat berisiko rendah dan memiliki reward tinggi karena penolakan hanya akan berakibat hubungan Kamu dan dia sementara canggung, dan orang-orang lain menjadi canggung. Tetapi setelah beberapa minggu semuanya akan kembali menjadi normal, jadi Anda tidak kehilangan apa pun seperti waktu dan uang seperti situasi diatas sebelumnya.

Kedua

Jangan bertindak dan memperlakukannya seperti seorang teman – itulah pesan yang ingin Anda hindari. Flirting dengan dia, main mata dengan dia, sentuh tangannya, hancurkan tembok pemisah antara friend dan lover, dan tegaskan diri Anda sebagai pria yang ingin memiliki hubungan lebih dari teman atau ‘best friend’. Dia harus bisa membayangkan memegang tangan Anda, berpelukan, dan berciuman dengan Anda. Wanita tidak pernah memiliki imajinasi seperti ini kepada pria-pria yang dia anggap hanya sebagai best friend.

Ketiga

Keluarkan dia dari pemikiran bahwa hubungan pertemanan antara dia dan Kamu adalah sesuatu yang spesial. Keseringan yang terjadi adalah pertemanan kalian hanyalah topeng ngarepnya Anda ingin menjadi kekasihnya yaitu hubungan yang lebih dari sekedar teman.

Keempat

Finale, Langkah terakhir adalah pastikan bahwa Anda bukanlah tipe pria yang dapat dia berikan jawaban ‘mungkin’ atau sekedar cadangan untuknya. Friendzone akan menjadi tempat yang akan disinggahi seorang wanita ketika tidak ada seorang pun yang secara aktif ingin mengejarnya sehingga dia dapat mempertimbangkan yang terbaik dari yang lain seorang pria yang mengejar dirinya. Jadi ketika Anda berada di dalam Friendzone, Anda hanyalah pria yang tidak terlintas dipikiran wanita untuk menjadi seorang kekasih dan menjadi opsi kesekian ketika wanita tidak menemukan pria berkualitas yang benar-benar dia sukai yang sedang mengejar dia





Sumber: Friendzone: Itu Bukan Kesalahannya, Itu Kesalahanmu!

Infobet4u