Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

londo.046Avatar border
TS
londo.046
Realistis Menipu


Kamus Besar Mengartikan Realistis itu adalah bersifat nyata (real); bersifat wajar. Dalam konteks kehidupan, realistis dapat saya artikan untuk selalu melihat dan melakukan sesuatu dengan nyata dan wajar. Misalnya kita ingin kenyang, hal paling realistis untuk bisa wujudkan itu adalah makan. Soal apa yang dimakan, ya yang nyata-nyata saja. Singkong, ya asli singkong. Nasi ya asli nasi. Bukan singkong dalam bentuk gambar, atau nasi dalam bentuk tulisan.

Quote:


Susah untuk memahami? Gini. Seorang yang sudah sekolah, lulus SMA, berusia 18 tahun, tentu sudah bisa mencari uang sendiri dengan bekal ilmu dan pengalaman dia selama sekolah. Namun ada yang masih menganggur, masih belum bisa menghasilkan uang sendiri. Nah, ketika ada unsur di luar yang bertanya "Kenapa anda tidak bekerja?"dia akan menjawab, "Realistis saja lah, lulusan SMA bisa kerja apa?"



Contoh lain, salah satu persiapan seorang laki-laki yang ingin mengajak wanita menikah, tentu harus punya rumah, atau paling tidak sudah punya modal awal untuk membangun rumah. Tapi atas nama Realistis Menipu faktor ini diabaikan. "Realistis sajalah, yang penting menikah dulu, menghindari zina bla.bla." Padahal, orang menikah, orang berumah tangga itu REALISTIS nya ya harus punya rumah untuk berteduh anak dan istrinya.

Mau contoh lain? Banyak. Ucapan Roy Suryo misalnya soal emas target emas di Asian Games. "Optimis boleh, tapi harus realistis." Ini kan sama dengan omongan di atas. Padahal sebagai bangsa dengan penduduk yang besar, wilayah besar, tentu potensi Indonesia lebih besar dari negara-negara Asia lainnya. Realistisnya, prestasi olahraga Indonesia harus besar juga.



Realistis menipu ini sering menjadi pembenaran oleh orang-orang yang gagal mencapai sesuatu yang sewajarnya bisa dia raih.Biasanya kalimatnya seperti contoh di atas, kata kuncinya "realistis sajalah.." "Sudahlah, mungkin baru ini yang bisa kita lakukan, realistis saja."

Saran saya, buang kalimat itu. Bro, berhentilah menyalahkan keadaan jika anda gagal. Berhentilah bersembunyi dibalik kalimat realistis, jika faktanya anda sendiri tidak realistis. Anda melihat anak usia 16 tahun bermimpi punya rumah, MV Agusta F4RC, padahal belum lulus sekolah anda bilang tidak realistis. Lha anda sendiri sudah menghasilkan apa? Kalau anda gagal, ya jangan bawa parameter kegagalan anda untuk mrngukur anak itu.

Buat saya anak muda yang punya mimpi, ingin punya ini, ingin itu, adalah sesuatu yang realistis. Karena dia punya aset besar berupa kesempatan, usia, waktu dan badan sehat. Yang tidak realistis itu, orang yang sudah saatnya bekerja tapi selalu berlindung dibalik realistis menipu. Inilah orang yang tidak realistis pada hidupnya sendiri. Jadi ada di posisi manakah kita? Realistis hakiki? Atau jangan-jangan nyaman dengan realistis menipu? Salam Damai.


Ciao.

Sumber referensi : Pemikiran sendiri, sini
Sumber gambar : sini, sini, sini
10
29.3K
260
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.