Ketika seorang ulama yang berdakwah dengan kebenaran lalu banyak pihak yang ketakutan maka timbullah tindakan persekusi, memakai ancaman dan intimidasi hingga sosok guru yang banyak di dengar dakwahnya oleh umat seakan menjadi penghalang dan batu sandungan kelompok yang tak sejalan dengan celoteh dakwahnya.



Dengan santai sang juru dakwah bernama Abdul Somad meminta maaf untuk membatalkan jadwal dakwahnya di sebagian daerah jawa yang telah mengundangnya untuk ceramah. Memang tak dijelaskan siapa yang mengintimidasi hingga UAS pun memilih mundur daripada maju tapi memberikan banyak kemungkaran karena para jamaah dan panitia yang tak nyaman ketika mendengarkan dakwahnya.



Banyak orang menyarankan agar sang guru melapor ke kepolisian karena negara ini adalah negara hukum, tapi nampaknya keinginan banyak orang itu tak bisa terealisasi sang guru pun bergeming tak ingin memperpanjang urusan, walau sebenarnya yang mengintimidasi banyak orang sudah tau karena masih membawa embel-embel Islam maka sang gurupun tak mau ribut-ribut sudah tak jamannya lagi kekerasan di lawan kekerasan, sudah bukan jamannya lagi ancaman dibalas ancaman toh yang sudah pernah terjadi pun sampai saat ini laporan ke kepolisian tak pernah ada kejelasan hukumnya. Mungkin kalian lupa dengan sang guru yang berdakwah di Bali hingga di gerebek dalam hotel disuruh pulang, tak hanya itu banyak juga beberapa kasus tentang persekusi yang dilakukan kelompok dan perorangan tapi faktanya laporan persekusi hingga masuk ke ranah hukum itu menguap bak udara yang keluar dari lubang dubur.



Jadi mungkin saja sang ustad sudah bosan dengan melaporkan ini dan itu tapi finishingnya tak ada, saat ini lebih baik diam dan mundur ke belakang berdakwah memang bukan untuk saling unjuk kemampuan tapi untuk memberikan ilmu pada yang mendengarnya. Toh rekaman dakwah beliau sebenarnya sama saja, ilmu agama itu tak ada perubahan hanya itu-itu saja, bisa didengar di youtube kalau ingin dengar suara beliau namun sesi tanya jawab memang menjadi hal yang menarik.

Terkadang pertanyaan intelektual akan bersinggungan dengan politik dan sistem pemerintahan hingga sang ustad pun di klaim mendukung HTI dengan sistem khilafahnya, seakan akan khilafah itu ditakuti oleh semua elemen anak bangsa dan akhirnya di jadikan organisasi terlarang karena mengandung unsur makar. Apa dengan khilafah Islam bisa bersatu ? Maaf juragan yang beragama muslim setidaknya harus belajar dari kasus para khalifah yang dibunuh seperti Ustman dan Ali itu lah buah dari pemerintahan khilafah, dimana umat Islam terkotak dengan kekuasaan baiat hingga terpecahnya beberapa perang antar kaum muslimin baik itu perang unta maupun perang siffin.



Dengan banyaknya ragam perbedaan dari umat muslim itu sendiri dapat dipastikan mundurnya kepala negara dalam khilafah adalah kematian, bergantinya khilafah di penuhi dengan tetesan darah dan itu semua adalah fakta, dimana bergantinya dinasti khilafah pun sama dari Muawiyah ke Abbasiyah penuh dengan pemberontakan yang meneteskan darah di kalangan umat muslim itu sendiri.



Untuk itu saya sungguh menaruh hormat pada sang guru yang tak mau ribut dengan sesama anak bangsa karena diundang berdakwah, lebih baik mengalah untuk sebuah keutuhan daripada maju namun memberikan dampak kemungkaran, seperti yang dilakukan Hasan yang mundur dan mengalah dari Muawiyah untuk kemaslahatan umat yang lebih banyak.

Sudah jelas memang saat ini banyak liberal yang diselimuti nafas Islam merekalah musuh dari dalam sehingga rusaklah umat karena ormas-ormas berbau Islam ini yang orangnya lucu-lucu hingga suka sekali berpolemik seakan paling suci di bumi.

Semoga sehat selalu Ustad Abdul Somad dakwahmu di pulau lain tetap berjalan bukan, Indonesia itu luas bukan pulau jawa saja bukan !! biarlah para elite memberikan opini ini dan itu, tapi jelas suara lantangmu tetap disaksikan banyak orang di video media sosial.

Serupuutt ahhh...kopi mana kopi...



c4punk@2018

Referensi

https://m.republika.co.id/berita/nas...-ke-kepolisian