Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nyai.dasimah99Avatar border
TS
nyai.dasimah99
Kementerian PU-PR bangun jalan masyarakat pedalaman di perbatasan Kalimantan
Merdeka.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini terus melaksanakan pembangunan jalan paralel perbatasan Kalimantan di Kalimantan Timur sepanjang 243,55 kilometer (Km). Salah satu tujuannya, yakni untuk mengalihkan jalur transportasi masyarakat sekitar yang selama ini berpaku terhadap keberadaan sungai besar seperti Sungai Mahakam.

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XII Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Refly Ruddy Tangkere, mengatakan pihaknya mengutamakan faktor keberadaan pemukiman warga dalam pengerjaan jalan beraspal ini.

"Dari sistem jaringan yang kita bangun ini, kita berupaya ada multifaktor yang menjadi kriteria yang kita ambil untuk penentuan ruas. Kita berupaya jalan ini bisa menyentuh pemukiman," terang dia di Balikpapan, Jumat (7/9).

Dari pantauan Liputan6.com, jalan paralel perbatasan ini dikerjakan di tengah lahan berbukit yang secara akses sulit dijamah. Keberadaan jalan ini juga kelak akan membuka akses kepada masyarakat di pedalaman Kalimantan yang selama ini memanfaatkan jalur sungai jalur transportasi utamanya, seperti di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, yang hingga kini belum tersentuh jalan beraspal.

Selain membangun jalan paralel perbatasan di Kalimantan Timur, Kementerian PUPR juga menyiapkan jalan akses penopang yang akan tersambung dengan ruas tersebut, yakni Jalan Tering-Long Bagun-Long Pahangai sepanjang 235 Km.

"Tentunya begini. Kalau lihat kehidupan orang pedalaman, akses (jalan) belum terbuka. Mereka menggunakan akses sungai, sehingga perkampungan-perkampungannya ada di sana," kata Refly.

Pemerintah sebisa mungkin berupaya agar jalan perbatasan ini bisa menyentuh pemukiman. Tapi, sambungnya, terdapat beberapa kendala yang harus diselesaikan, seperti membelah barisan bukit untuk dapat mencapai tepian sungai di mana rumah warga berada.

"Kalau dia tinggal di daerah dataran sebenarnya tidak ada masalah. Tapi kalau dia tinggal di bawah, ini membutuhkan biaya yang besar," kata dia.

Secara perbandingan biaya, dia menyebutkan, prinsip membangun jalan baik di kawasan perbatasan ataupun jalan arteri di tengah kota sebenarnya sama. Namun, dia menekankan, lagi-lagi persoalan kontur lahan menjadi kendala utamanya.

"Mahal atau tidaknya itu tergantung dari medan. Kalau ini di daerah yang datar, tentu lebih murah. Daerah yang datar tapi tanah lunak, tentu lebih mahal daripada yang di perbukitan. Jadi tergantung dari kondisi di lokasi.

Jalan paralel ini diharapkan bisa difungsionalkan pada 2019 mendatang. Dengan alokasi anggaran 2018 sebesar Rp 839,4 miliar untuk pengerjaan lanjutan di Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat sepanjang 1.070 km, proses pembangunan masih butuh sokongan dana agar kelak bisa selesai secara utuh pada 2025.

Refly mengatakan bahwa keberadaan jalan di lintas batas negara ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat setempat. Selain itu, keberadaan jalan ini juga akan memperkuat ketahanan negara di area terluar.

"Perbatasan ini fungsinya bukan hanya sebagai jalan perbatasan juga. Dia merupakan sabuk komando untuk jalan strategis pertahanan dan keamanan. Jadi selain untuk membuka isolasi, dia juga sebagai sabuk komando di perbatasan," ucap dia.

Sebagai informasi, jalan paralel perbatasan Kalimantan mulai dikerjakan sejak 2015. Kementerian PUPR turut dibantu oleh awak Zein TNI AD dalam urusan pembukaan lahan.

Dia juga menyebutkan, tanggungan biaya dalam penanganan jalan bukan hanya berasal dari pemerintah pusat, tapi juga dibantu oleh APBD. Sehingga ke depan, lanjutnya, kualitas ruas jalan otomatis akan diselaraskan dengan grand design yang sesuai dengan standard jalan nasional.

Refly menyatakan pihaknya bakal memprioritaskan pengerjaan jalan yang terhubung langsung dengan pemukiman warga, dengan tujuan pendistribusian logistik secara satu harga. "Tapi ada daerah-daerah tertentu yang enggak ada penduduk. Artinya, kalau pendanaan belum cukup kita akan prioritas dulu ke daerah yang ada penduduknya," dia menambahkan.

Terkait penggunaan material konstruksi, pembangunan jalan paralel perbatasan Kalimantan ini coba memanfaatkan bahan baku yang ada di sekitar. "Kita berupaya menggunakan material setempat, memaksimalkan dan mengoptimalkan yang ada di sana," tandasnya.

emoticon-Shakehand2

Terimakasih TNI Terimakasih semuanya....

emoticon-I Love Indonesia emoticon-I Love Indonesia
0
483
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.