Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

jackmanisAvatar border
TS
jackmanis
Jaksa Berupaya Hukum Mati Ulama yang Kritik Pemerintah
Jaksa di Saudi Berupaya Hukum Mati Ulama yang Kritik Pemerintah

Jaksa penuntut umum Arab Saudi sedang mengupayakan hukuman mati terhadap seorang ulama terkemuka yang mengkritik cara negara monarki itu diperintah. Demikian laporan dari sejumlah media pemberitaan di Saudi, dan pernyataan putra ulama tersebut seperti diwartakan New York Times, Selasa (4/9/2018). Persidangan terhadap ulama Salman al-Awda (62) itu digelar menyusul kebijakan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman, yang menangkap ulama, aktivis, pangeran, dan pengusaha. Persidangannya digelar di Pengadilan Pidana Khusus di Riyadh pada Selasa lalu. Dia menghadapi 37 dakwaan, termasuk menyebabkan perselisihan publik, melawan penguasa, dan aktif dalam Ikhwanul Muslimin.

Putra Al-Awda, Abdullah, mengatakan sang ayah diperbolehkan menggunakan jasa pengacara. "Sekarang mereka membalas dendam terhadap semua kesertaannya dan kegiatan aktivis, serta sikap blak-blakannya," ucapnya. "Setiap orang yang memiliki kewenangam dan boleh berbicara, mereka (pemerintah) akan membungkamnya sehingga dia tidak bisa mengkritik," imbuhnya. Peneliti dari Human Rights Watch, Adam Coogle, menilai penangkapan al-Awda dan banyak lainnya cenderung berkaitan politik. "Jika Anda melihat tuduhannya, itu jelas motif politik," Coogle. Menurutnya, hal yang sangat jarang bagi jaksa yang mengupayakan hukuman mati untuk kasus seperti itu. "Saya tidak tahu bagaimana lagi Anda bisa memandang ini, tetapi jelas sebagai eskalasi terhadap para pembangkang dan aktivis Saudi," ucapnya. Al-Awda merupakan tokoh keagamaan kerajaan Saudi selama beberapa dekade. Dia dikenal karena menjaga jarak dengan pemerintah. Padahal, banyak ulama di negara tersebut yang memilih menjadi corong pemerintah. Pada 1990-an, dia makin populer ketika melakukan gerakan konservatif "Kebangkitan" dan mengkritik pemerintah Saudi, termasuk perihal mengizinkan pasukan Amerika Serikat memasuki kerajaan selama Perang Teluk Persia pada 1991. Baca juga: Saudara Raja Salman Kritik Peran Kerajaan Saudi dalam Perang di Yaman Kegiatan aktivisnya membuat dia dijebloskan ke penjara selama hampir lima tahun. Setelah pecahnya Kebangkitan Dunia Arab atau Arab Spring pada 2011, dia menyerukan pemilihan dan pemisahan kekuasaan.

Namun, pada akhir-akhir ini dia menghindari berkomentar mengenai politik di depan umum. Dia lebih berfokus pada hal-hal rohani. Sebagai informasi, Al-Awda telah menerbitkan sejumlah buku agama dan memiliki lebih dari 14 juta pengikut di Twitter.

sumber : https://internasional.kompas.com/rea...tik-pemerintah


kriminalisasi terhadap olamaemoticon-Mad
0
1.6K
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.5KThread41.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.