pantau - Aksi arogansi anggota-anggota TNI di indonesia pada saat ini memang telah masuk ke puncak yang cukup tinggi, lihat saja bagaimana anggota-anggota TNI yang harusnya mejadi pengayom masyarakat malah melakukan tindak arogansinya serta main hakim sendiri kepada masyarakat sipil ataupun aparat lainnya.

Seperti kasus seorang anggota TNI yang menggunakan kendaraan dengan plat nomor dinas milik TNI Angkatan Darat yang melakukan tindak penganiayaan serta pemukulan terhadap salah satu pengawa pengisi bensin karena tak mau mengantri dan merasa paling hebat karena dia merupakan seorang anggota TNI.

Setidaknya ane telah mengumpulkan setidaknya ada 5 kasus anggota TNI yang melakukan aksi arogansinya serta main hakim sendiri kepada masyarakat sipil dan juga aparatur keamanan lainnya. Siapa saja? mari disimak selengkapnya ya gan.

5. Anggota Marinir Pukul Bocah SD
Seorang bocah SD yang berinisial T dihajar oleh oknum anggota Marinir TNI AL setelah diduga bocah tersebut mencuri burung milik salah satu anggota Marinir. Pemukulan bocah tersebut terjadi pada tanggal 10 Januari 2018. Kejadian itu bermula ketika seorang anggota Marinir tengah menjemur burung peliharaannya.

Lantas sang bocah mengambil burung milik anggota Marinir tersebut dan kemudian dia terjatuh dang sangkar burung pun rusak yang mengakibatkan burung tersebut lepas. Melihat hal itu, sang oknum anggota Marinir TNI AL marah dan dijadikan sebagai bulan-bulanan oleh beberapa anggota Marinir TNI AL.

4. Tak Tahan Terjebak Macet, Perwira TNI Rusak Kaca Bus

Seorang perwira TNI bernama Dalino dengan pangkat Mayor melakukan pengrusakan terhadap Bus Rosalia dengan memecahkan kaca jendela bus tersebut. Kejadian tersebut terjadi di jalan ruas Tol Cikunir pada 15 Mei 2017. 

Saat Mayor Dalino mengendarai mobil pribadinya di jalur darurat, didepannya terdapat sebuah truk yang tengah berhenti dan disamping kananya terdapat Bus Rosalia yang terjebak macet. Karena kesal terjebak macet, sang Mayor itupun menggedor-gedorkan kaca bus tersebut dan bahkan memecehkannya.

Saat dimintai pertanggungjawabannya oleh sang supir bus, Mayor Dalino malah masuk lagi kedalam mobil dan lekas melaju kembali dari jalan meninggalkan sang sopir bus Rosalia.

3. Anggota TNI Pukul Aktivis WALHI (Wahana Lingkungan Hidup)

Seorang aktivis dari Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) bernama Muhammad Al Amin menjadi korban pemukulan oleh seorang anggota TNI yang terjadi di jalan Perintis Kemerdekaan di KM 13 pada 28 Juli 2017. Aksi main hakim itu sendiri terjadi setelah sang Istri Anggota TNI tersebut mengalami kecelakaan dimana kendaraannya dituding diserempet oleh Amin.

Sang Anggota TNI itupun langsung menghampiri Amin dan menghujamkan pukukannya ke bagian Wajah Amin. Saat dipertemukan di Kantor Polsek, Istri anggota TNI itu mengaku bahwa kejadian kecelakaan yang menimpa dirinya memang karena kelalaiannya sendiri.

2. Anggota TNI Pukul Petugas Bandara

Seorang petugas bandara Avsec dipukul oleh anggota TNI berinisial MH. Kejadian itu terjadi di Terminal 2f, Gate 4, Keberangkatan Bandara Sokearno-Hatta Cengkareng. 

Pemukulan berawal ketika MH ingin mengantar orang tua dan adik iparnya yag akan terbang ke Jayapura. MH bermaksud masuk ke dalam untuk membantu check-in dan meminta izin kepada petugas Avsec. Lantaran MH tidak memiliki tiket, ia dilarang masuk ke dalam terminal dan dianjurkan Nur Fauzi untuk meminta izin ke Officer In Charge (OIC) Bandara.

MH kemudian diizinkan masuk setelah menunjukkan Kartu Tanda Anggota (KTA). Namun, sesampai di konter check-in, tiket yang dimiliki keluarga MH sudah tidak bisa check-in lantaran sudah terlambat.

MH pun kembali menemui Nur Fauzi dan menudingnya sebagai penyebab keterlambatan. Tidak hanya itu, kekesalan itu berujung pada pemukulan terhadap Nur Fauzi. Akibat pemukulan itu, Nur Fauzi mengalami luka pada bagian bibir.

1. Sakit Hati Ditegur, Anggota TNI Pukul Anggota Polantas

Seorang anggota TNI bernama Nopriadi Wira Sinaga dengan pangkat Bripda yang merupakan anggota TNI korem 031 Wiba Bima memukul Bripda Yoga Vernando yang merupakan anggota satuan lalu lintas Polresta Pekanbaru. 

Aksi itu sendiri dipicu karena Serda Nopriadi tak terima ditegur oleh Bripda Yoga Vernando setelah itu ia langsung memukul Bripda Yoga dengan helm sebanyak 3 kali. 

Akibat ulahnya tersebut, Serda Wira harus berurusan dengan hukum. Menanggapi kasus itu, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo turun tangan langsung dan memohon maaf kepada publik.

Kunjungi juga Thread ane yang laen ya gan, timpuk cendol juga gpp....