begini uraiannya:

sebenarnya ini adalah perang dagang nyata antara amerika dan eropa. tapi yang terkena imbasnya adalah negara-negara yang tidak mempunyai produk unggulan export dari negaranya atau dengan kata lain negara yang terdampak adalah negara yang bergantung terhadap satu komoditas global. seperti :

1.venezuela yang hanya mengandalkan satu satunya pendapatan negaranya yaitu export 
minyak mentah. saat ini harga minyak bumi lagi melorot, banyak industri sudah konversi bahan bakar ke Gas dan batu bara.
2.Yemen, akhirnya bangkrut dan terjadi perang saudara, beberapa aset perusahaan yemen yang ada di beberapa negara harus rela di jual dan karyawan di PHK. karena bisnis utama hanya di bidang minyak saja. dan minyak sedang lesu.
3.Turki,terlalu fokus dengan bisnis Jasa, seperti pembuatan mesin mesin yang notabene bahan baku mengandalkan impor. dan tidak memiliki produk unggulan dari hasil alam/bumi.
4.Argentina,hanya memiliki produk unggulan sektor pertanian yang notabene harga komoditas pertanian sedang turun karena digempur habis habisan oleh beberapa negara di asean seperti thailand, vietnam dan kamboja. 


Ok ane kembali membahas benang merah dari menguatnya nilai tukar dollar terhadap semua mata uang negara negara dunia,
yaitu perang dagang Amerika dan Eropa, dimana di tahun 2018 hingga 2020 perusahaan teknologi informasi bernama MICROSOFT sedang gencar gencarnya menghentikan produk Windows 7 dan akan segera menggantikannya dengan produk Windows 10.
dan dalam rentang waktu tahun 2018 hingga 2020 beberapa varian versi windows 7 sudah tidak mendapatkan support dari vendor microsoft baik itu update dan beberapa vendor pendukung. bahkan vendor yang masih membuat perangkat untuk windows 7 pun diultimatum untuk menghentikan support pembaharuannya untuk segala produk pelengkap windows 7.
dan hal inilah yang membua thampir semua pengguna windows 7 khusususnya korporasi ramai ramai mengganti perangkat komputer nya berikut software windows 10. baik itu komputer untuk di perkantoran, permesinan, server dan beberapa piranti pendukung.

dan apalah jadinya jika diwaktu yang sama ratusan atau ribuan orang membeli produk dari amerika, Alhasil mata uang Dollar Amerika menguat. !!! (What the F**cK)

Nah di saat yang sama di rentang waktu 2018 hingga 2020 serangan balik dari eropa pun dimulai,
ramai ramai perusahaan raksasa seperti siemens dan beberapa merek ternama seperti BECKHOFF, Phoenix Contact dan atau SEW euro-drive melakukan hal yang sama, yaitu mereka menghentikan penjualan dan support (Absolete) beberapa produk mereka yang telah memasuki usia lanjut, menghentikan dari bentuk support dan teknologi. seperti siemens menghentikan segala produk dan teknologi MASTER DRIVE nya dan menggantikannya dengan produk pengganti dengan merubah keseluruhan sistem.
dan ini bukan harga murah yang perlu ditanggung end user seperti industri manufaktur dan jasa.


Bayangkan mesin mesin vital seperti industri pengolahan MIGAS, industri pengolahan pertambangan, industri pengolahan makanan, industri kimia, industri infrastuktur yang menggunakan produk tersebut, harus menggelontorkan dana yang tidak sedikit untuk mengganti sistem di industrinya masing  masing jika tidak mau dilakukan, dapat mengakibatkan proses produksi berhenti tiba-tiba tanpa adanya sparepart dan support lagi.

So, Jadi inilah faktor yang membuat penguatan nilai mata uang dollar amerika dan Euro menguat Bak singa meraung Gagah diatas bukit.
Dan bagi negara-negara yang tidak memiliki sumber export unggulan baik dari alam ataupun produk unggulan yang bahan bakunya dengan import itulah yang akan terimbas bak badai tonado di siang bolong menghantam rumah hingga porak poranda.

So, Indonesia harus kuat, ini hanya badai yang sementara saja.
Yakinlah kita punya sumber daya alam yang spesifik yang tidak dimiliki bangsa lain,
kita punya tambang (emas, tembaga dll), freeport, antam, newmont.
kita punya minyak bumi (crude oil) meskipun mulai menyusut, perlu explorasi lebih lanjut di muara sungai : kampar, musi, bengawan solo, brantas, dan eksplorasi minyak di darat (GREENFIELD) yang deket dengan cekungan laut seperti di Talok-kalimantan timur, Pulau Siau-sulawesi utara, Pulau Morotai-maluku utara, pulau siberut, banda aceh dan Selatan Pulau SUMBA, NTT.
kita punya energi batubara (COAL) Gas LNG & LPG, sudah export ke eropa dan china.
Kita punya produk pertanian (kopi Lampung, kopi Toraja) 2 penghasil terbesar setelah brasil.
kita punya cengkeh di maluku export ke negeri belanda dan eropa, kita punya cocoa/kakao terbesar ke 2 setelah malingsia.
Kita punya karet (industri ban: bridgestone,Goodyear, dunlop,GT dll) 2 terbesar dunia setelah malingsia.
Kita punya tembakau (rokok: Marlboro, sampoerna, gauloises, pallmall dll), kedua terbesar kedua setelah Kuba.
kita punya minyak sawit-CPO dan bio diesel.. kedua terbesar setelah malingsia.
dan industri pariwisata penghasil devisa. (7 wonder diantaranya ada di indonesia).
Kita sebagai negara maritim, harus bisa mengekspor produk hasil laut(tuna kaleng, sarden, rumput laut dll)

itulah yang bisa diperkuat lagi diseektor unggulan tersebut. supaya kita tidak selalu begantung terhadap bahan baku import dan tidak terkena imbas dua benua yang sedang berperang dagang.