MEDAN - Kawasan pemukiman padat penduduk di Jalan Mangkubumi, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun, mendadak ramai didatangi polisi, Sabtu (1/9/2018) siang.

Hari itu, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto didampingi Kasat Res Narkoba AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo menyambangi lokasi itu untuk bertatap muka dengan warga sekitar, sekaligus memaparkan hasil tangkapan menonjol selama periode Juli - Agustus 2018.

Di hadapan masyarakat, Dadang menyampaikan pesan pentingnya peran serta masyarakat dalam memberantas narkoba di Kota Medan.

"Memerangi narkoba ini butuh peran serta masyarakat. Pelaku narkoba tidak perlu dibela, karena narkoba ini sudah banyak korbannya. Mungkin anak/cucu bapak dan ibu di sini sudah jadi korbannya. Jadi, tidak boleh ada satu warga pun yang membela pelaku narkoba saat ditangkap petugas," tutur Dadang.

Usai memaparkan, seorang ibu boru Simbolon ditaksir berumur 50-an tahun tiba-tiba menyeletuk.

"Banyak juga oknum polisi yang masuk ke kawasan Jalan Mangkubumi ini pak. Enggak kita pungkiri, oknum-oknum ini juga terlibat narkoba," kata boru Simbolon.



Kepada Dadang, boru Simbolon berujar perihal banyaknya oknum polisi keluar-masuk kawasan pemukiman penduduk di Jalan Mangkubumi. Bahkan ia pernah melihat adanya oknum yang ikut mengonsumsi sabu-sabu.


Dadang kemudian menepis hal tersebut. Ia mengatakan, dirinya tidak akan memberi toleransi kepada anggotanya yang terbukti terlibat narkoba.


"Jika anggota kami terlibat, saya enggak main-main. Sanksinya langsung pecat. Kan sudah banyak anggota yang kita pecat karena narkoba," ujar Dadang.

Dadang membenarkan jika anggotanya selalu mengawasi wilayah Jalan Mangkubumi. Ia berdalih, adanya oknum polisi di wilayah itu disebabkan beberapa hal.

"Bisa saja anggota itu lagi penyelidikan di lokasi ini," ujarnya.

(cr16/tribun-medan.com)

http://medan.tribunnews.com/2018/09/...-kapolrestabes
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kampung Aur mah sudah legendaris dari zaman ane belum lahir, berdiri di atas tanah negara, curi air listrik, sumber petaka banjir, preman palak, preman parkir, preman spsi, preman pemuda setempat, preman ormas okp, narkoba, per3k, judi, pakter tuak, dan sejenisnya

Mayoritas pekerjaan penduduk kampung aur :

1. Yang bocah lemparin rumah warga dan nyuri di rumah warga, modus klasik lemparin rumah warga lansia sambil maki2 kata2 kebon binatang, saat pemilik rumah keluar, mereka lari masuk ke dalam rumah, ambil barang2 pemilik rumah kemudian keluar lari sambil ketawa riang gembira tanpa dosa, pemilik rumah enggan lapor polsek medan kota, karena sudah pasti diperas lagi

2. Yang remaja dan bapak2, patahin spion mobil warga, palak parkir, palak duit lebaran, palak spsi, palak pemuda setempat, palak proyek pembangunan aspal jalan, rel kereta api layang, perbaikan trotoar, perbaikan fasos dan fasum (pajak tak bayar,malah malak proyek yang dibiayai uang pajak NKRI), congkel ruko, begal hp, begal motor, rampok tikam warga yang lalu lalang di sore hari di medan kota (cimed favorite utama)

yang barusan matiin cimed lansia pedagang pangsit juga kampung aur, putera lobang inang sinaga,inang kampung aur, Rahmat Sinaga namanya
https://www.kaskus.co.id/thread/5b6b...ditembak-mati/

Tapi walaupun sudah puluhan tahun pemuda fantat inang kampung aur beraksi dalam bidang premanisme, aniaya, begal, bunuh, palak, narkoba, judi dengan lancar dan mulus bebas hambatan HINGGA DETIK INI

SAYA PERCAYA TIDAK ADA OKNUM POLISI MEDAN MAUPUN TNI YANG TERLIBAT, KARENA MEREKA SEMUA POLOS NAN JUJUR





















Apa liat liat ? protes kaw lae ?


Petisi Kampung Pengkhianat NKRI