- Beranda
- Berita dan Politik
Ini Sebabnya Mengapa Jabar Sering Dicap Sarang Teroris
...
TS
bikinmuntab
Ini Sebabnya Mengapa Jabar Sering Dicap Sarang Teroris
http://www.rmoljabar.com/read/2017/07/13/48411/Ini-Sebabnya-Mengapa-Jabar-Sering-Dicap-Sarang-Teroris-
RMOLJabar. Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) Universitas Padjajaran, Muradi menilai karateristik masyarakat Jawa Barat yang terbuka menjadi salah satu sebab mengapa banyak pelaku aksi teror bersembunyi di tanah Pasundan.
"Karakteristik masyarakat Jawa Barat yang permisif juga berpengaruh pada sistem politik kekuasaan di Pemerintahan yang memudahkan organisasi - organisasi bergerak di ruang masyarakat," kata Muradi usai diskusi publik bertema "Mengawal Negara: Perppu vs Gerakan Anti Pancasila", yang digelar Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) Universitas Padjajaran (UNPAD) Bandung di Jalan Trunojoyo Bandung, Kamis(13/7).
Ia mengatakan, 3 situasi yang menjadi penyebab mengapa Jawa Barat disebut 'sarang teroris'. Pertama kata dia, masyarakatnya permisif, kedua secara politik juga secara permisif, dan ketiga masyarakatnya punya kecenderungan menerima apapun yang dianggap punya kesamaan.
"Katakanlah lantaran merasa seiman," imbuhnya.
Ia menambahkan, berkaca dari insiden ledakan di Kubang Bereum nomor 35 RT 07/11 Kelurahan Sekejati Kecamatan Buah Batu Kota Bandung pada Sabtu(8/7) oleh terduga Agus Wiguna, menjadi bukti masyarakat sekitar permisif.
Menurutnya, ledakan yang notabene kawasan kontrakan, menjadi bukti pengawasan terhadap masyarakat pendatang kurang intensif.
"Situasi permisif ini menjadi kemudahan bagi pelaku aksi teror menetap untuk memuluskan rencananya.
Misalnya saja, si terduga teroris sudah 6 kali bayar kontrakan dimuka, maka si empunya rumah tidak mengawasi lagi, tidak terlalu aware, lingkungan sekitar juga terkesan cuek," tandasnya. [nif]
RMOLJabar. Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) Universitas Padjajaran, Muradi menilai karateristik masyarakat Jawa Barat yang terbuka menjadi salah satu sebab mengapa banyak pelaku aksi teror bersembunyi di tanah Pasundan.
"Karakteristik masyarakat Jawa Barat yang permisif juga berpengaruh pada sistem politik kekuasaan di Pemerintahan yang memudahkan organisasi - organisasi bergerak di ruang masyarakat," kata Muradi usai diskusi publik bertema "Mengawal Negara: Perppu vs Gerakan Anti Pancasila", yang digelar Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) Universitas Padjajaran (UNPAD) Bandung di Jalan Trunojoyo Bandung, Kamis(13/7).
Ia mengatakan, 3 situasi yang menjadi penyebab mengapa Jawa Barat disebut 'sarang teroris'. Pertama kata dia, masyarakatnya permisif, kedua secara politik juga secara permisif, dan ketiga masyarakatnya punya kecenderungan menerima apapun yang dianggap punya kesamaan.
"Katakanlah lantaran merasa seiman," imbuhnya.
Ia menambahkan, berkaca dari insiden ledakan di Kubang Bereum nomor 35 RT 07/11 Kelurahan Sekejati Kecamatan Buah Batu Kota Bandung pada Sabtu(8/7) oleh terduga Agus Wiguna, menjadi bukti masyarakat sekitar permisif.
Menurutnya, ledakan yang notabene kawasan kontrakan, menjadi bukti pengawasan terhadap masyarakat pendatang kurang intensif.
"Situasi permisif ini menjadi kemudahan bagi pelaku aksi teror menetap untuk memuluskan rencananya.
Misalnya saja, si terduga teroris sudah 6 kali bayar kontrakan dimuka, maka si empunya rumah tidak mengawasi lagi, tidak terlalu aware, lingkungan sekitar juga terkesan cuek," tandasnya. [nif]
0
1.6K
8
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
671.5KThread•41.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru