Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mendorong agar B100 atau penggunaan 100% minyak sawit pada biodiesel dapat dilakukan pada 2021.

Hal ini dilakukan menyikapi klaim Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Seluruh Indonesia (Gaikindo) yang mengeluhkan bauran minyak sawit dalam BBM sebanyak 20% (B20) belum memenuhi standar emisi Euro2, apalagi Euro4.

Padahal, seluruh kendaraan berbahan bakar solar diwajibkan naik standar emisi ke Euro4 pada 2021.

Sementara itu, Menperin mengatakan produksi CPO pada 2020 akan mencapai 40 juta ton sehingga kapasitas untuk memproduksi B100 cukup besar.

"B100 ini standarnya sama dengan Euro4, emisinya lebih baik daripada petrodiesel karena ini kan lebih sustainable. Dari segi pembakaran mesin lebih bersih makanya namanya green diesel. Itulah kenapa kita persiapkan ke arah situ, biofuel 100% di 2021," jelas Airlangga di Kementerian Perekonomian, Selasa (31/7/2018).

Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, Airlangga menekankan perlunya investasi antara lain berupa pembangunan pabrik pengolahan biodiesel baru dengan teknologi yang lebih mutakhir.

Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka (IKTA), Achmad Sigit Dwiwahjono mengklaim nilai investasi untuk teknologi produksi B100 dapat mencapai kisaran Rp 5 triliun.

"Saya belum tahu, mungkin sekitar lima triliun rupiah," kata Sigit dalam kesempatan yang sama.

Adapun perluasan penerapan B20 ke kendaraan pribadi (Non Public Service Obligation/Non-PSO) rencananya akan dideklarasikan pada gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) pada 2 Agustus nanti. (ray/ray)

#Kemenperin #Ikta #Airlangga #Biodisel #Menperin

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/news/2...esel-pada-2021