Inilah Diplomat dan Menteri Luar Negeri Wanita Pertama Indonesia
TS
dellesology
Inilah Diplomat dan Menteri Luar Negeri Wanita Pertama Indonesia
Hallo Gan dan Sis Jumpa Lagi di Thread ane yang semoga bisa dapet manfaat dan menambah wawasan pengetahuan agan dan sista semua.
Nah!!! Setelah Thread ane tentang Kartini Indonesia yang menjelajah angkasa (nanti linknya dikasih buat agan yang belum baca). Kali ini dengan topik yang sama yakni mengenai wanita, kali ini izinkan ane bagi info kepada agan dan sista tentang salah satu wanita yang cukup gemilang karirnya dan merupakan diplomat dan menteri luar negeri wanita pertama Indonesia.
Ok!!!! Tanpa berpanjang lebar selamat membaca thread ane tentang DIplomat dan Menteri Luar Negeri Wanita Pertama Indonesia.
Spoiler for Retno L P Marsudi, Menteri Luar Negeri Wanita Indonesia Pertama:
Sumber: google.com
Mungkin nama yang satu ini tidak asing ya buat agan dan sista saat ini, ya beliau adalah Ibu Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri Indonesia di Kabinet Kerja Bapak Joko Widodo. Ibu Retno ini ternyata adalah Menlu Wanita pertama Indonesia setelah sebelumnya diisi oleh para kaum adam, dan agan dan sista tahu kinerja beliau selama berada di Kabinet Kerja sangat baik tidak kalah dengan para pria yang menjadi seorang Menlu. Wanita kelahiran Semarang, 27 November 1962 ini menempuh pendidikan menengah atasnya di SMA Negeri 3 Semarang sebelum akhirnya beliau memperoleh gelar S1nya di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada tahun 1985. Lalu beliau juga melanjutkan untuk memperoleh gelar S2 Hukum Uni Eropa di Haagse Hogeschool, Belanda. Sepak terjang beliau sebelum menjadi seorang Menteri beliau memang sudah berkarier dan berkecimpung di dunia diplomasi berikut rangkaian karier sebelum beliau menjadi seorang Menlu:
Quote:
1997- 2001: Beliau bergabung di Kementerian Luar Negeri. 2001: Beliau ditunjuk menjadi sekretaris satu bidang ekonomi di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag, Belanda. 2003: Beliau kemudian ditunjuk sebagai Direktur Eropa dan Amerika, dan Ibu Retno dipromosikan menjadi Direktur Eropa. 2005: Beliau di angkat menjadi Duta Besar Norwegia dan Islandia. Beliau juga mendalami Studi Hak Asasi Manusia di Universitas Oslo. 2011: Beliau mendapat penghargaan dari Raja Norwegia yakni Order of Meritdan menjadikan Ibu Retno sebagai satu-satunya warga Indonesia yang mendapat gelar tersebut. 2012: Beliau diangkat menjadi Duta Besar Indonesia untuk Negara Belanda. Ia juga pernah memimpin berbagai negosiasi multilateral dan konsultasi bilateral dengan Uni Eropa, ASEM (Asia-Europe Meeting) dan FEALAC (Forum for East Asia-Latin America Cooperation). 2014: Beliau diangkat menjadi Menteri Luar Negeri Indonesia, dimana beliau wanita pertama dalam sejarah menjadi seorang Menlu Wanita pertama Indonesia. 2017: mendapatkan penghargaan sebagai agen perubahan di bidang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan. Penghargaan tersebut diberikan oleh UN Women dan Partnership Global Forum (PGF).
Nah selain itu beliau sangat concern mengkampanyekan perdamaian dan juga Kemerdekaan Palestina yang beliau kamanyekan saat bertemu dengan Duta Besar Negara Sahabat maupun saat bertemu dengan sesama Menteri Luar Negeri maupun menjadi perwakilan Indonesia untuk bertemu dengan pemimpin dunia baik dalam hubungan Bilateral maupun Multilateral. Beliau diketahui juga sangat suka mendengar Gending jawa dan wangi pandan ini terbukti Beliau selalu menaruh potongan daun pandan di Kantor Kerja beliau, dan mendengar gending jawa untuk penghilang stres dikala beliau lelah dengan tugas beliau sebagai Menlu.
Selanjutnya tak kalah dengan ibu Retno sebagai Menlu Wanita Indonesia Pertama, selanjutnya ada Diplomat wanita pertama Indonesia, siapakah dia yuk kita lihat profile beliau gan dan sis.
Spoiler for Laili Roesad:
Sumber: google.com
Mungkin nama yang satu ini agak asing di telinga agan dan sista ketimbang nama Ibu Retno Marsudi. Memang beliau kurang terkenal, namun walaupun begitu ternyata beliau ini juga salah satu sosok wanita yang bisa menginspirasi para sista dan wanita Indonesia yang membaca Thread ini. Ibu Laili Roesad wanita kelahiran Padang, 19 September 1916, merupakan salah satu Diplomat Wanita Pertama yang Indonesia miliki dan bukan hanya itu beliau juga dipercaya menajadi Diplomat berbagai Negara sahabat.
Beliau pernah menempuh pendidikan di Perguruan Adabiah, Padang, sebuah perguruan yang didirikan pada tahun 1915 oleh Abdullah Ahmad, dan memang gak diragukan lagi gan dan sis perguruan ini telah melahirkan banyak tokoh, seperti Assaat, Awaluddin Djamin, Azwar Anas dan lainnya. Nah awal mula beliau menjadi seorang diplomat pada tahun 1954, dimana beliau diutus menjadi Counsellor pada Perutusan Tetap Republik Indonesia untuk Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), dan pada tahun itu juga, Laili diutus sebagai salah seorang anggota delegasi Indonesia untuk menghadiri Sidang Biasa ke-IX, dari Persidangan Umum PBB di New York, Amerika Serikat. Perlu agan dan sista tahu beliau sebelum menjadi diplomat beliau mendapat gelar Doktor Kehormatan pertama dari Indonesia bersama Bapak Abdul Karim Amrullah dari Universitas Al Azhar, Kairo.
Setelah tahun 1954 barulah karier beliau semakin cemerlang sebagai seorang diplomat. Di tahun 1959 atau 5 tahun setelah beliau menjadi Counsellor Utusan Tetap Indonesia Untuk PBB beliau dilantik menjadi Duta Besar Belgia dan Luxumburg hingga tahun 1964. Kemudian ditahun berikutkan karena kinerja beliau yang sangat baik sebagai seorang Duta Besar, akhirnya pemerintah Indonesia tetap mempercayakan Ibu Laili Roesad menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Negara Austria di tahun 1967-1970. Bagaimana gan sis semangat beliau dan pengabdian beliau untuk negara melalui dirinya menjadi seorang Diplomat patut di contoh dan di acungi jempol ya gan sis.
Nah gan sis itu dia dua wanita yang menjadi Menteri Luar Negeri Wanita dan Diplomat Wanita pertama di Indonesia, semoga sista-sista yang membaca thread ini atau wanita diluar sana yang tidak sengaja ngintip thread ane ini menjadi terinspirasi bahwa sebenarnya wanita juga bisa loh setara dengan pria asal ada kemauan dan tekad yang kuat sesuatu yang dianggap tidak mungkin dapat jadi mungkin.
Oke gan cukup sekian thread ane ini semoga bisa menginspirasi agan-agan disini akhir kata ane selaku penulis mengundurkan diri semoga ane bisa nulis lebih banyak tentang orang-orang hebat di negeri ini yang mungkin sudah dikenal generasi sekarang ataupun yang masih tabu di telinga masyarakat
Oh ya sebelum benar-benar mengakhiri thread ane kali ini alangkah sudinya agan dan sista yang liat thread ane ini bisa mampir ke thread ane yang lain: