MEDAN - Kaburnya empat tahanan Polsek Patumbak membuat Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto berpesan kepada setiap Kapolsek jajaran Polrestabes Medan untuk terus mengawasi dan melakukan pemantauan.

"Ruang tahanan itu perlu diperhatikan. Baik itu keamanan tahanan, di mana mereka tidak bisa kabur dari tempat yang diperuntukkan untuk tahanan,"katanya, Sabtu (25/8/2018).

Dadang mengatakan setiap personel harus memerhatikan kesehatan, jumlah penghuni di ruang tahanan, makanan tahanan dan siraman rohani untuk para tahanan.

"Itu semua perlu diperhatikan. Sebisa mungkin harus melakukan pengecekan ruang tahanan, mulai dari jeruji besi, dinding, atap, sampai kepada tembok ruang tahanan. Harus dicek setiap hari. Ini guna mengantisipasi tahanan mengambil kelengahan dari petugas untuk kabur,"ujarnya.

Terkait Kaburnya empat tahanan dari Polsek Patumbak, pria dengan melati tiga dipundaknya ini mengatakan perlu adanya penjagaan dari personel yang dikombinasikan antara mereka yang mengurusi penjagaan tahanan dan yang mengurusi pembinaan tahanan itu sendiri.

"Tambah personel kalau dibutuhkan silahkan kordinasi dengan Polrestabes Medan. Bagi personel yang bertugas di pembinaan tahanan harus selalu melihat kesiapan dari ruang tahanan, pintu besi tahanan, jendela dan jangan sampai ada mereka yang ditahan membobol ruang tahanan. Bagi personel pengawas harus selalu melihat para tahanan masih di tempat atau tidak, apakah ada tahanan yang gantung diri atau melarikan diri. Ini tugas pengawas. Jadi semua sudah ada tugasnya masing-masing," kata Dadang Hartanto.

Untuk kejadian di Polsek Patumbak, sambung orang nomor satu di Polrestabes Medan ini, pihaknya akan melihat apakah saat kejadian ada personel pengawas atau tidak.

Dan apakah karena keteledoran mereka atau tidak.

"Pada intinya biar kejadian serupa tidak terulang, kesiapan anggota harus ditingkatkan. Jumlah tahanan dan jumlah yang mengawasi paling tidak harus sama,"katanya.

Ia mengaku disetiap ruang tahanan di Polrestabes Medan dan disetiap Polsek sudah dipasang CCTV, terlebih lagi di ruang tahanan.

"Jadi kita akan melihat CCTV itu. Bagaimana tahanan tersebut itu berpindah dari satu ruangan ke ruangan lain,"katanya.

Ia mengaku ada kekurangan dari aparat negara. Kekurangan tersebut, kata Dadang, antara jumlah orang yang ditahan dengan kapasitas ruang tahanan sangat tidak sinkron.

"Sekarang ruang tahanan sudah sangat padat sekali. Apalagi kalau kita mau limpahkan ke rutan, mereka saja sudah overlood. Jadi mau tidak mau, mereka harus terima. Ini yang harus dicari solusinya,"ujarnya.

(Akb/tribun-medan.com)

http://medan.tribunnews.com/2018/08/25/4-tahanan-polsek-patumbak-kabur-kapolrestabes-medan-ruang-tahanan-sudah-padat-sekali
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

lebih dari 50% populasi medan isinya penjahat, dan tidak ada satupun warga medan yang kerja baik2 dan bayar pajak penghasilan yang tidak pernah dijambret,diperas,dicongkel rumah,semua pernah kenak, dari berbagai usia dan golongan, dari anak sd sampai manula, semua pernah kenak, termasuk diri saya sendiri (yg mana tentunya akan dikatain "pendendam" oleh mulut pemuda fantat inang sumut)

Sementara di propinsi lain, tidak seekstrim ini, walau penduduk miskin di propinsi lain seperti jatim dan jateng besarnya 3 kali lipat dari penduduk miskin sumut

Maka menilai adat dan budaya masyarakat sumut, saya usulkan solusinya adalah membangun kamp kerja paksa di sumut, dimana narapidana di suruh kerja untuk membangun fasilitas2 umum demi membayar hutang mereka selama puluhan tahun kepada bangsa dan negara ini

Mari kita bangun kamp kerja paksa terbesar di sumut, seperti buatan Russia di Gulag dan di Siberia

#2019GANTIPOLISIDENGANPREMAN