Atasi perkara besar dengan hal sepele adalah bukan bualan atau hoax semata. Dibeberapa negeri semua hal yang sulit dapat diatasi, sedang janji sang pencipta alam adalah tidak aku turunkan sebuah penyakit melainkan dengan obatnya.Artinya, setiap hal yang ada di dunia ini memiliki pasangan dan lawan. Perkara, bisa dan tak bisa wajib hukumnya menyatakan BISA. Di beberapa negara, masyarakat menumbuhkan hal sepele dari dalam diri masing - masing yang dibantu penekanannya oleh pemerintah tentang sanksi yang dijalankan dengan benar - benar. Apa yang mereka lakukan untuk mengatasi perkara besar seperti di Indonesia? Kesadaran, dengan kesadaran Indonesia pasti akan menjadi negara yang lebih maju dan berkembang. Dalam penerapan kehidupan sehari - hari, begini seharusnya Kesadaran diaplikasikan.

macet? Sudah beberapa metode dirancang dan diterapkan untuk mengatasi kemacetan di ruas - rua jalan ibu kota. Jika masyarakat tidak bisa menghentikan pemerintah dalam melakukan import kendaraan bermotor ke Indonesia, kenapa tak tempuh jalan lain. Pajak yang dipungut dari kendaraan bermotorpun memang menjanjikan untuk keberlangsungan kehidupan tata negara, artinya sekuat apapun melawan kebijakan pemerintah tentang import kendaraan bemotor, maka tingkat kerhasilannya pun tidak menjanjikan. Lalu dengan apa kita bisa menghentikanya? Kesadaran.

Semudah itukah TS? Tentu tidak, kalo hanya agan saja yang sadar harusnya se jiwa sadar ini menerap pada diri warga negara Indonesia. Dalam hal mengatasi macet, cobalah sadar untuk tidak menambah beban kemacetan, dengan cara berjalan kaki, jika tempat bekerja jaraknya dekat.

Bagi agan sista yang bekerja di tempat agak jauh, cobalah untuk menikmati faailitas yang diberikan oleh pemerintah seperti Angkutan Umum, Bis, kereta misalnya, atau agan bisa nikmati hal baru dengan cara yang dilakukan banyak orang seperti Bike to work.

Banjir? Sebagian manusia mempercayai dan meyakini, banjir disebabkan oleh sampah. Meski demikian pemerintah sudah mengupayakan penanggulangan banjir, seperti pembuatan waduk dan pelebaran sungai hingga pengolahan atau daur ulang sampah. Namun sejauh ini permasalahannya belum benar - benar teratasi.


Padahal obat yang paling mujarab untuk menghentikan bencana banjir ini tidak sesulit memindahkan semeru ke pulau sumatera. Nyata - nyata kesadaranlahyang menjadi penawar dari bencana tersebut. Bagaimana mengatasinya? Dalam satu rukun warga cobalah untuk memulai menata sampah - sampah yang ada di masing - masing Rukun Tetangga, mungkin dengan membuat galian selebar 5 x 5 meter dan tinggi 2 atau 3 meter yang kemudian dibuatkan semacam wadah selebar galian tersebut lalu ditambahkan sistem pengapian di bagian paling bawah kira - kira tinggi 50 cm untuk pipa smawar yang fungsinya untuk membakar sampah yang datang. Dalam hal ini tentunya dibutuhkan dengan sangat yang namanya kesadaran. Adapun pembiayaan untuk hal tersebut juga dibutuhkan Kesadaran. Karena pemerintah tidak akan selalu merrespon hal - hal yang berbau pendanaan dari rakyat kecil, kecuali mereka yang deket dengan pemerintahan, jadi sadar akan gotong royong akan lebih indah diterapkan disini.

Siapa sangka Jika medsos menjadi tBom waktubagi Indonesia? Segala macam isu yang ada dibuat menarik semenarik mungkin oleh orang - orang yang ingin karyanya dikenal dan cenderung kontroversial. Berbagai macam masalah seperti perpolitikan, terorisme, isu kebencian, permusuhan dan masih banyak lagi yang lebih pripasi, nampaknya wajib diangkat ke medsos, yang pada akhirnya, orang awam menjadi korban, orang baik jadi terhasut kedengkian dan saudara jadi musuh, kawan jadi saingan dan masih banyak lagi yang lainnya.

Peran kesadaran disini juga penting bagi mereka. Diperlukan kesadaran untuk mengunci mata dan hati juga mulut untuk tidak melakukan apapun yang sifatnya meang menjurus kepada hal - hal yang dapat merugikan diri sendiri atau orang banyak. Gunakan sosial media sesuai bentuk dan fungsinya untuk berbagi hal - hal yang lebih positif, misalnya edukasi atau informasi yang tidak menjurus kepada penggiringan opini apalagi ditujukan untuk membunuh karakter seseorang.

dari sederetan kalimat yang ada mungkin lebih tepatnya ane cuma pengen bilang WELCOME to INDONESIA, dimana ada anak SD tumpuk 3 bawa motor tanpa helm, hak pejalan kaki yang diserobot pengendara motor dan mobil, warga yang berbudaya buang sampah seenak jidat dan tak kalah seru dengan postingan - postingan berbau fitnah dan hoax!!!