Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

georgebush.jrAvatar border
TS
georgebush.jr
Lonjakan Harga Minyak Memaksa Indonesia Memilih Bahan Bakar Murah dan Kotor
JAKARTA - Kembali melambungnya harga minyak setelah penurunan tertajam sepanjang generasi telah memicu kebangkitan lain: penggunaan bahan bakar yang lebih murah tapi kotor di dua negara Asia Tenggara yang paling banyak penduduknya.

Indonesia telah membeli bensin yang kualitasnya lebih rendah dalam setahun ini dibandingkan tahun 2017, sedangkan Filipina rencananya akan melanjutkan impor diesel dengan kandungan sulfur yang lebih tinggi setelah dua tahun. Kedua negara ini lagi-lagi mengandalkan pasokan-pasokan tersebut karena lonjakan harga minyak mentah telah memperburuk gejolak ekonomi dan meningkatkan inflasi.

Hal ini akan mengacaukan upaya, yang dilakukan selama harga minyak turun, untuk mengurangi polusi.

LEBIH MURAH, TAPI LEBIH MENCEMARI

Pergeseran fokus ke bahan bakar murah yang kotor dan mencemari bertepatan dengan tekanan politik di negara-negara tersebut untuk melindungi masyarakat dari kenaikan harga. Pasar negara berkembang sedang bergulat dengan mata uang domestik yang melemah dan investor yang menarik investasinya, beserta segala hal lain mulai dari tingkat suku bunga Amerika Serikat (AS) yang lebih tinggi, dolar yang lebih kuat, perang dagang Amerika-China, sampai dampak dari krisis di Turki.

“Ini adalah kali pertama Indonesia dan Filipina menghadapi tekanan dari mahalnya biaya energi,” kata Richard Gorry, direktur pelaksana di konsultan industri JBC Energy. “Membeli bahan bakar berkualitas rendah adalah cara yang menarik untuk menghindari tekanan ini, tapi cara itu bagaikan dua sisi mata pisau karena adanya dampak lingkungan.”

Presiden Indonesia Joko Widodo tengah menekan harga bensin untuk membatasi inflasi dalam upaya untuk meningkatkan peluangnya untuk dipilih kembali tahun depan. Setelah dua tahun membekukan harga bahan bakar bersubsidi, pembeli bensin terbesar di Asia Tenggara itu tidak akan menaikkan harga bensin 88-RON dan solar sepanjang tahun, Kompas melaporkan bulan lalu, mengutip Menteri Energi Ignasius Jonan.

PEMBELIAN BENSIN

PT Pertamina telah membeli lebih dari 84 juta barel bensin 88-RON sepanjang tahun ini melalui tender, dibandingkan dengan sekitar 62 juta barel di sepanjang tahun 2017, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Sebaliknya, tender untuk membeli kelas 92-oktan tergelincir ke angka 45 persen.

Bahan bakar dengan angka oktan yang lebih tinggi dapat meningkatkan kinerja mesin mobil dan menghasilkan lebih sedikit polusi.

Di Filipina, di mana inflasi berada pada level tertinggi dalam lima tahun, pemerintah Filipina bulan ini mengatakan kepada perusahaan-perusahaan minyaknya agar memasok diesel Euro 2 untuk pengguna transportasi dan industri. Satu peralihan dari standarnya yang lebih tinggi, Euro 4, yang digunakan sejak tahun 2016.

Sementara bahan bakar Euro 2—dengan 500 bagian per sejuta (ppm) sulfur—lebih mencemari daripada Euro 4 yang memiliki 50 ppm, lebih murah sekitar 25 hingga 30 centavos per liter, menurut data pemerintah.

SEMUA EURO 4

Penurunan tingkat bahan bakar berarti negara tersebut perlu membeli kelas yang berkualitas rendah dari luar negeri karena kilangnya hanya menghasilkan bahan bakar Euro 4, tanpa adanya impor Euro 2 sejak Januari 2016.

Pembeli bersih diesel ingin mengimpor diesel Euro 2 pada Oktober, kata Rino Abad, seorang direktur di Departemen Energi. Jika rencana itu berlanjut, Filipina akan menjadi negara Asia pertama yang bergerak dari standar emisi yang lebih tinggi ke yang lebih rendah, kata Den Syahril, seorang analis senior di konsultan industri FGE.

BAHAN BAKAR JEEPNEY

Filipina ingin menawarkan opsi yang lebih murah kepada pengguna seperti jeepney dan bus untuk membantu melindungi mereka dari lebih mahalnya biaya bahan bakar, kata Abad. Harga solar lokal naik sekitar 23 persen tahun ini, data pemerintah menunjukkan. Bank sentralnya bulan ini berjanji akan mengambil semua tindakan kebijakan untuk menjinakkan inflasi. Setiap satu titik persentase keuntungan dalam harga minyak global meningkatkan indeks harga konsumen Filipina sebesar 0,03 persen, menurut perkiraan bank.

“Membuat harga lebih murah dapat membantu mendinginkan inflasi, meskipun saya tidak yakin akan keefektifannya,” kata Weng Inn Chin, seorang analis di FGE. “Bahkan jika perubahan spesifikasi diimplementasikan, itu mungkin akan menjadi langkah sementara, dan spesifikasi harus kembali ke Euro 4 dalam beberapa bulan.”

https://www.matamatapolitik.com/lonj...ah-tapi-kotor/

Dari dulu indonesia selalu digembar gemborkan memiliki kekayaan alam yg melimpah. Apakah teman2 percaya? Kalau saya tidak.

Amerika Serikat, yg kita kenal sebagai negara paling berkuasa di muka bumi, bukan hanya SDM saja yg baik, tetapi ternyata Sumber Daya Alam amerika jauh banyak dan melimpah dibanding Indonesia.

Cadangan minyak dunia terbesar ada di Amerika.
Cadangan emas terbesar ada di daerah alaska, nevada, dan colorado
Montana dan arizona penghasil perak terbesar di dunia
Dan masih banyak lagi yg gabisa disebutin satu persatu..

Jadi sekali lagi, apakah teman2 percaya kalau alam indonesia itu kaya?

Yg ngerinya lagi, ternyata cadangan minyak mentah yg ditemukan di Texas itu melebihi stok utama arab saudi dan rusia.

Tinggal menunggu waktu, amerika akan menjadi produsen minyak terbesar di dunia, saat ini masih nomor 3 dibawah arab saudi dan rusia.
-1
4.4K
52
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.3KThread42KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.