MEDAN - DitKrimum Polda Sumut unit Renakta berhasil mengamankan empat orang pelaku pungutan liar (Pungli) di Pasar Marelan.

Penangkapan ini dilakukan berdasarkan informasi dari masyarakat dan berita di Media Sosial (Medsos) terkait adanya pelaku tindak pidana Pungutan Liar (Pungli) di Pasar Marelan.

Pihaknya, kata Pelaksana Harian (Lakhar) Kabid Humas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan, berhasil mengamankan empat pelaku pada Jumat (24/8/2018) sekitar pukul 12.30 WIB.

Adapun korban yang terkena pungli, kata pria dengan melati dua dipundaknya, yaitu Rotua Sinaga (48) warga Jalan Kemenangan, Gang Mulio Pancing.

Keempat pelaku pungli itu, sambung Nainggolan, masing-masing Robi Mahera (47) warga Jalan Takenaka, Gang Famili, Lingkungan V, Kelurahan Paya Pasir Medan Marelan, Alim Syahputra (48) Kepala Pasar warga Jalan Tempirai 21 No 15, Martubung, Rasty (49) anggota Persatuan Pedagang Pasar Tradisional Marelan (P3TM) Pasar Marelan warga Jalan Pasar Nippon Siombak, Labuhan Deli, Medan Marelan, dan M Ali Arifin (50) bendahara P3TM Pasar Marelan warga Jalan Marelan Raya, Lingkungan 7, Rengas Pulau Marelan.

Nainggolan menceritakan, pihaknya melakukan penangkapan berdasarkan informasi dari masyarakat dan berita di medsos yang menyatakan adanya pelaku Pungli di Pasar Marelan.

Mengetahui hal itu, tim Opsnal yang dipimpin langsung oleh Kasubdit Renakta DitKrimum Polda Sumut AKBP Leonardo Simatupang bersama tujuh anggota melakukan Lidik terhadap pedagang di pasar Marelan.

"Ternyata benar, telah terjadi jual beli meja dagangan yang dilakukan pihak P3TM dan uang tersebut disetorkan kepada Kepala PD Pasar Marelan,"ujar Nainggolan.

Adapun satu harga meja, kata Nainggolan, sebesar Rp12Juta dengan uang panjar Rp3Juta. "Sisanya bisa dicicil oleh pedagang ke P3TM dan langsung menyetornya ke Kepala PD Pasar Marelan.

"Selanjutnya tim Saber Pungli langsung mengamankan keempat pelaku tersebut dan menyerahkan ke Subdit IV Renakta Polda Sumut," ujarnya.

Adapun barang bukti yang diamankan, kata Nainggolan, uang tunai Rp2Juta, sebuah tas ransel warna ungu yang berisi berkas dan kwitansi, dan empat unit handphone.

"Tindakan yang kita ambil mengamankan tersangka, menyita barang bukti dan memeriksa korban beserta tersangka," katanya.

(akb/tribun-medan.com)

http://medan.tribunnews.com/2018/08/...-pasar-marelan
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ok, seperti biyasah, sodara sodari, pungli preman berjalan lancar di seluruh penjuru kota medan, dari twit dan whatsapp serta berbagai medsos lainnya netizen medan, pungli juga berjalan lancar :

- di jalan palangkaraya, para pengusaha mengeluh, dipungli preman spsi asal kampung aur, dimana izin angkat sendiri satu kotak kecil seukuran kotak hp jadul nokia, adalah 5000 rupiah, dan izin angkat sendiri kotak yang lebih besar berkisar 20000-30000 per kotak

- di jalan pegadaian, pickup diperas preman spsi asal kampung aur (lagi) sebesar 200 ribu rupiah, namun Alhamdullillah ada 2 tentara yang kebetulan parkir di dekat sana, sehingga saling maki,dan preman nya lenggak lenggok jalan santai pulang ke arah kampung nya di bantaran sei taik deli

- di jalan lebong, preman dan jambret hp/tas menggila, ada manula cimed yang hidup sendiri (target favorit bani kitak2), ruko nya dibobol maling, tapi kepergok, sehingga malingnya kabur (temen nya preman ormas yang mungud duit keamanan bulanan,kerjasama dengan kepling), si cimed hanya perbaiki kunci pintu yang dijebol dan ogah lapor polisi karena nanti diperas atau dicuekin seperti biasa

https://www.kaskus.co.id/thread/5b7f...as-berkeliaran

https://www.kaskus.co.id/thread/5b7c...radang-kasihan


- di jalan pemuda, di jalan katamso, beredar ramai preman kampung aur (lagi), dengan beragam aktivitas premanisme, pungli parkir, pungli spsi, pungli dgn ngamen, dan seterusnya

- di asia megamas, seperti biasa preman PP dan spsi cabang boru pinggir rel menaikkan tarif "izin" angkat barang sendiri, dan tarif parkir rumah sendiri

- di jalan wahidin, jalan madong lubis (favorit begal), dan cape saya ngetik semua nama jalan yang dikeluhkan aktivitas premanisme, karena secara teknis, semua jalan di kota medan ada pungli preman nya

Semua aksi premanisme bisa lancar mulus bebas hambatan berkat dukungan polisi medan

Berhubung semua nya pemain lama, kampung asal sama juga, tkp sama pula, mondar mandir, sambil bawa tas kecil isi kuitansi SPSI


Petisi #fantat Inang Sumut Effects