Selamat datang di thread gw yang selalu nyaris tak pernah berguna. Kali ini, karena kebetulan Negara kita sedang menjadi tuan rumah unntuk ajang Asean games, gw akan membahas satu hal yang begitu lekat dengan perhelatan olah raga ini. Apa itu? Ya tentu saja para Atlet kita yang selalu dan terus berjuang untuk mengharumkan nama bangsa. Namun yang akan gw bahasbukanlah para Atlet di masa kini yang tengah di sorot habis-habisan oleh media baik cetak maupun online.
Dalam kesempatan kali ini, gw akan membahas para Atlit kita yang dahulu kala pernah memberikan sumbangsih bagi Negara, pernah berjuang dengan segala jiwa dan raga, namun kini, mereka dilupakan oleh Negara yang pernah mereka bela mati-matian.
Quote:
Wempi Wangau.
Wempi Wangau merupakann binaragawan yang telah mengantongi beberapa medali emas di ajang Sea games dari tahun 1989 hingga tahun 1997. Ia juga mengantongi medali perak ASEAN GAMES 2002. Namun tenaga dan waktu yang telah ia korbankan, prestasi yang telah ia torehkan dan medali yang telah ia kalungkan pada leher garuda yang perkasa seakan taka da harganya. Janji-janji manis penguasa yang pernah diberikan kepadanya sewaktu ia masih berstatus sebagai atilt, tak pernah ia dapatkan hingga kini, wempi Wangau tak memiliki pekerjaan tetap.
Quote:
Suharto.
Pada era 1970 sampai 1980. Cabang olah raga balap sepeda Indonesia cukup di segani di kawasan Asia tengara. Suharto bersama ketiga rekannya menjadi saksi sejarah era kejayaaan tersebut. Suharto dan rekan-rekannya bberhasil menyabet medali emas pada ajang Sea Games 1979 di Malaysiaa untuk nomer “Team time trial” jarak 100 km. ia juga berhasil memperoleh dua medali perak pada perhelatan Sea games tahun 1977.
Setelah ia memutuskan untuk berenti menjadi atlit pada tahun 1981, kini, Pada kamar kos berukuran 2x3 meter, Soharto menyimpan rapi seluruh medali, piagam penghargaan hingga kliping Koran yang memuat berita kemenangannya. Pada saat itu, para atlit yang berprestasi tidak mendapatkan uang maupun bantuan melainkan hanya mendapatkan piagam penghargaan. Yah mungkin pemerintah di tahun itu terlalu sibuk memburu para gali bertato atau para aktivis yang dinilai subversif. Entahlah.
Selepaas pension sebagai atlet, Suharto pernah menjalani berbagai pfofesi. Ia pernah menjadi kernet, berjualaan ayam, ac bekas, dan hingga sampai sat ini ia menjadi penarik becak.
Namun nahas, di tahunn 2011 ia terkena hernia sehingga ia tidak dapat bekaktifitas. Untuk menahan nyeri yang ia rasakan, Suharto mengikat bagian perutnya dengan ban dalam sepeda. Sembari menahan nyeri yang menderanya, ia memberanikan diri meminta bantuan dari pihak KONI jatim untuk menjalani operasi pengangkatan hernia. Syukur, Pihak KONI jatim setuju untuk membantu biaya perawataan dan akan mengupaayakan untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat.
Quote:
Leni Haini.
Leni haini, mantan atlit perahu naga ini dulu berhasil membuat merah putih berbangga dengan mempersembahkaan medali emas pada ajang sea games 1997. Sea games 1999, kejuaraan dunia perahu nagaasia 1996, kejuaaraaan dunia di hongkong, hingga kejuaraan asia di Taiwan 1998.
Namun apa yang sudah ia torehkan ternyata tidak membantunya setelah ia pension menjadi atlit. Ia keulitan mencari kerja karena hanya hanyaa memiliki ijasah sd. Karena kondisi yang kian mendesak, akhirnya ia terpaksa menjalani kerjaa serabutan sebagai buruh cuci.
Quote:
Hasan lobubun.
Hasan lobubun, mantan petinju asal Maluku yang pernah menjadi juaraa nasional kelas bantam junior tahun 1987 ini ternyata tak mampu memukul K.O nasib. Kini ia nyaris menjadi gelandangan di Jakarta karena tidak memiliki pekerjaan. Ia kini menjalani kehidupan sebagai pemulung, mengais hidup dari tumpukan sampah yang berceceran di Jakarta.
Quote:
Denny thios.
Namanya mungkinn asing bagi kita. Namun ia adalah mantan atlet angkat besi yang berhasil membawa nama Indonesia ke tingkat dunia melalu prestasi yang ia guratkan. Ia pernah menjuarai kejuaraan dunia di inggris dan swedia serta memecahkan tiga rekor dunia.
Setelah ia melepas gelarnya sebagai atlet, apa yang pernah ia suguhkan pada Negara ternyata tak mendapatkan balasan apa-apa. Kini ia bekerja, menyambung kerasnya hidup dengan menjadi tukanng las di bengkel kecil yang iaa miliki di Makassar.
Itulah beberapa atlet yang dahulu pernah berjuang demi tanah air kita, namun pada akhirnya apa yang sudah mereka perjuangkan malah dilupakan. Tentunya masih banyak para atlet diluar sana yang memiliki segudang prestasi dan terlupakan. Namun setidaknya, walau mereka seolah dilupakan, mereka tetap melanjutkan hidup dengaan penuh rasa bangga. Sebuah kebanggaan yang hakiki. Bahwa mereka, setidaknya pernah membawa sang garuda bertengger di puncak-puncak dunia.
Ah sebelum tulisan gw akhirnya melantur kemana-mana. Sebaiknya gw akhiri saja sampai disini. Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan. Gw sebagai empunya thread ini mohon undur diri. Selamat menikmati waktunya, salam olahraga, bung.
Sumber gambar : Google
Referensi : Google
Quote: