Jakarta - Proyek Light Rail Transit (LRT) Palembang sudah berkali-kali mogok. Proyek LRT ini juga pernah dituding kemahalan oleh Capres Prabowo Subianto. 

Prabowo sebelumnya menyebut biaya pembangunan light rail transit (LRT) di Indonesia sangat mahal. Bahkan biaya pembangunan LRT di Indonesia berbeda jauh dengan negara lain. 

Berdasarkan riset indeks pembangunan LRT di dunia, kata Prabowo, biaya pembangunan untuk LRT hanya berkisar USD 8 juta/KM. Sedangkan di Palembang, yang memiliki panjang lintasan 23,4 km, biayanya sebesar Rp 10,9 triliun. Angka ini justru menurun dari penetapan awal yang sebesar Rp 12,5 triliun.

"Coba bayangkan saja berapa mark up yang dilakukan pemerintah untuk 1 km pembangunan LRT. Jika 8 juta dolar itu saja udah mendapatkan untung, apalagi kalau 40 juta dolar," kata Prabowo saat sambutan dalam acara silaturahmi kader di Hotel Grand Rajawali, Palembang, Kamis 21 Juni lalu. 

LRT yang dimaksud Prabowo itu beberapa waktu belakangan ini mengalami insiden. 

Belum lama diresmikan Presiden Joko Widodo LRT Palembang mogok tiga kali. Yang terakhir, yakni hari Minggu kemarin, menyebabkan para penumpang panik, histeris, menangis dan memaksa mereka harus berjalan sejauh 2 km.

LRT Palembang mogok pertama kali yaitu pada 1 Agustus 2018. Saat itu, disebutkan bahwa LRT berhenti saat kondisi cuaca hujan lebat dan berhenti sekitar 2 km sebelum tiba di stasiun bandara. 

Kemudian LRT kembali mogok pada hari Jumat pekan kemarin dan terakhir mogok Minggu, kemarin. 

https://m.detik.com/finance/infrastr...bowo-kemahalan