Cinta harus seperti Cinderela, cinta dengan rela. Cinta dengan ikhlas.
TS
babygani86
Cinta harus seperti Cinderela, cinta dengan rela. Cinta dengan ikhlas.
Kalau pernikahan disibukkan oleh urusan pernik-pernik materi semata, maka itulah awal dari percik-percik perpecahan.
Quote:
Apa ya keputusan seseorang untuk menikah? apa ya alasan yang tepat ketika sadar bahwa dia adalah orangnya? Saya belum menikah. Mungkin besok atau lusa atau minggu depan atau bulan depan, saya tidak tahu kapan. Kalau tahu, saya infokan di tv-tv kesayangan kalian. Keputusan seseorang untuk menikah tentu beda-beda.
Ada orang yang menikah karena merasa sudah siap secara lahir batin, tidak ada lagi yang harus diragukan, dari segi pasangan, materi, mental dan lainnya. Ada orang yang menikah karena perjodohan orang tua. Ada orang yang menikah karena sudah hamil duluan. Ada orang yang menikah karena materi semata, fisik semata, atau karena nyaman semata, dimana hal-hal lainnya bukan diabaikan tapi dikesampingkan. Ada banyak hal lainnya. Kita tidak pernah tahu isi hati dan pikiran seseorang, termasuk perihal keputusan menikah.
Seseorang memutuskan menikah karena lelah dan ingin menyelesaikannya. Iya, lelah dengan rutinitas pacaran, yang diisi dengan ngedate, ngambekan, baikan, anniversary, dan lain-lain yang dirasa menikah adalah keputusan yang baik karena akan menemukan hal-hal baru setelahnya. Keputusan menikah dan sadar bahwa dia adalah ‘orangnya’ adalah suatu yang kompleks, yang menyatu. Sesuatu yang beralasan itu semakin dicari semakin sulit. Sama halnya ketika ditanya apa alasan kita jatuh cinta? Itupun sesuatu yang kompleks, menyatu. Saya gak bisa mencari-cari alasan kenapa saya bisa jatuh cinta, apakah karena fisik, karena pemikiran, atau apa. Semakin saya mencari alasan, semakin saya membuat-buat hal yang bisa saja keadaannya berubah.
Quote:
Karena cinta itu bukan kata benda, tetapi kata hati. Dan cinta itu mungkin boleh tuli, mungkin boleh buta, tetapi tidak boleh dusta. Kalau ada yang mengaku cinta tapi masih bisa mendua berarti ia dusta. Ia hanya bisa mengatakan cinta lewat mulutnya saja tanpa memiliki rasa cinta dari hatinya. Ia hanya mempermainkan seseorang lewat kata-kata cinta yang ia sampaikan.
Jangan mudah percaya kepada seseorang yang hanya mengobral kata cinta. Yang bisanya hanya mendua setelah dipercaya bahwa ia benar-benar cinta. Yang tidak bisa setia setelah merasa yakin dengan cinta yang ia berikan. Mana mungkin dibilang cinta jika masih bisa mendua dan tidak bisa setia. Karena cinta itu satu tidak bisa diduakan. Sehingga tidak akan pernah dibilang cinta jika masih bisa mendua.
Karena kalau di awal saja sudah dusta, di langkah selanjutnya akan selalu terbebani dusta yang tak berkesudahan.
Dan sesungguhnya orang korupsi pun adalah seorang pendusta besar karena ia sudah dusta terhadap uang rakyat dengan tidak menjalankan tugas dan melalaikan amanah yang diberikan padanya. Lantas, seorang pelajar yang menyontek pun itu sudah menjadi penerus koruptor selanjutnya yang tanpa ia sadari itu adalah kebiasaan yang awal nya hanya sepele menjadi pendusta tingkat tinggi. Sebab berkata bohong adalah tiadanya iman. Maka dari itu, mulailah dari sekarang dari segi hal sekecil apapun berkatalah jujur walau itu pahit atau jika tak bisa jujur lebih baik diam.
Quote:
Jadi, cinta itu jangan demi harta, yang bisa disingkat: cidera. Karena itu akan menciderai cinta yang tulus dan suci. Jika kita sepakat bahwa cinta adalah anugerah Tuhan yang diberikan kepada semua manusia, seharusnya kita juga mengamini jika cinta itu tidak dibatasi oleh harta, tahta dan rupa. Ketika kita benar-benar mencintai seseorang, kita tidak lantas melihat beberapa hal tersebut. Jika dalam mencintai kamu masih mempertimbangan hal-hal tersebut, kamu perlu menanyakan kembali rasa cinta yang kamu miliki. Apakah itu beneran rasa cinta, atau hanya sekedar rasa suka dan kagum dengan kelebihan orang lain, baik kelebihan harta, tahta, atau rupanya.
Cinta harus seperti Cinderela, cinta dengan rela. Cinta dengan ikhlas. Namun ada satu hal yang juga harus dipikirkan, bahwa memang indah menikah dengan orang yang dicinta, tetapi jauh lebih indah jika mencintai orang yang dinikahi.