Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

hebatpart18Avatar border
TS
hebatpart18
Mereka Yang Kritis dan Rasional akan Memilih Golput
Demokrasi.org - Hidup itu indah jika kita bisa memilih diantara berjuta pilihan.

Belakangan ini politisi, media, pengamat dan masyarakat disibukkan dgn hiruk pikuk dan dinamika pencapresan Indonesia. Rakyat sebagai pemangku tahta tertinggi dalam negara demokrasi, akan memilih orang-orang yang mereka percaya untuk mewakili mereka didalam pemerintahan.

Namun apa jadinya jika pilihan yang disuguhkan tidak sesuai dgn keinginan banyak pemilih?

Maka memilih untuk tidak memilih adalah pilihan yang paling rasional. Inilah pilihan yang paling indah di antara berjuta pilihan yakni memilih untuk tidak memilih.

Memilih untuk tidak memilih atau sering disebut golongan putih (golput) ini adalah hak konstitusional dalam negara demokrasi. Melarang golput sama saja dengan melanggar konstitusi dan hak hak demokrasi warga negara.

Dalam terminologi ilmu politik, golput seringkali disebut dengan non-voter. tetapi dalam perkembangannya mereka yang pada saat pemilihan memutuskan memilih diluar lembar yang disediakan atau disebut coblos samping pada hakikatnya adalah golput.

Pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya tersebut kerap dianggap sebagai warga yang tidak sadar atas perbuatannya, warga yang tidak peduli dengan demokratisasi, bahkan dianggap warga yang tidak bernalar budi.

Padahal sejatinya, merujuk pada hasil riset yang dilakukan oleh Lingkaran Suvey Indonesia (LSI), diketahui bahwa sebenarnya terdapat paling tidak, tiga alasan bagi seorang pemilih yang akhirnya menyebabkan dia memutuskan untuk tidak mempergunakan hak konstitusionalnya.

Yakni mereka yang tidak terdaftar, mereka yang sedang bekerja/kesibukan lain dan mereka yang kristis atau bahkan apatis.

Alasan terakhir inilah harusnya menjadi warning dan pengingat bagi para elit bahwa ada yang salah dengan politik negeri ini.

Tak terkecuali dalam dinamika pemilihan Capres-cawapres kali ini. fenomena memilih untuk tidak memilih kembali ramai diperbincangkan. Banyak masyarakat yang kecewa atas calon calon pilihan yang suguhkan oleh elit elit dinegeri ini. Masyarakat yang kecewa merasa aspirasinya tidak didengarkan oleh para elit politik. Bahwa masih sangat banyak masyarakat yang menolak politik identitas, sara dan politik kotor.

Dan menjadi kelompok golput adalah puncak kekecewaan sebagian masyarakat. mereka yang kritis dan golput ini tak ayal menyebut kelompoknya sebagai poros baru atau ketiga.

Inilah resiko sekaligus indahnya sistem demokrasi.

sumber http://demokrasi.org/
0
2.3K
33
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.8KThread41.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.