TRIBUN-TIMUR.COM - Setelah pengumuman pasangan capres-cawapres pada Pilpres 2019, berbagai pihak melakukan voting di media sosial.

Voting tersebut dilakukan tak lain hanya ingin mengetahui pilihan para pengguna media sosial terkait sosok siapa capres-cawapres yang diinginkan.

Salah satunya, musisi ternama Iwan Fals yang melakukan poling terkait kedua pasang capres-cawapres di akun Twitter-nya.

Ia menyingkat nama pasangan capres-cawapres Jokowi- Ma'ruf Amin dengan singkata JokMar.

Sementara pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandiaga Uno disingkat PraSan

Sementara pasangan Jokowi-Ma'ruf hanya memperoleh 27 persen.

Lalu untuk yang tidak memilih keduanya hanya 5 persen.

Voting tersebut diikuti oleh 50.216 netizen.



Di balik voting itu, ternyata ada kisah tersendiri yang dialami oleh Iwan Fals.

Ia mengamati ada fenomena yang cukup membuatnya bertanya-tanya.

 

Iwan Fals memandang kalau orang-orang lebih cepat merespon soal voting ketimbang saat dimintai tanggapan soal membuat rekening untuk kemanusiaan.

"Kenapa ya klo bikin poling tanggapannya cepet dan ribuan orang lagi yg ngerespon, apalagi kayak sekarang ini , tapi dimintai tanggapannya soal bikin rekening utk kemanusiaan kok agak lelet ya..."

Selain itu, Iwan Fals juga cerita banyak orang yang justru memarahinya.

"Hehe satu lagi yg sy bingung, katanya folowers atau pengikut, tapi kok banyak yg ngomelin sy ya, padahal sy tanya baik2, bikin poling yg baik2... isu2 sosial yg ada juga sebagian besar masih seperti di-lagu2 lama & masih edar, skrg kok sy malah pengen nyanyi ttg bunga ros ya !"

Bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno merespons dirinya dianggap lebih milenial dibanding bakal capres petahana Presiden Joko Widodo.

Menurut Sandi, milenial dilihat dari siapa yang memiliki terobosan di bidang ekonomi.

"Pak Jokowi milenial banget. Saya lihat ini bukan siapa lebih milenial tapi siapa yang bisa membuat satu terobosan dibidang ekonomi yang berdampak pada lapangan pekerjaan, berdampak kepada harga-harga yg terjangkau," ucap Sandi ditemui di Lapangan F7 Mini Soccer, Jakarta Selatan, Sabtu (11/8/2018).

Dengan begitu, sambung Sandi, akan berdampak pada percepatan pembangunan dan menjadi isu utama di Pilpres 2019.

"Berdampak kepada percepatan pembangunan dan itu yang saya rasa menjadi isu utama dari pemilihan presiden di 2019," tutur Sandi.

Sebelumnya, pengamat politik Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti mengatakan jika pasangan Prabowo - Sandi bisa lebih menggaet pemilih milenial karena tidak berlabel simbol-simbol agama dibanding Jokowi - KH. Ma'ruf Amin.

"Sandiaga juga bukan tokoh yang, katakanlah, punya kecenderungan keagamaan," ucap Ray dalam diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (11/8/2018

http://makassar.tribunnews.com/2018/08/13/curhat-iwan-fals-usai-polling-yamng-dibuatnya-menangkan-prabowo-sandi?page=all

Kok jadi curhat