Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

songgobawukAvatar border
TS
songgobawuk
Mardani: Sandi adalah Santri Modern, Substansinya Sudah Islami



VIVA – Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera menjelaskan makna Sandiaga Uno yang disebut sebagai santri post Islamis. Ia menjelaskan, maksudnya pribadi Islami, tanpa harus pakai jubah atau gamis.

"Secara perilaku dan karakter Sandi ini santri modern, karena tidak harus pakai baju jubah, gamis, jenggotan, tapi substansi dan prestasinya Islami. Pada saat sama, dia tidak gagap dengan kemajuan, tak gagap dengan macam-macam," kata Mardani di gedung DPR, Jakarta, Senin 13 Agustus 2018.

Ia menjelaskan karakter personal Sandi terkonfirmasi sebagai santri. Di antaranya, dari puasa Senin Kamis-nya yang rajin dan menjaga salatnya.

"Rumah dinasnya jadi tempat pengajian selalu. Kalau ke situ ada dua tuh, ruang KH Ahmad Dahlan, ruang KH Hasyim Ashari. NU Muhammadiyah tuh lebur di rumah dinas, pengajian jalan terus. Infaknya luar biasa, zakatnya luar biasa," kata Mardani.

Terkait hal ini, Direktur Pencapresan PKS, Suhud Aliyudin mengatakan, dalam terminologi gerakan Islam terdapat sejumlah kategori. Di antaranya, ada fundamentalis yang menampakkan ke-Islamannya dengan simbol-simbol.


"Jadi pakai jubah, pakai apa. Ada Islam-Islamnya lah. Perumahan Islam. Pokoknya serba ada. Post Islamis ini lebih kepada aspek substansi. Post Islamis adalah kelompok Islam yang lebih berorientasi kepada aspek substansi. Tidak mementingkan simbol, artinya dia tidak harus pakai jubah, tetapi nilai-nilai santri itu, nilai-nilai ke-Islaman itu ada pada diri dia," kata Suhu,d saat dihubungi.

Ia mengklaim, Sandi relatif memenuhi kriteria sebagai orang yang memenuhi karakter baik, jujur, menghormati perbedaan, dan toleransi. Artinya, seseorang untuk menjadi baik itu tidak mesti harus orang pesantren.

"Orang yang tidak pesantren pun bisa memiliki nilai-nilai baik yang ada di pesantren, yang diajarkan di pesantren. Mungkin dia tidak pernah di pesantren, dia tidak bisa baca Arab, dia tidak bisa kitab gundul, tetapi karakternya moralitasnya mencerminkan seorang santri. Makanya, Kang Iman menyebut santri post Islamis," kata Suhud.

https://www.viva.co.id/berita/politi...a-sudah-islami

Gara2 500M semua menjilati uno emoticon-Ngakak
Diubah oleh songgobawuk 13-08-2018 13:39
0
2.9K
40
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.2KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.