- Beranda
- Berita dan Politik
Defisit Neraca Pembayaran RI Naik Jadi US$ 4,3 Miliar
...
TS
tereariyani
Defisit Neraca Pembayaran RI Naik Jadi US$ 4,3 Miliar
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatatkan defisit neraca pembayaran Indonesia (NPI) kuartal II-2018 sebesar US$ 4,3 miliar. Sebelumnya defisit NPI sebesar US$ 3,9 miliar.
Direktur Eksekutif Departemen Statistik Yati Kurniati menjelaskan angka defisit tersebut mempengaruhi posisi cadangan devisa (cadev) akhir Juni 2018 sebesar US$ 119,8 miliar.
"Ke depan, kinerja NPI diperkirakan masih tetap baik dan dapat menopang ketahanan sektor eksternal," kata Yati dalam konferensi pers, di Gedung BI, Jakarta, Jumat (10/8/2018).
Baca juga: Defisit Transaksi Berjalan Melebar Jadi 3%
Dalam hal ini, Yati menyampaikan sejumlah langkah telah ditempuh pemerintah melalui kebijakan memperkuat ekspor dan mengendalikan impor melalui peningkatan import substitution.
Pemerintah juga terus memperkuat sektor pariwisata, terutama di empat daerah wisata prioritas untuk mendukung neraca transaksi berjalan.
"BI terus mencermati perkembangan global yang dapat mempengaruhi prospek NPI, antara lain ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi, kecenderungan penerapan inward-oriented trade policy di sejumlah negara, dan kenaikan harga minyak dunia," ujar dia.
Baca juga: Defisit Transaksi Berjalan Ditargetkan di Bawah 3% Akhir Tahun
Kemudian BI juga terus memperkuat bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi, serta memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah dalam mendorong kelanjutan reformasi struktural (kil/ara)
https://finance.detik.com/moneter/d-...i-us-43-miliar
siapkan mental saja melihat perkembangan emerging market akhir-akhir ini suku bunga bakal naik
dolar menggila .......
utangan jangan tanya mudah mudahan lancar bayarnya
si trump lg gila
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatatkan defisit neraca pembayaran Indonesia (NPI) kuartal II-2018 sebesar US$ 4,3 miliar. Sebelumnya defisit NPI sebesar US$ 3,9 miliar.
Direktur Eksekutif Departemen Statistik Yati Kurniati menjelaskan angka defisit tersebut mempengaruhi posisi cadangan devisa (cadev) akhir Juni 2018 sebesar US$ 119,8 miliar.
"Ke depan, kinerja NPI diperkirakan masih tetap baik dan dapat menopang ketahanan sektor eksternal," kata Yati dalam konferensi pers, di Gedung BI, Jakarta, Jumat (10/8/2018).
Baca juga: Defisit Transaksi Berjalan Melebar Jadi 3%
Dalam hal ini, Yati menyampaikan sejumlah langkah telah ditempuh pemerintah melalui kebijakan memperkuat ekspor dan mengendalikan impor melalui peningkatan import substitution.
Pemerintah juga terus memperkuat sektor pariwisata, terutama di empat daerah wisata prioritas untuk mendukung neraca transaksi berjalan.
"BI terus mencermati perkembangan global yang dapat mempengaruhi prospek NPI, antara lain ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi, kecenderungan penerapan inward-oriented trade policy di sejumlah negara, dan kenaikan harga minyak dunia," ujar dia.
Baca juga: Defisit Transaksi Berjalan Ditargetkan di Bawah 3% Akhir Tahun
Kemudian BI juga terus memperkuat bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi, serta memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah dalam mendorong kelanjutan reformasi struktural (kil/ara)
https://finance.detik.com/moneter/d-...i-us-43-miliar
siapkan mental saja melihat perkembangan emerging market akhir-akhir ini suku bunga bakal naik
dolar menggila .......
utangan jangan tanya mudah mudahan lancar bayarnya
si trump lg gila
0
1.1K
17
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
672.1KThread•41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya