Kaskus

Hobby

ciqoewAvatar border
TS
ciqoew
[COC] - Review koleksi binoculars 7×50, 8×42 dan 10×42
Dear kaskusers..
Demi memeriahkan COMMUNITY ONLINE COMPETITION, ane yang hobi ngintipin pake binoculars jadi pengen ikut ngereview koleksi ane yang ngga seberapa ini. Ane kebetulan punya 3 binoculars yang selalu setia nemenin ane ngintip yaitu Nikon Monarch 5 10x42, Pentax DCF CS 8x42 dan Steiner Commander Global 7x50.

Spoiler for penampakan koleksi bino ane:


Yukss gan.. kita mulai reviewnya emoticon-Maaf Agan

Setelah memiliki binocularspertama kali (Nikon Monarch 5 10×42) pada Maret 2014 lalu, di tahun 2018 ini saya menambah dua koleksi lagi yaitu Pentax DCF CS 8×42 (tiba bulan Februari) dan Steiner Commander Global 7×50 (tiba bulan April).
Dari yang saya rasakan, penilaian performa secara keseluruhan dari ketiga koleksi saya itu, bino terbaik adalah Steiner, di posisi runner-up ada Nikon, dan terakhir Pentax.

Spoiler for (atas ke bawah) Pentax - Nikon - Steiner:


Steiner Commander Global 7×50

Bino flagshipkeluaran Steiner (asli made in Germany) ini habitat aslinya di laut, dengan bobot yang mencapai 1 kg terasa mantap saat digenggam, sensasinya bagaikan menjadi nahkoda kapal yang sedang berlayar keliling dunia. Dengan fungsi Individual Focus membuat bino ini sangat kedap air sehingga walaupun jatuh ke laut dijamin aman.

Lensa objektif sebesar 50mm dipadu dengan magnifikasi low power 7x menghasilkan exit pupil yang besar (50/7=7,1mm) sehingga citra yang dihasilkan menjadi sangat “terang” dan sangat stabil walaupun bino ini hanya dipegang tangan. Luas bidang pandangnya juga sangat lebar yaitu 7,5 derajat.

Ketajaman fokus (sweet spot) hingga ke tepi, kalau lagi stargazing terlihat jelas bedanya, yaitu titik bintang yang di tengah maupun yang di tepi tetap sama tajamnya. Bino ini juga dilengkapi dengan kompas yang dapat berfungsi di belahan dunia manapun, serta ada tambahan garis rangefinder reticle untuk mengukur jarak ke objek yang diamati.

Nikon Monarch 5 10×42

Bino yang terkenal di kalangan birdwatcher ini sudah tidak diragukan lagi kualitasnya. Dengan berat sekitar 700 gram membuat bino ini ringkas dan mudah dibawa.

Spoiler for Nikon Monarch 5 10x42:


Waktu awal beli bino pertama ini saya masih awam banget, pandangan newbiepada umumnya pasti maunya punya bino kalau bisa yang magnifikasinya besar banget (diatas 10x bahkan sampai 30x). Tapi setelah baca banyak review, the most popular binoculars yang disarankan expert adalah yang pembesarannya 8x dan 10x supaya gambar tetap stabil meski dipegang tangan, dengan lensa objektif minimal 30mm dan tidak lebih dari 50mm agar cahaya yang masuk optimal sehingga gambarnya tidak redup.

Akhirnya setelah mempertimbangkan banyak merk mulai dari Bushnell, Celestron, Nikon, serta disesuaikan dengan budget akhirnya saya memilih merk Nikon. Pun demikian masih ada tipe dari bino Nikon yang perlu dicermati, mulai dari Aculon, Action Extreme, dan Monarch. Setelah mencoba langsung di tokonya akhirnya pilihan saya mantap di Nikon Monarch 5 10×42. Terbukti bino ini selalu setia menemani saya traveling ke manapun, juga selalu menjadi andalan buat birdwatching hingga stargazing.

Pentax DCF CS 8×42

Bino spek 8×42 adalah andalan para birdwatcher dibanding 10×42, karena magnifikasi 8x tentu lebih stabil dipegang tangan, dan exit pupil yang lebih besar dibanding 10×42 membuat gambarnya lebih terang, sehingga untuk pengamatan burung di pagi dan sore hari jadi lebih mudah, beratnya pun hanya sekitar 700 gram.

Kekurangan dari bino ini yaitu saturasi warnanya terlalu lebay, contohnya saat melihat daun warnanya jadi lebih hijau dibanding warna aslinya, bila hanya punya bino ini tentu sulit membedakannya, namun karena saya punya dua bino lain buat perbandingan, bisa saya simpulkan hanya bino ini yang warnanya tidak sesuai dengan warna aslinya. Hal ini bisa dikarenakan coating/lapisan lensa yang digunakan kurang bagus sehingga tidak menghasilkan warna gambar yang akurat.

Perbandingan head-to-head

Setelah saya bahas satu-persatu reviewnya, sekarang mari kita simak perbandingan fitur yang melekat di ketiganya. Setiap bino tentu punya keunggulan dan kelemahan masing-masing, dari yang bisa terlihat langsung (tampilan fisik) maupun yang hanya bisa dirasakan saat dicoba (kepuasan batin).

Ada 15 aspek yang akan saya nilai secara subjektif (hanya dari sudut pandang saya) dengan skala nilai 1-5, dimana nilai 5 adalah terbaik.

Aspek terpenting bino biasanya ada pada tulisan spesifikasi yang tertera di bagian belakang badan bino, misalnya pada Nikon Monarch 10×42 5,5 derajat. Berarti magnifikasinya 10x dengan lensa objektif 42mm dan luas bidang pandang 5,5 derajat.

Spoiler for keterangan spesifikasi di belakang bino:


1) Magnifikasi

Magnifikasi dan kestabilan gambar berbanding lurus, jadi makin besar magnifikasinya tentu akan semakin sulit melihat gambar yang stabil bila bino hanya dipegang tangan, kecuali disangga di tripod. Steiner dengan pembesaran 7x dan Pentax yang 8x akan jauh lebih nyaman (contohnya buat stargazing) dibanding Nikon dengan pembesaran 10x dimana titik-titik bintang yang terlihat tampak menari-nari.

Namun preferensi tiap orang tentunya berbeda, ada yang lebih suka magnifikasi besar meski luas bidang pandangnya jadi makin sempit. Ada juga yang lebih suka magnifkasi kecil yang lebih stabil dipegang tangan dan lebih luas bidang pandangnya. Tapi kalau saya lebih suka bino yang gambarnya stabil meski harus mengorbankan magnifikasi.

(More stable wins, nilai: Steiner 5, Nikon 3, Pentax 4)

Spoiler for mengamati objek tangki air sejauh 20 meter:


Spoiler for perbandingan magnifkasi ketiga bino:


2) Lensa objektif

Lensa objektif yang ada di depan bino berperan sangat vital sebagai pengumpul cahaya, semakin besar otomatis semakin banyak cahaya yang masuk, jadi gambar yang terlihat akan lebih terang dan mendetail. Steiner dengan lensa objektif 50mm unggul jauh dibanding Nikon dan Pentax yang hanya 42mm.

(Brighter image wins, nilai: Steiner 5, Nikon 3, Pentax 3)

Spoiler for perbandingan ukuran lensa objektif:


3) Luas bidang pandang

Semakin besar magnifikasi akan membuat bidang pandang semakin sempit, begitu pula sebaliknya. Steiner dan Pentax memiliki bidang pandang 7,5 derajat sehingga nyaman saat menyapu daerah yang ingin diamati, sedangkan Nikon hanya 5,5 derajat. Bino yang memiliki field-of-viewyang lebar umumnya memiliki sudut pandang 7,5 derajat ke atas, jadi objek sepanjang 131 meter berjarak 1000 meter akan memenuhi bidang pandang bino tepat dari ujung tepi ke tepi.

(Wider field-of-view wins, nilai: Steiner 5, Nikon 3, Pentax 5)

4) Exit pupil

Exit pupil yaitu diameter lingkaran gambar yang terlihat di lensa okuler yang ada di belakang bino. Semakin besar tentu semakin terang, gambarnya makin terlihat detail dan nyaman di mata. Sama seperti kalau lagi ngintip di lubang pintu, kalau sempit pasti makin sulit terlihat.

Cara menghitungnya mudah, ukuran lensa objektif dibagi nilai magnifikasinya. Steiner dengan exit pupil terbesar (50/7=7,1mm) unggul dibanding Pentax (42/8=5,2mm) dan Nikon (42/10=4,2mm). Minimal exit pupil rekomendasi expert adalah 3mm dengan besar lensa objektif minimal 30mm, supaya gambar yang terlihat tidak redup.

(Bigger exit pupil wins, nilai: Steiner 5, Nikon 3, Pentax 4)

Spoiler for perbandingan besar lingkaran pada exit pupil yang terlihat pada lensa okuler:


5) Coatinglensa

Tidak semua cahaya yang melewati lensa objektif akan diteruskan semua 100% sampai ke lensa okuler, setiap cahaya yang melewati lensa akan sedikit terpantul balik sehingga mengurangi tingkat terangnya gambar.

Pada teropong sederhana hanya terdiri dari dua lensa yaitu lensa objektif dan lensa okuler, sedangkan bino pada umumnya terdapat 6 lensa di dalamnya. Bila 1 lensa saja mengurangi sekitar 5% cahaya yang lewat, maka bino dengan 6 lensa tanpa coating hanya bisa mentransmisikan sekitar 70% cahaya sehingga gambar yang terlihat malah jauh lebih redup dibanding aslinya. Sedangkan bino dengan coating yang bagus hanya mengurangi sekitar 0,5% cahaya yang lewat di setiap lensa, jadi gambar yang terlihat seterang 97% (3% sedikit lebih gelap dibanding aslinya).

Tingkatan lapisan coating lensa pada bino adalah: Coated, Fully coated, Multi-coated, Fully multi-coated. Kalau kocek kalian mumpuni, carilah bino yang memiliki fitur lensa fully multi-coated. Ketiga bino koleksi saya sudah fully multi-coated yang berarti objek yang terlihat seterang gambar aslinya.

(Fully multi-coated wins, nilai: Steiner 5, Nikon 5, Pentax 5)

6) Saturasi warna

Coating lensa yang bagus selain bisa meredam pantulan cahaya yang masuk juga tidak merubah warna aslinya. Bila coating jelek maka warna yang dihasilkan tidak natural, seperti pada bino Pentax saya di mana bila melihat daun warnanya jauh lebih hijau lewat bino dibanding kalau dilihat langsung. Sedangkan bino Steiner dan Nikon warna yang terlihat secerah warna aslinya.

Namun karena exit pupil Nikon lebih kecil sehingga gambarnya sedikit lebih redup dan warnanya kalah hidup dibanding Steiner.

(Natural colour wins, nilai: Steiner 5, Nikon 4, Pentax 1)

7) Prisma

Prisma berfungsi membalikkan gambar, sehingga gambar yang terlihat di lensa okuler menjadi tegak lurus dan kanan-kirinya benar, seperti yang terlihat aslinya. Ada dua jenis prisma pada bino yaitu porro-prism dan roof-prism. Keduanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Porro-prism membuat objek lebih terlihat efek 3 dimensinya namun minusnya body jadi lebih lebar. Roof-prism membuat jarak minimum untuk melihat objek jadi lebih dekat dan body lebih compact.

(3d effect on porro & compact on roff – both win, nilai: Steiner 5, Nikon 4, Pentax 4)

8) Sweet spot

Bino yang bagus gambarnya akan terlihat tajam dari tengah sampai di tepi. Sweet spot bino high class rata-rata 95% gambarnya fokus dan hanya sekitar 5% di sekitar tepinya saja gambar mulai kehilangan fokusnya. Sedangkan bino Nikon dan Pentax sekitar 10-15% gambar di tepinya terlihat blur. Harga jelas berbicara sebab makin mahal bino akan makin besar pula sweet spot yang dihasilkan.

(Bigger sweet spot wins, nilai: Steiner 5, Nikon 3, Pentax 3)

Spoiler for perbandingan sweet spot dan kecerlangan warna:


Dari gambar di atas, Steiner dengan magnifikasi 7x terlihat lebih luas bidang pandangnya, juga lebih terang dan mendetail serta warnanya lebih hidup, gambarnya terlihat fokus dari tengah hingga ke tepi (bigger sweet spot). Perbandingan yang terlihat di foto tersebut dengan melihat langsung akan terasa lebih signifikan bedanya.

9) Fokus lensa

Meskipun ketiga bino ini memiliki pembesaran tetap (7x, 8x dan 10x) namun untuk memfokuskan objek tetap diperlukan pengaturan. Nikon dan Pentax menggunakan center-focusdimana lebih memudahkan saat mencari fokus, sedangkan Steiner menggunakan individual-focus dimana setiap lensa harus dicari fokusnya masing-masing yang tentunya lebih merepotkan, namun keunggulan individual-focus membuat bino ini jauh lebih tahan air.

(Center-focus wins, nilai: Steiner 2, Nikon 5, Pentax 5)

10) Minimum fokus

Bino dengan porro-prism karena jarak antar lensa objektifnya lebih lebar, jadi cenderung lebih jauh titik minimum fokusnya dibanding yang roof-prism. Titik minimum fokus Steiner untuk melihat objek terdekat sekitar 5 meter, sedangkan Pentax dan Nikon sekitar 2,5 meter, ini berguna banget buat mengamati objek dekat seperti kupu-kupu, lebah, atau saat kita ingin melihat lebih detail objek seni rupa yang ada di museum.

(Shortest distance focus wins, nilai: Steiner 3, Nikon 5, Pentax 5)

11) Waterproof

Ketiga bino ini memiliki fungsi waterproof dan sudah diisi gas nitrogen (N2) supaya fogproof. Fungsi ini sangat penting dimiliki terutama bila kita tinggal di lingkungan yang lembab seperti di negara kita yang berada di sekitar garis khatulistiwa, sebab bila tidak ada fungsi ini ditakutkan bila tidak dirawat dengan telaten lama-lama bagian dalam lensa bisa ditumbuhi jamur.

(Waterproof wins, nilai: Steiner 5, Nikon 4, Pentax 4)

12) Mobilitas

Supaya mudah dibawa bepergian tentunya bino harus ringan dan bentuknya ringkas. Steiner yang berat (sekitar 1 kg) dan body besar sangat tidak cocok buat traveling, Nikon dan Pentax yang lebih ringan (sekitar 700 gram) dan bentuknya compact sangat nyaman buat digantungkan di leher berlama-lama dan lebih hemat tempat saat disimpan di tas.

(High mobility wins, nilai: Steiner 1, Nikon 4, Pentax 4)

13) Fitur tambahan

Dari ketiganya hanya Steiner berpredikat marine binoculars yang ada tambahan fitur kompas dan garis rangefinder reticle (hanya terlihat pada lensa okuler kanan), yang mana fitur ini sangat berguna saat berlayar.

(More additional features win, nilai: Steiner 5, Nikon 1, Pentax 1)

Spoiler for kompas dan garis rangefinder reticle yang terlihat pada lensa okuler:


Pada garis rangefinder reticleada angka skala 0-80 pada garis horizontal dan skala 0-70 pada garis vertikal, serta ada fitur kompas di bagian bawah dengan indikator baterai. Kekurangan dari adanya fitur kompas ini malah menghalangi bidang pandang sekitar 15%.

Spoiler for menghitung jarak objek mobil di kejauhan:


Rangefinder reticleberguna untuk menghitung jarak antara tempat kita mengamati dengan objek yang terlihat di bino, namun harus tahu dahulu berapa lebar atau tinggi objek tersebut. Contoh pada gambar di atas, tinggi mobil putih yang terlihat di kejauhan tersebut 1,7 meter (tinggi sebenarnya), di skala garis rangefinder reticle terukur setinggi 15, maka rumus menghitung jaraknya adalah tinggi target dibagi tinggi skala dikali 1000 (yaitu 1,7/15 x1000) jadi jaraknya sekitar 113 meter.

14) Harga

Dari skala 1-10 (termurah hingga termahal) boleh dibilang Steiner berada di skala 10, sedangkan Nikon 6 dan Pentax 4. Dalam industri bino berlaku mutlak semboyan “Ada harga ada rupa”. Namun review para expert menilai bino dengan harga Rp 5-10 juta yang tergolong middle-class sudah mencakup semua teknologi yang diperlukan oleh bino high-class. Bino di atas harga Rp 10 juta tidak akan ada banyak perbedaan yang signifikan dibanding banyaknya uang yang dikeluarkan.

(Price-to-value bino wins, nilai: Steiner 1, Nikon 4, Pentax 5)

15) Kemudahan beli

Dari ketiganya hanya bino Nikon yang ada distributor resminya di Indonesia, karena Nikon juga merk besar ternama di dunia fotografi. Dengan adanya distributor resmi, bila ada kerusakan maka proses garansinya jadi lebih mudah. Sedangkan Pentax dan Steiner lebih sulit dicari, kecuali beli online atau nitip teman beli di luar negeri.

(Easier to get wins, nilai: Steiner 1, Nikon 5, Pentax 1)

KESIMPULAN

Steiner 58 vs Nikon 56 vs Pentax 54

Steiner berhasil menduduki peringkat pertama (dengan total nilai 58), meskipun bobotnya paling berat namun karena gambar yang dihasilkan sangat terang dan warna gambar yang seindah aslinya serta lebih stabil dipegang tangan, membuat bino ini menjadi andalan saya bila hanya dipakai di rumah. Sedangkan untuk traveling saya lebih mengandalkan Nikon atau Pentax karena lebih ringan dan mudah dimasukkan ke dalam tas.

Spoiler for Steiner Commander Global 7×50 is the winner:


Aplikasi penggunaan

Stargazing

Untuk mengamati objek langit yang redup seperti bintang, rasi bintang, galaksi, hingga deep sky objects, lebih nyaman bila menggunakan bino dengan lensa objektif yang besar (50mm ke atas) dan bidang pandang yang luas, sedangkan untuk objek yang terang seperti matahari dan bulan cukup dengan bino dengan lensa objektif kecil (minimal 30mm).

Steiner dan Pentax dengan field-of-viewselebar 7,5 derajat saya pilih untuk melihat rasi bintang. Sedangkan untuk melihat bulan hingga jelas terlihat kawahnya saya lebih suka Nikon dengan pembesaran 10x.

Birdwatching / airplane spotting

Untuk melihat fast moving objects seperti mengamati burung, tentu perlu bino yang ringan, punya bidang pandang yang luas, seta memiliki center focus. Nikon dan Pentax menjadi andalan saya.

Namun untuk mengamati pesawat yang terbang di kejauhan dan tidak perlu terlalu sering mencari fokus atau mengamati burung di pagi/sore hari yang sedang bertengger di balik bayangan dedaunan, jelas Steiner juaranya.
emoticon-I Love Indonesia

Spoiler for sumber:
nona212
nona212 memberi reputasi
1
12.4K
81
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Hobby & Community
Hobby & Community
KASKUS Official
10.5KThread6.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.