AboeyyAvatar border
TS
Aboeyy
Jika si Gemuk Nyabu Untuk Diet, Lalu si Kurus Untuk Apa?


Ada hal yang menarik dari tertangkapnya anak penyanyi dangdut beberapa waktu lalu, karena memakai narkoba jenis shabu-shabu. Soalnya ketika disidik, terdakwa menjelaskan motifnya mengkonsumsi barang haram tersebut adalah untuk DIET.

Sebelumnya, putra pedangdut yang lain juga tertangkap karena kasus yang serupa. Dia juga beralasan memakai benda itu untuk melangsingkan tubuhnya. Dan memang kebetulan kedua orang itu memiliki ukuran tubuh yang agak lebar (kalau tak mau disebut gemuk. emoticon-Big Grin).

Sebenarnya banyak lagi kasus pemakai shabu yang lain, yang juga berdalih untuk merampingkan ukuran badan. Dari fakta tersebut, timbul pertanyaan:

1. Jika si gemuk pake shabu buat diet, lalu si kurus untuk apa?

Pada kenyataannya, banyak pemakai shabu yang bertubuh kurus atau normal. Tak perlu Ane sebutkan namanya sebagai contoh, tentulah GanSis sudah tahu. Jika ditanya mengapa mereka pake shabu? Ane yakin mereka takkan menjawab “untuk melangsingkan tubuh”, sebab tubuh mereka sudah langsing duluan.

Dengan demikian, alasan pake shabu untuk diet tidak bisa diterima 100%, sebab jawaban itu hanya diberikan oleh pemakai yang kebetulan bertubuh agak lebar. Artinya, pasti ada motif selain itu, dan motif itu disembunyikan dari alasan diet tersebut. Kalaupun benar tujuannya adalah untuk diet, maka akan lahir pertanyaan kedua, benarkah shabu bisa menurunkan berat badan?

Dan belakangan terbukti, mereka menarik alasan pake shabu untuk diet tersebut, tapi semata-mata untuk memperoleh “kenyamanan dan kesenangan sesaat.”


2. Benarkan Shabu dapat menurunkan berat badan?

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus tahu dulu pengertian shabu, zat yang terkandung di dalamnya, dan efeknya terhadap tubuh.

Sabu-sabu adalah istilah untuk zat golongan metamfetamin. Bentuknya seperti kristal putih dan tidak berbau.

Zat tersebut mempunyai efek “seperti melayang” (fly) bagi yang mengkonsumsinya. Efek fly inilah yang dianggap “sangat menyenangkan”. Selain itu, narkoba ini dapat meningkatkan kadar hormon dopamin di otak, sehingga menimbulkan semangat, motivasi, rasa senang, percaya diri, dan berenergi bagi penggunanya. Efek tersebut dapat berlangsung antara 4 sampai 12 jam. Sedangkan pada darah dan urine, shabu-shabu masih bisa terdeteksi hingga 72 jam atau 3 hari.

Efek lain dari shabu-shabu adalah ia dapat membakar kalori, dan dapat mengurangi nafsu makan, sehingga dapat berefek terhadap penurunan berat badan.

Namun ingat, semua itu terjadi hanya sementara, yakni selama pengaruh shabu itu masih ada. Jika pengaruhnya sudah habis, jutsru pemakainya akan mengalami hal yang sebaliknya. Gelisah, susah konsentrasi dan sebagainya, sehingga pengguna akan ketagihan untuk menggunakannya lagi.

Jika hal itu terjadi, maka dampaknya bukan untuk melangsingkan tubuh, namun justru akan merusak kesehatan. Memang benar, zat stimulan metamfetamin akan menurunkan berat badan, tetapi dampak jangka panjangnya tak akan bagus untuk kesehatan. Penggunaan dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan otak, jantung dan pembuluh darah.

Padahal masih banyak cara lain untuk menurunkan berat badan secara sehat, misalnya rajin berolahraga, berpuasa Senin Kamis (bagi yang muslim), mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, dan lain-lain.

Kesimpulannya, mengkonsumsi narkoba itu lebih banyak mudaratnya ketimbang manfaatnya. ***
Sumber:
jpnn.com
tribunnews.com
Quote:
Diubah oleh Aboeyy 09-08-2018 18:22
0
36.8K
244
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.