Kali item menjelang Asian Games 2018 yang berlangsung di Jakarta dan Palembang memang menarik untuk dibahas, karena dekat dengan wisma atlet maka kali item menjadi polemik tersendiri. Gubernur DKI pun berusaha yang terbaik untuk memperbaiki kali item agar bau yang menyengat bisa hilang seketika.



Dengan susah payah ternyata kali item saat ini berkurang baunya, namun masih tetap tercium sesekali bau yang tak sedap, maklum saja hal ini akibat penguapan akibat kali itu berkurang debit airnya di musim kemarau. Endapan lumpur dan sampah yang ada dibawahnya terkadang mengalami penguapan ini dikarenakan limbah industri rumah tangga yang menimbulkan zat organik di dalamnya.

Kemudian yang menimbulkan bau tak sedap karena bahan organik yang dibuang ke dalam kali bila bertemu dengan bakteri akan menghasilkan asam lemak seperti butirat, asetat, dan laktat. Asam lemak inilah yang mengakibatkan bau kali menjadi tak sedap. Selain itu bila ada kandungan sulfur yang dibuang ke dalam kali, akan menyebabkan adanya gas sulfida dan bila ada kandungan zat besi maka sulfur akan bereaksi menjadi berwarna hitam pekat, kandungan zat organik dan sulfur yang tinggi adalah biang keladi sebuah kali atau sungai menjadi berwarna hitam dan berbau yang menyengat.



Di sini jelas hulunya di kesadaran masyarakat dalam membuang limbah organik dan unorganik ke dalam sungai atau kali, selama masyarakat belum sadar akan kebersihan hingga cicit beranak pun kali dan sungai akan tetap kumuh dan bau, lalu mengapa di masa kepemimpinan Ahok kali item bisa di pakai buat berenang anak-anak ?

Seorang fotografer bernama Rifqi mengunggah foto kali item ketika Ahok berkuasa, sedangkan di belakangnya terdapat wisma atlet yang sedang dibangun banyak yang bilang rekayasa tapi Rifqi sendiri mengatakan itu foto asli. Loh kenapa kali item bisa sejernih itu dan dipakai berenang segala ? Memang foto ini bisa membuat seorang gubernur terpojok dan mantan gubernur naik pamor, tapi sebenarnya apa yang terjadi ya juragan ?



Foto itu memang asli dan kepala lurah setempat pun membenarkan apa yang terjadi pada kali item tersebut, namun penanganan kebersihan kali di zaman Ahok memang ada hasilnya, pembersihan dilakukan setiap hari dan pengerukan lumpur dilakukan setahun sekali. Lalu apa yang menyebabkan kali item lebih jernih di zaman Ahok ? Debit air yang tinggi dan hujan yang terus datang mengguyur Jakarta menjadikan aliran kali deras, tidak ada limbah rumah tangga yang menjadi endapan seperti saat ini karena musim kemarau sedang berlangsung. Bahkan cuaca ekstrem dengan suhu yang di luar dugaan juga menyerang eropa, terlebih lagi ombak di laut tingginya pun tak wajar hingga larangan berenang pun di keluarkan.



Jadi keadaan yang diluar kendali sang gubernur memang menjadi polemik, tapi sayang perda tentang pembuangan limbah di sungai dan kali tak pernah ada sanksi, maka nikmatilah keadaan saat ini ketika masyarakatnya tidak pernah menjaga lingkungannya sendiri. Setidaknya saat ini wakil presiden pun beramai-ramai makan pisang di pinggir kali menandakan bau yang dihasilkan kali katanya sudah berkurang. Setidaknya setelah Asian Games 2018 harus ada penyelesaian akhir untuk kebersihan kali dan sungai terutama sanksi yang ditegakkan pada masyarakat yang membuang sampah sembarangan, dan juga limbah rumah tangga yang dibuang ke kali atau sungai, biar bisa serupuutt yang manis di pinggir kali tanpa harus menutup hidung.



c4punk@2018



Referensi tulisan


https://metro.tempo.co/read/1113471/...ng-di-era-ahok

https://makassar.terkini.id/heboh-fo...akai-berenang/

https://www.msn.com/id-id/berita/nas...cid=spartandhp