Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rinaldikarzaAvatar border
TS
rinaldikarza
Jokowi Mengimbau, Agar Memahami Pidatonya Secara Utuh
Jokowi Mengimbau, Agar Memahami Pidatonya Secara Utuh
Jokowi meminta pidatonya di acara relawan dipahami secara utuh(Foto: Istimewa)


Jakarta – Terkait soal pidato “Berantem”, ‎Presiden Jokowi mengimbau kepada semua pihak agar memahami pidatonya secara utuh, tanpa dipotong-potong. Menurut Jokowi, pidato yang disampaikan kepada relawan saat itu, bahwa aset terbesar Indonesia yaitu persatuan dan kerukunan, sehingga jangan sampai membangun kebencian, saling mencela, saling menjelekan.

“Saya sampaikan itu, coba dirunut dari atas, jangan diambil sepotong-sepotong saja,” ucap Jokowi di Jakarta, Senin (6/8/2018).


Jika pidatonya dimaknai secara sepotong, Jokowi menilai, maka pihak lain akan mudah mengomentarinya dengan salah.


“Nanti yang enak yang mengomentari kalau seperti itu, dilihat semuanya secara keseluruhan, konteksnya akan kelihatan,” papar Jokowi.


Seperti diketahui, dalam pidatonya kepada relawan akhir pekan kemarin, Jokowi meminta untuk tidak menyerang kubu lawan di pemilihan presiden 2019 dengan ujaran kebencian dan fitnah. Meskipun demikian, Jokowi meminta kepada relawan harus berani menghadapi serangan politik yang datang kepadanya.

“Jangan bangun permusuhan, jangan membangun ujaran kebencian, jangan membangun fitnah-fitnah, tidak usah suka mencela, tidak usah suka menjelekkan orang. Tapi, kalau diajak berantem juga berani,” kata Jokowi dalam pidatonya.


Jokowi Mengimbau Agar Menonton Pidatonya Secara Komplet



Karena itu, menurut Jokowi, jangan separuh-separuh mengomentarinya. “Ditonton yang komplet dong,” ujar Presiden Jokowi di sela-sela meninjau atlet dan venue jetski di Ancol, Jakarta Utara, Senin (6/8/2018).



Ia membantah keras memprovikasi masyarakat untuk berkelahi. Justru, pesan dalam pidatonya itu adalah masyarakat harus menjaga persatuan dan kerukunan serta jangan saling membangun kebencian di antara warga negara. “Saya kan sampaikan, aset terbesar kita adalah persatuan, kerukunan. Oleh sebab itu, ya jangan sampai membangun kebencian, saling mencela, saling menjelekkan. Saya sampaikan itu,” ujar dia.



Sebelumnya, soal pidato Jokowi ini, penjelasannya sempat disampaikan Johan Budi SP Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi. “Saya kira yang disampaikan oleh Pak Presiden Jokowi kiasan, berantem jangan diartikan secara fisik, bukan begitu,” katanya, Minggu (5/8/2018).


Johan menegaskan, konteks yang dikatakan Jokowi tentang berantem bukan fisik, tetapi untuk melawan secara kiasan pihak yang memfitnah dan melakukan ujaran kebencian. “Saya kira tidak (provokatif), jangan berantem diartikan fisik. Sebelum bicara itu Pak Presiden berpesan untuk menjaga persatuan dan kesatuan,” tuturnya.

Sumber

0
1.3K
32
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.2KThread41.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.