rinaldikarzaAvatar border
TS
rinaldikarza
Poros Ketiga Mustahil Terbentuk di Pilpres 2019

Kesolidan Koalisi Perpol Pendukung Jokowi.(Istimewa)

Jakarta – Pemilihan Presiden 2019 kemungkinan besar hanya diisi dua poros utama. Poros Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Sementara, poros ketiga mustahil terbentuk di Pilpres 2019.

Saat ini, baik poros Jokowi maupun Prabowo mengaku memiliki dukungan solid dari partai politik. Meskipun kedua poros ini belum mengumumkan siapa nama calon wakil presiden, hampir dipastikan poros ketiga mustahil terbentuk.


Pasalnya, untuk memunculkan poros ketiga dibutuhkan kursi DPR minimal 25 persen.  Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Ferry Juliantoro menyatakan, parpol yang menginginkan poros ketiga akan kekurangan kursi di parlemen bila ingin membentuk poros ketiga.


Dua partai politik yang diisukan membentuk poros ketiga, Partai Amanat Nasional dan Partai Keadilan Sejahtera, misalnya. Dua partai ini memang belum 100% menyatakan dukungan ke Prabowo. Ini lantaran mereka kukuh ingin kader mereka menjadi cawapres Prabowo.


Misalkan kedua parpol membentuk poros ketiga, gabungan kursi PAN dan PKS di parlemen hanya 80 kursi. Artinya, masih kurang 32 kursi untuk bisa mengusung calon sendiri.


“Di kubu kami terdapat kekurangan kursi. PKS dan PAN, misalnya, tidak akan mungkin membuat poros baru. Apalagi, Pak Prabowo sudah disepakati oleh parpol anggota koalisi maupun Ijtima Ulama GNPF (Gerakan Nasional Pengenal Fatwa) sebagai calon presiden,” ujar Ferri, di Jakarta. (4/8).


Koalisi Jokowi Solid, Poros Ketiga Mustahil Terbentuk

Dari kubu Jokowi, Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira menilai koalisi partai politik pendukung Jokowi solid dan takkan pecah. Jokowi terus berkomunikasi secara dialogis dengan ketua umum dan sekjen partai pendukung.

“Proses politik kami berjalan stabil dan linier. Pertemuan Pak Jokowi dengan ketua-ketua umum partai pengusung itu memberi sinyal bagi publik bahwa koalisi tetap stabil dan solid. Tinggal menunggu pengumuman nama cawapres,” ujar Andreas.

Menurutnya, usulan nama cawapres dari partai politik yang mengajukan ketua umum dinilai wajar dalam dinamika politik.

Partai Golkar yang menyodorkan Airlangga Hartarto, Ketum Golkar, pun sudah menyerahkan sepenuhnya pemilihan nama cawapres ke tangan Jokowi. Demikian pula dengan PKB.

Andreas meyakini, Jokowi dan partai koalisi sudah sepakat dengan nama cawapres. Pengumuman cawapres Jokowi pun tinggal menunggu waktu saja.

Sumber

0
1.8K
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.