- Anak-anak usia sekolah di Tibet dilarang untuk mengambil kegiatan keagamaan selama musim panas. Larangan tersebut menjadi pukulan keras terhadap komunitas Buddha yang besar di Tibet.

Komunitas Buddha Tibet memang sudah berada di bawah tekanan yang besar oleh Presiden Tiongkok Xi Jinping. Ia membuat peraturan untuk memperketat pengawasan atas ketaatan beragama.

Peraturan ini dimulai dari tindakan keras terhadap Muslim di Xinjiang, wilayah mayoritas Muslim di Tiongkok barat. Tiongkok tengah meluncurkan Peraturan Urusan Keagamaan yang baru direvisi.

Tiongkok Larang Buddha Tibet dan Muslim Xinjiang Lakukan Ritual AgamaTiongkok larang warga Tibet dan Muslim Xinjiang lakukan ritual keagamaan (Reuters)
Pemerintah mengintensifkan hukuman untuk orang-orang yang melakukan kegiatan keagamaan yang tidak sah pada seluruh ajaran agama dan daerah.

"Kami telah mengirim pemberitahuan kepada siswa dan orang tua mereka, dan telah meminta siswa menandatangani perjanjian bahwa mereka tidak akan ambil bagian dalam kegiatan keagamaan apa pun selama liburan musim panas," kata seorang pejabat di sebuah sekolah di ibu kota Tibet, Lhasa, kepada Global Times.

Pada 1951, Beijing mengatakan telah secara damai membebaskan Tibet dan bersikeras akan melakukan pembangunan ke wilayah yang sebelumnya tertinggal. Namun banyak warga Tibet justru menuduh Tiongkok mengeksploitasi sumber daya alam di kawasan itu dan mendorong masuknya kelompok etnis Han yang merupakan mayoritas.

Hal itu menurut para kritikus semakin menghilangkan kebudayaan asli dan keyakinan Buddha di wilayah itu. Pihak berwenang setempat menolak memberikan komentar ketika dihubungi melalui telepon pada Selasa.

Musim semi ini, seorang warga Tibet yang berkampanye untuk melestarikan bahasa leluhur daerahnya harus dipenjara selama lima tahun. Ia dikenai tuduhan menghasut untuk melakukan separatisme. Amnesty International mengecam tuduhan yang disebutnya tidak masuk akal.

https://www.jawapos.com/read/2018/07...n-ritual-agama