dragonfly1212Avatar border
TS
dragonfly1212
Sudah Menikah, Wanita Tetap Bekerja? Ngapain?
Topik ini sebenarnya terlalu panas untuk dibahas. Saat topik ini diangkat beberapa pihak merasa bahwa topik ini memang layak untuk di perdebatkan. Berdebat?? Kenapa berdebat? Terkesan harus menang salah satukah? Padahal kalau mau sama-sama sadar mah semua masalah kan bisa dilihat dari dua sisi atau dari dua perspektif yang berbeda. Yang baik menurut kita belum tentu baik buat orang lain, pun begitu sebaliknya.

Membahas masalah “lebih baik mana, wanita bekerja atau wanita yang jadi ibu rumah tangga saja” sebenernya tidak perlu mencapai kata mufakat. Menurut saya tidak bisa disimpulkan, hanya masing-masing berhak beropini dengan alasan-alasannya masing masing. Toh hidup orang ya orang itu sendiri yang jalanin. Baik buruk atau resiko kan emang selalu melekat pada semua keputusan yang diambil.

So, dont judge too early.
Hal yang paling sering saya dengar dari wanita yang berkerja yang mengomentari wanita yang dirumah saja adalah “duh, eman ilmunya, duh gag berkembang jadi ibu rumah tangga aja”. Kemudian hal yang paling sering saya dengar dari wanita rumah tangga yang mengomentari wanita karir adalah “duh, kasian anaknya ditelantarin, tega nyuruh orang tua yang udah sepuh ngrawat anaknya, duh kasian anaknya dari kecil dikasihkan ke babysitter” hmmmmm julid.... -_______- padahal sebenarnya keduanya punya niat yang sama-sama baik untuk keluarganya.

Wanita karir lebih memilih keputusannya demikian untuk kehidupan anaknya nanti yang lebih baik, bisa membiayai sekolah dengan baik, bahkan bisa memberikan jaminan misal asuransi untuk anaknya kelak, bentuk kerja sama yang baik secara finansial dengan suami. Sedangkan yang memilih dirumah saja juga punya niat baik agar pendidikan moral anak mungkin bisa lebih tertanam sejak dini dan berasal dari didikan Ibu kandungnya sendiri. Nah kan., semua punya niat baik kok. Ini hanya gambaran dari orang-orang yang sering membuat perdebatan topik ini.

Terkesan arogan rasanya saat ada wanita yang bicara bahwa menjadi wanita pekerja lebih baik ketimbang wanita yang hanya dirumah saja, pun sebaliknya. Jadi disini saya tidak akan MEMBANDINGKAN keduanya. Please, girls. Semua wanita kan istimewa.



Trus kenapa saya nulis ini? Nah balik ke paragraf satu, saya hanya ingin beropini dan menyampaikan atau bercerita tentang cara pandang saya SEKARANG yang mengatakan bahwa ada banyak alasan kenapa wanita lebih memilih untuk mempunyai karirnya sendiri, bahkan sampai saat sudah berkeluarga nanti. Sekarang? 



Yup karena hal ini kondisional sebenarnya. Saya berbicara ini pada kondisi saya sekarang, entah nantinya akan ada kondisi yang menuntut saya untuk berfikir bahwa saya harus dirumah saja ya beda lagi ceritanya. Dan ya, kondisional karena sekeras apapun saya ingin tetap bekerja nanti saat sudah menikah ,tetap saja saat kondisi benar-benar menuntut saya dirumah ya apa boleh buat.



Dan yup, kondisional karena saya berfikir dua tipe wanita yang beda pandangan tentang ini juga pasti punya kondisi yang berbeda dalam hidupnya.



Yuk kita bahas lebih dalam. Berikut beberapa alasan yang membuat wanita memilih untuk tetap bekerja.

1. Membantu Suami dan Perekonomian Keluarga (FINANCIAL)

Yup, keluarga kan tentang kerja sama. Dan kebutuhan setelah berkeluarga pun pasti akan berlipat ketimbang jaman masih single yaa. Beruntung bagi yang suaminya sudah bisa memenuhi semua kebutuhan istri dan anaknya kelak. Bisa disini maksud saya adalah berlebih, punya dana yang lebih sehingga tanpa istri kerjapun uangnya masih berlebih-lebih hehe. Namun bagi yang suaminya masih mempunyai pemasukan yang serba pas bahkan kurang tentu akan membantu sekali saat istri ikut serta menjadi sumber pemasukan keluarga.



Namun jangan salah, jaman sekarang ini tak melulu wanita yang berkarir adalah karena suaminya mempunyai pemasukan yang ‘pas-pasan’ namun lebih dari itu. Yang suaminya sudah cukup uang pun banyak yang tetap memilih bekerja. Kenapa? Karena ada hal-hal yang secara financial memang harus “dijagakno” kalau dalam bahasa jawa. Maksudnya adalah harus ada uang jaga-jaga untuk hal lain. Jadi kata ‘cukup’ itu relatif. Kalau bias dapat lebih kenapa enggak. Toh nantinya digunakan untuk hal-hal yang baik. Misalnya untuk investasi jangka pendek dan panjang, cicil atau tunai segala macam misalnya rumah, mobil atau tanah. Saving untuk biaya sekolah anak di masa depan atau asuransi untuk anak.


Intinya membantu finansial untuk kehidupan yang lebih baik di masa depan. Ya kali orang modern mau hidupnya flat-flat aja gag pengen ada kemajuan. Nah akan lebih baik mungkin kalau dalam hal ini memang suami dan istri sama-sama bekerja sama mengumpulkan pundi-pundi untuk masa depannya kelak. Kalau semua hanya dibebankan pada suami rasanya akan kewalahan sekali fisik dan pikirannya.

2. Lebih Bijak Mengontrol Keuangan, Karena Sadar Betapa Sulitnya Mencari Uang

Wanita katanya kan manajer keuangan dalam rumah tangga ya. Nah dengan kita bekerja dengan tenaga, waktu dan pikiran sendiri maka akan menimbulkan kesadaran bahwa untuk memperoleh uang, kita (wanita) harus menukarnya dengan susah payah. Alhasil kita akan lebih menghargai apa yang sudah didapatkan. Akan ada perhitungan yang jelas uang nanti untuk apa saja. Semua sudah dalam hitungan dan budget yang disusun, hal ini agar keuangan kita dan suami akan terkontrol, semua kebutuhan terpenuhi dan semua pengeluaran prioritas tercapai.





3. Membantu Orang Tua

Percayalah bahwa menjadi seperti apa nanti kita wajib membantu orang tua. Menikah bukan berarti membuat tanggung jawab kita terhadap orang tua terputus. Dengan segala kebutuhan yag ada nanti kita harus tetap menyisihkan beberapa rupiah tentunya untuk kedua orang tua kita. Atau kita atur budget khusus untuk keadaan keadaan tertentu yang diluar rencana. Atau sekedar ingin meberi atau membelikan orang tua sesuatu, kan gag mungkin kita nggak ingin orang tua kita tersenyum dengan pemberiam kita. Dan nggak akan terlalu berat rasanya kalau biaya biaya ini dibelanjakan dari uang hasil keringat sendiri. Syukur-syukur kalau suami bisa menopang semua keperluan kita termasuk saat saat kita ingin memberikan sesuatu atau membantu orang tua. Kalau tidak? Kan kita sendiri yang sedih gag bisa bantu orang tua. So salah satu jalannya ya kita sebagai wanita mencari pemasukan sendiri untuk hal hal seperti ini.



Jadi alangkah baiknya jika nanti menikah misal suami tidak mengijinkan bekerja, coba pastikan dulu apakah suami bersedia menyisihkan atau memberikan beberapa rupiah saat nanti kita ingin memberikan kepada orang tua.



4. Mengaktualisasikan Diri, Pembuktian Diri

Ini alasan yang cukup kuat menurut saya. Setiap orang dibekali dengan bakat dan kemampuannya masing masing. Tak terkecuali para wanita. Banyak wanita yang punya kemampuan dan skill yang mumpuni untuk berkerja. Mengaplikasikan ilmu dan pengalamannya dalam bidangnya masing masing. Potensi-potensin seperti ini kadang terasa 'eman' untuk disia-siakan dan tidak dikembangkan. 



Wanita yang berfikir seperti ini akan lebih memilih untuk menyalurkan potensinya dengan bekerja. Syukur-syukur ilmu dan skill nya bisa bermanfaat untuk orang lain, syukur syukur dari potensi dan skill itu bisa menghasilkan rupiah. Alhamdulillah.



5. Berjaga-Jaga Dengan Segala Kondisi Terburuk (Tetap Bisa Mandiri)

Naudzubillah, tidak ada satupun wanita yang mengharapkan sesuatu yang buruk terjadi dalam kehidupannya. Namun kita sebagai manusia sudah diajarkan untuk berikhtiar dan bertawakal atas apapun yang menimpa, termasuk untuk kondisi kondisi buruk yang terjadi. Misalkan dalam keadaan tertentu seperti suami atau orang tua (intinya tempat bersandar dalam hal apapun) dipanggil Tuhan lebih dulu, ternyata juga tak ada asuransi dan lain-lain. Kemudian jika berada dikondisi misal suami dipecat atau ada PHK masal. Apa yang harus dilakukan wanita dengan kondisi demikian? Berpasrah diam? Ga mungkin kan. Logika harus tetap berjalan. 



Untuk itu beberapa wanita berfikir bahwa hanya bersandar pada suami bukanlah satu hal yang baik. Banyak wanita modern yang sudah berubah sudut pandang bahwa wanita haruslah tetap bisa berdiri tegak tanpa siapapun disampingnya. Tetap bisa melanjutkan hidupnya dengan baik.



6. Tetap Bersosialisasi

Bekerja adalah tentang kerja sama sebuah tim atau lebih dalam satu lingkungan kerja. Jadi bisa dipastikan akan ada interaksi dan hubungan secara personal dan kelompok. Maka dari itu bisa dibilang tempat kerja salah satu tempat untuk bersosialisasi. Gag akan disebut makhluk sosial jika manusia tak bersosialisasi. 



Bertemunya seorang wanita dengan individu lain akan memperluas cara pandang dan pikiran akan satu hal atau lebih, karena diskusi dan percakapan hampir terjadi setiap hari. Tidak lupa, membangun relasi adalah satu step yang baik untuk masa sekarang dan masa depan. Melihat dan mendengar cerita dari relasi atau teman kerja satu tim juga tentu akan sangat menyenangkan. Lebih menyenangkan lagi karena hal ini bisa menjadi topik yang baik untuk diceritakan atau didiskusikan dan dibahas dengan suami di rumah. Asik bukan. emoticon-Smilie



7. Bekerja Adalah Kegiatan Mengisi Waktu Yang Positif

Banyak yang bilang kalau wanita yang memilih bekerja diluar rumah karena manghindari kegiatan-kegiatan yang kurang berfaedah misalnya jadi tukang gosip di rumah dengan ibu-ibu lain. Hhaa.. ini lucu tapi masuk akal sih. Apalagi kalau misal punya anak tapi si anak udah mulai sekolah. Akan ada watu luang yang bisa jadi digunakan untuk hal begituan. Ataua misalnya juga untuk sekedar arisan atau kongkow semacamnya. LOL (jangan dimarahin plisss, jangan tersinggung plissss. Hihi).





8. Bekerja Sebagai Bentuk Penghargaan Kepada Diri Sendiri  (Memuaskan Diri Sendiri)

Namanya wanita, lelah bekerja pastilah punya keinginan untuk mendapatkan kepuasan dari hasil kerjanya. Sudah bukan hal aneh wanita suka belanja, suka merawat diri, ke salon, treatment dan hal hal lainnya. Nah dengan mempunyai penghasilan sendiri, setidaknya istri sudah meringankan beban suami. Tak melulu harus minta ke suami untuk hal hal demikian. Gimana? Happy kan pasti si suami punya istri yang pengertian begini. Eaakk.. 



---------------------------



Well, apapun keputusan dan pilihannya, menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya atau memilih bekerja diluar rumah akan sama mulianya selama disertai dengan kesadaran akan tanggung jawabnya sebagai wanita atau istri.



Menjadi ibu rumah tangga dengan seabrek aktivitasnya adalah hal yang sungguh-sungguh mulia. Tetapi wanita yang bekerja diluar rumah dan bisa mengatasi pekerjaan dan tanggungjawabnya dirumah adalah wanita yang luar biasa.  



Jadi, keputusan tetap ditangan Anda. Hehe. Semoga ketujuh alasan yang saya tulis diatas bisa membantu para wanita yang sedang mempertimbangan untuk bekerja atau tetap dirumah saja ketika sudah menikah nanti. Yang terpenting semua atas diskusi dan ijin pasangan yaa,.. asal niat baik insyaalloh berkah. Amin



Pasti akan selalu yang dikorbankan dari semua keputusan yang kita ambil. Kalau kata ilmu ekonomi mah “high risk high return, low risk low return”. memang harus ada yang selalu dibayar untuk suatu hal yang diinginkan (pencapaian). Resiko besar kemungkinan pengembalian besar, pun sebaliknya.


Oh iya tulisan ini juga saya tujukan untuk mengapresiasi semua wanita-wanita diluar sana yang telah sanggup dan sukses menjadi ibu rumah tangga sekaligus menjadi wanita karir. Semoga saya bisa menjadi seperti kalian suatu saat nanti. Amin
Diubah oleh dragonfly1212 28-07-2018 23:52
anasabila
4iinch
4iinch dan anasabila memberi reputasi
2
19.8K
185
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.