Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

shahrah018Avatar border
TS
shahrah018
Demokrat Yakin AHY Bakal jadi Cawapres Prabowo
Demokrat Yakin AHY Bakal jadi Cawapres Prabowo

Jumat, 03 Agustus 2018 – 02:55 WIB

Demokrat Yakin AHY Bakal jadi Cawapres Prabowo

jpnn.com, JAKARTA - Partai Demokrat mengajukan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon pendamping Prabowo Subianto di Pilpres mendatang.


Wakil Ketua Umum Demokrat, Syarief Hasan, yakin AHY bakal diperhitungkan Prabowo. Pasalnya, elektabilitas AHY tertinggi dibanding kandidat lain.


Pengamat komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing mengamini keyakinan Demokrat tersebut. Sebab AHY merupakan representasi milenial dan memiliki kecakapan intelektual AHY sehingga tidak perlu diragukan lagi.


“Tetapi yang tidak kalah penting, pasangan ini harus menawarkan program yang bisa menyentuh kebutuhan masyarakat milineal. Sosoknya sudah representasi milenial, sekaligus programnya harus bisa menjawab persoalan-persoalan masyarakat, utamanya kaum milenial,” kata Emrus kemarin.


Dia mencontohkan, program pembangunan ekonomi kreatif dengan pendekatan milenial atau sistem pertanian yang berbasis teknologi IT. Dengan teknologi komputer, para petani bisa mengetahui kapan waktu pemupukan tanaman, kapan tanaman membutuhkan air, dan lain-lain.


"Di bidang pendidikan bisa menggunakan sistem belajar mengajar jarak jauh melalui skype. Misalnya, mata kuliah tertentu dosennya mengajar dari Eropa, mahasiswanya ada di Samosir, ada di Papua," sambungnya.


Selain gebrakan program, Emrus menyarankan Prabowo dan AHY untuk memberi kritik membangun kepada pemerintahan Jokowi.


“Dengan kelebihan dan kehebatan Pak Jokowi memimpin pemerintah, saya pikir masih ada kelemahan-kelemahan," sambung dia


Hal senada juga disampaikan Pengamat politik dari Universitas Paramadina yang juga founder Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI), Hendri Satrio.


AHY, kata Hendri, harus mulai menyampaikan kritik-kritik yang solutif bagi pemerintahan Jokowi.

"Bisa bicara tentang utang luar negeri, bicaralah tentang tenaga kerja asing, biacaralah tentang cara-cara menurunkan harga-harga pokok atau penguatan rupiah," kata Hendri.

Langkah ini bisa dilakukan AHY untuk dapat mendongkrak suara Prabowo di Pilpres mendatang.
https://www.jpnn.com/news/demokrat-y...wapres-prabowo

Gerindra Remehkan AHY, 
“Masa Anak Boncel Gitu Ngurus Negara, Jangan Main-main”
Minggu, 15 Juli 2018 | 16:29 WIB

Demokrat Yakin AHY Bakal jadi Cawapres Prabowo
Prabowo - AHY. (Rmol/Net )

POJOKSATU.id, JAKARTA – Wacana memasangkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2018 sulit terwujud.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengatakan, Prabowo dan AHY sama-sama berlatar militer.
“Enggak mungkin (Prabowo-AHY) karena keduanya militer dengan militer. Prabowo dengan Gatot juga enggak mungkin. Paling bagus Prabowo-Anies,” ujar Arief.

Prediksi dia, AHY hanya akan dipersiapkan menjadi menteri jika Demokrat bergabung ke Gerindra.


Alasan lain AHY tidak bisa menjadi wakil Prabowo karena putra sulung Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu belum pernah berpengalaman di pemerintahan.


“Belum punya jabatan dalam pemerintah. Baru tentara biasa, jadi kepala kodim saja belum pernah,” tegasnya.


Dengan kata lain, lanjut Arief, terlalu memaksakan jika Demokrat terus menyodorkan AHY ke Prabowo. Masih banyak tokoh lain yang lebih berpengalaman untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres).


“Jangan main-main ini mimpin negara, masa sama anak begitu. Misalnya Prabowo terpilih, AHY jadi cawapres lah gimana, masa anak boncel gitu ngurus negeri. Jadi ancur negeri ini,” pungkasnya.


Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto telah bertemu dengan Wakil Ketua Partai Demokrat Syarief Hasan. Pertemuan ini dinilai menjadi tanda kesiapan Prabowo apabila nanti AHY menjadi pendampingnya sebagai cawapres untuk Pilpres 2019.


“Pak Prabowo dengan tegas mengatakan siap untuk berkoalisi dengan Partai Demokrat dan siap menerima AHY sebagai calon wakil presiden. Saya pikir itu, karena tujuannya adalah ingin membangun bangsa ini lebih baik ke depan,” ujar Syarief belum lama ini.

http://pojoksatu.id/news/berita-nasi...gan-main-main/


Tanpa PKS dan PAN, Demokrat Anggap Cukup untuk Koalisi dengan Gerindra di Pilpres 2019

Rabu, 1 Agustus 2018 20:53 WIB

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan partainya masih berupaya membangun koalisi bersama Gerindra, PAN, dan PKS dalam Pilpres 2019.

Namun, hingga kini hal itu masih terhambat keinginan PAN dan PKS soal calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto.


Padahal, kata Syarief, Demokrat sudah sejak awal menyarankan untuk menyerahkan penentuan cawapres kepada Prabowo.

Namun, Syarief optimistis Demokrat tetap akan mendapat tiket untuk mengusung calon Presiden dan Wakil Presiden di Pemilu 2019.

Saat ditanya apakah rasa optimistis itu lantaran Demokrat merasa cukup berkoalisi dengan Gerindra untuk mengusung pasangan capres-cawapres, Syarief membenarkan.


"Iya," jawab Syarief saat ditanyai hal itu ketika dihubungi, Rabu (1/8/2018).


Di DPR, Demokrat memiliki 61 kursi (10,9 persen) dan Gerindra 73 kursi (13 persen) dengan total 134 kursi (23,9 persen).


Jumlah itu telah melewati syarat minimal ambang batas presidensial, yakni 112 kursi atau 20 persen. Namun, Syarief meyakini hambatan koalisi dengan PKS dan PAN masih dapat diselesaikan melalui pertemuan-pertemuan selanjutnya.


"Mungkin besok ada lagi. Dalam satu malam juga bisa berubah," lanjut dia.


Syarief sebelumnya menilai belum ada kemajuan berarti dalam koalisi bersama Gerindra, PAN, dan PKS untuk Pilpres 2019.


Hal itu disampaikan Syarief menanggapi pertemuan Pimpinan Gerindra dengan PAN dan PKS ihwal rencana membangun koalisi dengan Demokrat.

http://www.tribunnews.com/nasional/2018/08/01/tanpa-pks-dan-pan-demokrat-anggap-cukup-untuk-koalisi-dengan-gerindra-di-pilpres-2019


Quote:


-------------------------------------

Indonesia sampai saat ini masih dikuasai Dinasti Politik (terutama pasca Reformasi 1998 dulu). Demokratisasi ternyata hanya memunculkan semakin kuatnya politik dinasti ini. Hingga saat ini yang kita saksikan, bermunculanlah kelompok dinasti keluarga yang menguasai dunia politik di Indonesia saat ini, misalnya Dinasti Megawawti dan Dinasti SBY. Ada pula Dinasti Soeharto yang berupaya bangkit kembali di Pemilu 2019 yad itu.

emoticon-Lempar Bata

0
2.3K
40
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.