Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bangbinyoAvatar border
TS
bangbinyo
Gabung ke PDIP, 14 Purnawirawan TNI Siap Menangkan Jokowi
Gabung ke PDIP, 14 Purnawirawan TNI Siap Menangkan Jokowi















Koran Sulindo – Bergabung dan mencalonkan diri sebagai calon legislatif dari PDI Perjuangan 14 perwira tinggi dan menengah TNI siap memenangkan partai dalam Pileg 2019 mendatang.


Mereka juga menginginkan Presiden Joko Widodo melanjutkan memimpin pembangunan pada periode kedua nanti.

Kesiapan para purnawirawan TNI itu disampaikan saat acara “Pembekalan Bacaleg Purnawirawan TNI” di kantor DPP PDI Perjuangan di Jakarta, Rabu (1/8).

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengapresiasi kesiapan para purnawirawan TNI yang tidak diragukan lagi komitmennya terhadap Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Kebinekaan sebagai bangsa Indonesia.

“Mereka adalah para patriot bangsa, yang nasionalismenya tidak perlu diragukan dan senapas dengan perjuangan  PDI Perjuangan,” kata Hasto.

Pada kesempatan itu  Hasto menegaskan, PDI Perjuangan adalah partai ideologis berlandaskan Pancasila.
“Kami meneladani ide, gagasan, cita-cita, dan perjuangan Bung Karno. Beliau yang mencanangkan pembentukan Badan Keamanan Rakyat pada 23 Agustus 1945 sebagai cikal bakal ABRI yang kemudian menjadi TNI yang kita peringati setiap 5 Oktober,” kata Hasto.

TNI menurut Hasto, adalah kekuatan pertahanan dan penjaga kedaulatan NKRI yang harus terus diperkuat agar semakin disegani seperti era 1960-an di kancah internasional.

“Saat itu angkatan bersenjata Indonesia terkuat di negara-negara belahan bumi selatan, di bawah garis katulistiwa,” kata dia.

Pembentukan angkatan bersenjata Indonesia, kata Hasto, tak lepas dari dialektika pemikiran Bung Karno dalam pidato “Indonesia Menggugat” pada 1930 bahwa Indonesia akan merdeka ketika Pasifik membara karena Perang Dunia.

“Dari situlah, Bung Karno memilih untuk bekerja sama dengan Jepang dan kemudian membentuk Pembela Tanah Air sebagai cikal bakal ABRI yang merupakan integrasi dari seluruh kekuatan bersenjata Indonesia” kata Hasto.

Di sisi lain, PDI Perjuangan juga selalu konsisten untuk mendorong netralitas TNI. “Yang namanya TNI dan Polri aktif tidak boleh berpolitik dalam negara,” kata Hasto kepada para purnawirawan yang kini mulai berpolitik.

Soal netralitas, kata Hasto, juga didukung oleh pandangan PDI Perjuangan bahwa TNI adalah alat negara. Itu juga yang membuat Presiden ke-5 RI yang juga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak pernah memandang latar belakang identitas ketika memilih pejabat TNI.

Dengan bergabungnya para purnawirawan TNI dan Polri tersebut maka konfigurasi caleg PDI Perjuangan semakin menunjukkan jati diri sebagai “Rumah Kebangsaan Indonesia Raya”.

Ke -14 perwira yang berasal dari tiga matra tersebut adalah Marsda (Purn) Yan Manggesa, Laksda (Purn) Yuhastihar, Mayjen (Purn) Ch H Sidabutar, Mayjen (Purn) Bambang, Marsda (Purn) Benedictus Widjanarko, Marsma (Purn) Johanes Urip Utomo dan Marsda (Purn) Warsono, Kolonel (Purn) Hargo Yuwono, Mayjen (Purn) Sakkan Tampubolon, Kolonel (Purn) Agus Zulkarnain, Brigjen (Purn) Syukran Hambali, Mayjen (Purn) Sturman Pandjaitan, Kolonel (Purn) Sanius Abastari, dan Kolonel (Purn) S Marzuki.

Sementara itu, Marsda (Purn) TNI Yan Manggesa mengatakan merasa bersyukur bergabung dengan PDI Perjuangan. Diungkapkannya, alasan bergabung, karena PDI Perjuangan berideologi Pancasila.

Menurutnya, tidak  ada satu akhir pengabdian untuk membangun bangsa ini. “Saya maju menjadi calon legislatif bagaimana melanjutkan pengabdian setelah purna bakti guna membangun bangsa ini agar lebih baik,” katanya.

Mayjen (Purn) Bambang Haryanto menambahkan, pengabdian kepada negara tidak pernah berhenti, oleh sebab itu ia memilih PDIP untuk memperjuangkan agar bangsa dan negara memiliki derajat dan martabat negara yang tinggi.

“Saya sangat bangga bertemu dengan PDIP. Bagi saya pengabdian itu tiada akhir,” kata mantan Panglima Divisi 2 Kostrad itu.

Sementara, Laksamana Muda (Purn) Yuhastiar menilai pilihan politiknya kepada PDI Perjuangan lantaran partai banteng moncong putih tersebut selaras dengan apa yang telah diajarkan saat dirinya berdinas di TNI.

“Kami lakukan ketika mengabdi di TNI, dimana tetap memegang teguh Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Kebhinekaan,” katanya. [CHA/TGU]












































BACA SUMBER : https://koransulindo.com/gabung-ke-p...angkan-jokowi/

0
1.5K
17
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.2KThread41.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.